Saturday, September 1, 2018

PERAN INDUSTRI KERAJINAN TANGAN (HANDICRAFT) SEBAGAI TOMBAK PEREKONOMIAN INDONESIA




PENDAHULUAN
Ekonomi kreatif dipandang semakin penting dalam mendukung perkembangan perekonomian Indonesia. Ekonomi kreatif merupakan era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas. Kedua aspek tersebut diberdayakan dengan cara  mengandalkan ide dan ‘stock of knowledge` (stok pengetahuan) dari sumber daya manusianya sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonominya. Ekonomi kreatif merupakan wujud dari upaya mencari pembangunan yang berkelanjutan melalui kreativitas. Berkelanjutan diartikan sebagai suatu iklim perekonomian yang berdaya saing dan memiliki cadangan sumber daya yang terbarukan. Hal ini menjadikan ekonomi kreatif sebagai salah satu sektor industri yang memiliki peranan penting dalam pembangunan ekonomi nasional serta mampu memberikan solusi bagi permasalahan perekonomian Indonesia. 
Lahirnya Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menjadi salah satu bukti pemerintah dalam usaha mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia. Konsep ekonomi kreatif sendiri menurut Kementrian Perdagangan merupakan ekonomi yang bertumpu kepada informasi dan kreativitas yang mengutamakan ide dan pengetahuan dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai faktor produksi utama dalam kegiatan ekonomi. Salah satu yang termasuk dalam ekonomi kreatif adalah adanya Kerajinan tangan atau Handicraft.
Kerajinan Tangan adalah membuat hasil karya atau barang yang bagus dengan mengandalkan keterampilan tangan yang dikerjakan dengan kemampuan yang luar biasa yang memiliki tujuan fungsi untuk dipakai atau digunakan serta tidak mengesampingkan keindahan atau estetika sehingga memiliki daya beli yang tinggi. Semakin tinggi nilai kualitas hasil karya tersebut maka semakin mahal harganya. Maka yang menjadi kepentingan pokok dalam berkarya adalah mengutamakan kualitas demi pelanggan setia dan masyarakat secara umum.





PEMBAHASAN
A.  Kerajinan Tangan
Kerajinan Tangan adalah membuat hasil karya atau barang yang bagus dengan mengandalkan keterampilan tangan yang dikerjakan dengan kemampuan yang luar biasa yang memiliki tujuan fungsi untuk dipakai atau digunakan serta tidak mengesampingkan keindahan atau estetika sehingga memiliki daya beli yang tinggi. Semakin tinggi nilai kualitas hasil karya tersebut maka semakin mahal harganya. Maka yang menjadi kepentingan pokok dalam berkarya adalah mengutamakan kualitas demi pelanggan setia dan masyarakat secara umum.
Kusnadi (2017) kerajinan yaitu kata rajin yang merupakan sifat rajin dari manusia itu sendiri. dikatakan pula bahwa titik berat penghasilan atau pembuatan seni kerajinan bukan di karenakan oleh sifat rajin,tetapi lahir dari sifat terampil seseorang dalam menghasilkan suatu produk kerajinan. Keterampilan di peroleh dari pengalaman dan ketekunan dalam bekerja,sehingga dapat meningkatkan teknik penggarapan suatu produk,kualitas kerja seseorang yang akhirnya mempunyai keahlian bahkan kemahiran dalam profesi tertentu.
Wiyadi (2017) kerajinan adalah kegiatan dalam bidang industri atau pembuatan barang sepenuhnya di kerjakan oleh sifat rajin,terampil,ulet,serta kreatif dalam upaya pencapaiannya.
Soeprapto (2017) Kerajinan merupakan keterampilan tangan yang menghasilkan barang yang bermutu seni,maka dalam prosesnya di buat dengan rasa keindahan dan dengan ide ide yang murni sehingga menghasilkan produk yang berkualitas mempunyai bentuk yang indah dan menarik.

a.    Fungsi Kerajinan Tangan
·       Fungsi Pakai adalah hasil karya tersebut memang harus bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari, namun juga jangan lupa untuk memperhatikan keindahan juga, sebab berguna namun tidak indah maka menjadi Tidak Menarik.
·       Fungsi Hias adalah karya yang kita miliki hanya untuk hiasan saja. Tidak ada prioritas keindahan.
b.    Kerajinan Tangan jika dilihat dari segi bahan dibagi menjadi 2 yaitu :
1.    Kerajinan bahan keras yaitu kerajinan yang bahannya tidak mudah pecah. Misalnya kayu, bambu, besi, aluminium, dan lain lain. Maka kalau kita ingin membuat karya dengan teknik tertentu, maka teknik tersebut harus disesuaikan dengan bahan yang digunakan. Contoh: Bahan besi maka teknik pembuatan karyanya dengan cara diLas, kemudian jika bahannnya kayu maka cara pembuatan karyanya dengan cara dipahat.
2.    Kerajinan bahan lunak adalah kerajinan yang memang bahannya mudah dibentuk sekalipun tanpa menggunakan alat bantu, cukup menggunakan tangan. Misalnya kita ingin membuat keramik, maka bahannya dengan menggunakan tanah liat.
c.    Faktor yang mempengaruhi ciri khas kerajinan suatu daerah
1.    Faktor Budaya menjadi pengaruh pertama, misal budaya dengan rumah ukiran maka setiap karya selalu diwujudkan dengan ukiran. Terbukti banyak peninggalan kuno yang menggunakan ukiran.
2.    Letak Geografis. Letak geografis juga mempengaruhi kerajinan tangan. bandingkan saja orang yang hidup dipesisir pantai, maka kerajianannya yaitu membuat jaring atau pukat ikan, membuat perahu dan lain-lain.
3.    Sumber Daya Alam menjadi faktor yang berpengaruh berikutnya. Misalnya saja disana banyak sekali tumbuhan bambu, maka banyak masyarakat yang membuat kerajinan dengan bahan bambu.
B.  Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah instrumen perencanaan strategis yang klasik. Analisis ini menggunakan kerangka kerja kekuatan, kelemahan dan kesempatan eksternal, dan ancaman dengan memberikan cara sederhana untuk memperkirakan mekanisme terbaik dalam melaksanakan suatu strategi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman industri kerajinan. Hasil analisis SWOT terhadap kerajinan tangan adalah sebagai berikut :

1.      Strengths (Kekuatan)
Kekuatan dari kerajinan tangan ini antara lain :
(1)     Bahan baku yang melimpah. Indonesia adalah negara dengan Sumber daya alam yang melimpah. tentunya ini sangat membantu bagi mereka yang ingin menjalankan usaha kerajinan tangan atau usaha lainnya.
(2)     Banyaknya Tenaga Kerja. Dengan banyaknya penduduk Indonesia, ini juga sangat menguntungkan bagi mereka yang membutuhkan karyawan untuk memperluas usahanaya dan menambah produksi.
(3)     Kekayaan Budaya, dengan kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia ini sangat mampu diandalkan untuk menjadi kekuatan pada Kerajinan Tangan. Contonya saja dengan banyaknya candi-candi yang ada di Indonesia. Mereka bisