Sunday, November 12, 2017

LOTO (LOCK OUT AND TAG OUT) DAN KESELAMATAN KERJA LISTRIK



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Pada umumnya, pada zaman yang serba teknologi ini, sudah tidak jarang lagi ditemukan berbagai macam alat yang menggunakan jenis energy listrik, mekank, pneumatic, kimia, panas dan energy lainnya untuk membantu kegitan mereka sehari-hari maupun pekerjaan mereka. Pemakaian alat dengan bantuan energy seperti ini tentu saja memberikan keuntungan tersendiri bagi pemakainya. Namun dalam pemakaiannya yang tidak terkontrol dengan baik, akan berpotensi menimbulkan bahaya yang membahayakan pemakainya.
Bahaya ini akan mengakibatkan akibat yang fatal (tidak jarang berujung dengan kematian) apabila tidak ditangani dengan serius. Kejadian seperti ini sudah tidak asing lagi ditemua di kawasan industry terutama yang menggunkaan  peralatan atau mesin yang memiliki sumber tenaga yang tidak diputuskan atau dimatikan sebelum bekerja dengan peralatan atau mesin tersebut. Peralatan dan mesin tersebut diantaranya adalah motor listrik, pompa, mesin pemotong, peralatan dengan sistem hidrolik, pipa uap panas bertekanan tinggi, dan peralatan serta mesin yang bertenaga lainnya. Lockout dan tagout (LOTO) merupakan prosedur keselamatan yang penting yang melindungi pekerja  dari  cidera  ketika  bekerja  dengan  atau  dekat  circuit  dan  peralatan bertenaga seperti tenaga listrik, hidrolik, tekanan dan sebagainya.
Namun prosedur itu sendiri terkadang diabaikan oleh pihak industry dengan berbagai alasan. Mulai dari dana yang tidak memadai, hingga alasan-alasan lainnya. Padahal keselamatan kerja setiap pekerja telah diatur jelas dalam UU dan disahkan oleh hukum. Dalam kasus lain prosedur tersebut telah dilaksanakan oleh industry, namun dikarenakan pengetahuan dari para pekerja yang kurang, dan kepedulian dari ppihak industry dalam memberikan pembekalan, mengakibatkan angka cedera dan kematian pekerja masih saja tinggi.
Dalam makalah ini nantinya akan dibahas mengenai LOTO dan Keselamatan Kerja Listrik selain bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan dan Keselamatan Kerja, juga untuk menambah wawasan pembaca betapa pentingnya mempelajari dan mengerti tentang keselamatan kerja. Harapannya dengan pembutan makalah ini, wawasan dan pengetahuan mengenai hal tersebut bertambah, dan lebih kaya. 

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan LOTO?
2.      Apa saja jenis-jenis dari LOTO?
3.      Bagaimana prosedur penggunaan LOTO?
4.      Bagaimana cara penerapan LOTO?
5.      Apa yang dimaksud dengan keselamatan kerja listrik?
6.      Bagaimana peranannya dalam industry?

C.     Tujuan
1.      Memahami dan mengerti mengenai LOTO
2.      Memahami dan mengerti mengenai jenis-jenis LOTO
3.      Memahami dan mengetahui prosedur penggunaan LOTO
4.      Mengetahui dan mengerti tentang penerapan LOTO
5.      Mengetahui dan mengerti mengenai kesehatan kerja listrik
6.      Mengetahui dan mengerti peranan keselamatn kerja listrik di kawasan industry





BAB II
PEMBAHASAN

A.    LOTO (Lock Out dan Tag Out)
1.      Pengertian LOTO (Lock Out dan Tag Out)
    Lot adalah   pengekangan   fisik   dari   semu sumber   energi berbahaya yang memasok listrik ke peralatan, mesin atau sistem. Loto juga  termasuk  menerapkan  Peringatan  Tag  pada  perangkat pengekangan fisik. Ini mendokumentasikan resmi loto personil dan tanggal.  Loto  operasi  harus  dilakukan  pada  semua  mesin,  peralatan atau sistem Shut Down sebelum Resmi Personil dapat melakukan perbaikan atau jasa.
Loto  merupakan   kepanjanga dari  Lockout  Tagout.  Lockout artinya kunci dan tagout artinya label peringatan bahaya. Loto dapat berfungsi sebagai pengisolasi energi dan mengendalikan mesin atau peralatan serta membantu melindungi pekerja dalam memperbaiki alat, melindungi peralatan itu sendiri, dan melindungi pekerja lain yang terpengaruh.
Penggembokan (lockout) adalah suatu metode yang digunakan untuk mengisolasi sumber-sumber  energy berbahaya yang diterapkan pada saat tenaga kerja melakukan perbaikan dan pemeliharaan mesin dan peralatan  kerja. Suatu alat penggembokan  akan dapat menjamin peralatan pengisolasi energy pada posisi yang aman, dimana setiap gembok harus mempunyai keunikan tersendiri dan pada saat suatu peralatan pengisolasi energy digembok, maka peralatan tersebut dapat dikontrol sampai gembok dilepaskan kembali.
Pelabela(tagout)  suatu system pemberitahuan  atau peringatan yang diberikan  kepada orang lain bahwa suatu mesin atau peralatan

yang bersumber dari energy berbahaya sedang diisolasi dan tidak boleh dioperasikan.
2.      Macam-macam Tag
a.       Out of  Service Tag
Gambar 2.1 Tag Out of Service
Out of Service Tag yg biasanya berwarna  kuning & Hitam ini selalu digunakan sebagai tanda, bahwa Peralatan / Machinery & Equipment TIDAK BOLEH DIGUNAKAN “. Selama perbaikan
 service    dalam    jangka    waktu    tertentu    selama    perbaikan berlangsung  sesuai tanggal tertulis pada tag tersebut.

b.      Danger Tag
Do Not Operate Equipment Locked Out (This Lock/Tag May Only Be Removed By) (Name/Dept/Expected Completion), Description:Danger OSHA Lockout 2-sided Tag, Author:LockoutTag.com, Copyright:www.LockoutTag.com
       Gambar 2.2 Danger Tag
Adalah   Labe yg   berwarna      merah   dan   putih.   Yang memasang  adalah  pekerja  yang  benar-benar  menguasai  bidang isolasi, penguncian dan pemasangan tag / label serta Prosedur, dan telah mengikuti Pelatihan.
c.       Status Tag
Gambar 2.3 Status Tag


Status Tag   biasanya berwarna   putih dan bertuliskan bertuliskan  : JANGAN  DI OPERASIKAN  / DIJALANKAN  . Hal ini dimaksudkan ada perbaikan, service yg masih berlansung, sehingga akan melindungi pekerja / karyawan yg sedang bertugas pada Peralatan terssbut.

d.      Pad Lock

Gambar 2.4 Pad Lock (Gembok)

Pad   Lock  (Gembok)  adalah  alat  pengunci,  yang  harus dimiliki  oleh setiap petugas  secara individu / perorangan. Hal ini dimaksudkanseorang tagger  memiliki Pad  Lock dan anak kunci sendiri, tag yang akan dipasang serta diisi apabila akan digunakan
Kebanyakan peralatan dan mesin memiliki Device Isolasi Energi. Perangkat   ini   biasanya   dimasukkan   ke   dala posis off  untuk mematikan       sumber       energi       berbahaya.       hambatan       fisik (Lock Out Perangkat) bisa dimasukkan  ke Device Isolasi Energi dan dijamin dengan gembok.  Contoh Kunci Perangkat  out meliputi:  ball valve gate valve beluk kunci, lockouts pemutus arus, steker dan stop kontak dinding out kunci dan pneumatik. Shutdown total dan menahan diri dari semua sumber energi berbahaya termasuk pembebasan energi berbahaya  yang  disimpan  (misalnya  kapasitor  dan  tekanan  dalam baris) harus dipertanggung jawabkan.

3.      Prosedur Penggunaan LOTO
Sistem Penguncian serta Pelabelan (yang dimaksud LOTO) mempunyai tujuan mengamankan orang yang tengah bekerja atau ada di sekitar mesin, instalasi listrik atau sarana sistem produksi yang tengah diperbaiki serta dalam perawatan. Perlindungan itu dikerjakan dengan mengisolasi daya beresiko atau penguncian, pemasangan pengaman serta label pada sumber-sumber daya yang bisa mencederai seorang.
Sistem LOTO ini adalah  kriteria minimal yang perlu diaplikasikan pada semua sarana jika pegawai atau  mitra kerjanya lakukan pekerjaan pada tempat kerja dimana pelepasan daya beresiko sangatlah mungkin saja bisa berlangsung, seperti pada kondisi tersebut :
1.      Mesin/peralatan system baru yang akan dibeli serta dipasang
2.      Peralatan yang ada tengah dimodifikasi, diperbaiki, direnovasi atau diganti
3.      Alat pengosilasi daya tengah diperbaiki atau tengah dibuatkan/ditambahakan disuatu peralatan.
Energi meliputi Energi Kinetik (gaya yang disebabkan oleh suatu benda) dan Energi Potensial (gaya yang tersimpan di dalam suatu benda yang tidak bergerak). Energi Kinetik dan Potensial meliputi Listrik, Mekanik, Hidraulik, Pneumatik, Kimia, Panas, dll.
Proses ini meliputi prosedur pelaksanaan LOTO dengan peran dan tanggung jawab terkait dari pelaksana proses, dan infrastruktur yang diperlukan bagi berjalannya proses.
a.       Definisi khusus
1.       Pegawai berwenang
 Petugas yang mengunci/memblok/memasang label pada mesin,fasilitas proses produksi atau peralatan listrik untuk melakukan perbaikan, pemeliharaan atau modifikasi pada peralatan tersebut. Pegawai berwenang dan operator mungkin saja orang yang sama apabila tugas operator juga termasuk melaksanakan pekerjaan itu. Pegawai berwenang termasuk tetapi tidak terbatas kepada petugas listrik, mekanik atau orang yang bertanggung jawab dalam penerapan prosedur penguncian dan pemasangan label, seperti; penyelia pemeliharaan, mandor/penyelia pelaksana pekerjaan.
2.      Berenergi
Berhubungan dengan suatu sumber energi, atau mengandung energi sisa atau tersimpan.
3.       Alat pengisolasi energy
Alat mekanis yang secara fisik mencegah pemindahan atau pelepasan energi, termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal berikut: Pemutus arus listrik yang dioperasikan secara manual; slip buta /buntu; katup lurus; katup blok dan setiap alat serupa yang digunakan memblok atau mengisolasi energi. Istilah tersebut tidak termasuk tombol tekan, sakelar pilih, dan peralatan jenis sirkuit kontrol lainnya.
4.      Sumber energy
Setiap sumber listrik, mekanik, hidrolik, pneumatik, kimia, panas atau energi lain.
5.       Penguncian
 Pemasangan gembok pada alat pengisolasi energi, sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan, untuk memastikan bahwa alat pengisolasi energi dan peralatan yang sedang dikendalikan tidak dapat dioperasikan hingga alat pengunci itu dilepas.
6.      Alat pengunci
Suatu alat yang dapat mengunci, dapat berupa gembok dan anak kuncinya atau kunci kombinasi, untuk menahan suatu alat pengisolasi energi pada posisi aman dan mencegah pelepasan energi pada mesin atau peralatan.
7.      Perawatan dan pemeliharaan
Kegiatan ditempat kerja, seperti:  pekerjaan konstruksi, pemasangan, penempatan, penyetelan pemeriksaan, pengubahan dan pemeliharaan dan/atau perbaikan   mesin atau peralatan. Kegiatan ini meliputi pekerjaan pelumasan, pembersihan, perbaikan kemacetan mesin atau peralatan dan penyetelan atau pengubahan alat, dimana pegawai mungkin terpapar dengan energi yang tidak diharapkan, atau mesin hidup dan terjadi pelepasan energi berbahaya.
8.      Pemasangan label
Memasang suatu label   pada suatu alat pengisolasi energi   untuk melarang orang   mengoperasikan atau mengalirkan energi pada suatu peralatan yang sedang dirawat, dipelihara, diperbaiki, dimodifikasi atau   dikontrol tanpa izin.
9.      Label
Suatu tanda peringatan yang jelas, berupa label dan perlengkapannya yang dapat dipasangkan dengan kuat pada alat pengisolasi energi sehingga dapat menunjukkan bahwa alat pengisolasi energi dan peralatan yang sedang dikendalikan tidak boleh dioperasikan hingga label dilepas.
10.  Memblok
 Memasang suatu alat guna mencegah gerakan energi, mesin atau peralatan.

b.      Identifikasi warna LOTO
Terdapat berbagai macam warna untuk mengidentifikasi LOTO. Klasifikasi warna bisa disesuaikan oleh masing-masing peraturan Keselamatan Kesehatan Kerja perusahaan. Beberapa warna pada LOTO adalah Warna Biru, Warna Merah, Warna Kuning, Warna Hijau, Warna Putih, Warna Merah Muda. LOTO ini dibagi dalam beberapa warna dengan tujuan untuk membedakan peruntukan pekerjaan yang sedang dilakukan, seperti perbaikan peralatan oleh mekanik, electrical atau instrumen, pekerjaan confined space, dan untuk operator.Pemicu paling utam terjadinya kecelakaan keja sehubungan dengan LOTO.
c.       Pemicu utama terjadinya kecelakaan kerja berkenaan dengan LOTO
Kecelakaan terjadi dengan berbagai sebab yang ada di lapangan. Dilihat dari kemungkinannya, kecelakaan kerja bias terjadi akibat dari 2 faktor. Yaitu antara lain kelalaian manusia maupun kemungkinan mesin error. Berikut ini merupakan pemicu paling utama terjadinya kecelakaan kerja sehubungan dengan LOTO:
1.      Kegagalan dalam penghentian peralatan
2.      Kegagalan dalam memutus aliran daya dari sumbernya
3.      Kegagalan dalam melenyapkan sumber energy
4.      Secara tidak sengaja mengoperasikan kembali peralatan yang tengah diperbaiki
5.      Tidak membersihkan ruang kerja saat sebelum mengoperasikan kembali peralatan yang sudah diperbaiki

d.      Prosedur pemasangan LOTO
Seperti halnya pemakaian alat laiinya, LOTO juga memiliki prosedur-prosedur yang perlu diperhatikan oelh penggunanya. Hali ini dimaksudkan agar tujuan yang ingin dicapai yaitu melindungi orang yang bekerja,berinteraksi dan yang berada disekitar mesin yang sedang dioperasikan maupun dibersihkan terhindar dari kecelakaan kerja bias tercapai dengan semstinya. Berikut adalah prosedur pemasangan LOTO:
1.      Memberitahu dan memperingatkan operator atau pekerja yang terpengaruh atau berhubungan dengan mesin /  peralatan bahwa peralatan akan  diputuskan sambungannya dari sumber arus,
2.      Persiapan untuk memutuskan sambungan, mematikan mesin atau peralatan.
Untuk mesin yang dikendalikan dengan sistem otomatis program komputer maka harus dimatikan secara manual sebagai tanda untuk mengkomunikasikan bahaya pada operator atau orang yang dapat mengoperasikan mesin dari tempat lain.
3.      Peralatan dimatikan / diputuskan sambungannya dari sumber arus
4.      Mengisolasi peralatan
5.      Memasang Lockout dan Tagout
6.      Lepaskan atau buang energi yang tersisa jika ada
7.      Verifikasi kembali bahwa energi telah dimatikan


e.       Prosedur pelepasan LOTO
Dalam penggunaanya adakalanya LOTO harus dilepas karena alasan tertentu seperti mesin yang diperbaiki dapat dioperasikan kembali. Berikut ini adalah prosedur pelepasan LOTO yaitu:
1.      Pastikan peralatan telah aman untuk dioperasikan kembali
2.      Pindahkan peralatan kerja dan pengaman
3.      Amankan semua pekerja yang berhubungan jauh dari peralatan / mesin
4.      Lepaskan LOTO oleh orang yang memasangnya
5.      Beritahu semua pekerja yang berhubungan dengan peralatan bahwa peralatan akan segera dioperasikan kembali
6.      Hidupkan energi
7.      Peralatan / mesin yang telah diperbaiki dapat digunakan kembali
4.      Penerapan LOTO dalam Perusahaan
Penerapan atau  penggunaan LOTO yang baik dapat dilihat dari bagaiamana orang yang mengkondisikan LOTO tersebut dapat mengorganisir dengan baik. Berikut ini adalah poin penerapan LOTO yang efektif dan efisien:
1.      Buat pemetaan semua mesin/tombol yang menggunakan LOTO beserta dengan jenis LOTO yang digunakan
2.      Siapa yang memasang LOTO dia yang harus melepas LOTO
3.      Masing-masing teknisi harus punya LOTO yang terdapat namanya
4.      Berikan sign lockout poin dalam setiap titik yang harus menggunakan LOTO
5.      Record book LOTO harus selesai diisi sebagai bukti penggunaan LOTO

B.     Keselamatan Kerja Listrik
1.      Pengertian Keselamatan Kerja Listrik
Keselamatan kerja listrik adalah keselamatan kerja yang bertalian dengan alat, bahan, proses, tempat (lingkungan) dan cara-cara melakukan pekerjaan. Tujuan dari keselamatan kerja listrik adalah untuk melindungi tenaga kerja atau orang dalam melaksanakan tugas-tugas atau adanya tegangan listrik disekitarnya, baik dalam bentuk instalasi maupun jaringan.
Pada dasarnya keselamatan kerja listrik adalah tugas dan kewajiban dari, oleh dan untuk setiap orang yang menyediakan, melayani dan menggunakan daya listrik.    Undang undang no. 1 tahun 1970 adalah undang undang keselamatan kerja, yang di dalamnya telah diatur pasal-pasal tentang keselamatan kerja untuk pekerja-pekerja listrik.
Penyebab utama kematian atau kecelakaan serius yang berhubungan dengan pekerjaan listrik adalah sebagai berikut:
1.      Menggunakan peralatan-peralatan tanpa maintenance yang baik
2.      Kerja terlalu dekat dengan kabel listrik bertegangan tinggi
3.      Penggalian kabel bawah tanah bertegangan
4.      Praktek yang tidak aman saat menggunakan supply utama
5.      Menggunakan peralatan-peralatan yang tidak standar

2.      Tipe-tipe kecelakaan listrik
Tipe tipe kecelakaan yang diderita seseorang akbiat terkena kontak listrik dapat diklasifikasikan menjadi beberapa tipe  yaitu  electric shock, electrical burns, dan loss of muscle control.
1.      Electric Shock
Kecelakaan jenis ini terjadi ketika pekerja terkena kontak langsung dengan listrik bertegangan 50 volt. Akibat dari kejutan listrik ini mengakibatkan terjadi pemblokan sinyal ke otak dan otot yang dpat mengakibatkan jantung berhenti, sulit bernafas, dan kejang otot. Kejang otot ini dapat menyebabkan cedera fisik, dankontraksi pada otot korban.
2.      Static electricity
Tersengat listrik static dapat terjadi misalnya ketika akan masuk kedalam mobil, dan teganganya bias mencapai 10.000 volts. Namun demikian arus hanya akan mengelir dengan sesaat dengan hitungan detik sehingga ketika korban terkena kontak secara langsung, korban tidak akan mengalami gangguan yang berarti.
Di lokasi kerja dimana ada potensi kebakaran dan ledakan, maka tindakan pencegahan harus dilakukan sehingga electric static ini tidak menjadi pemicu.








No comments:

Post a Comment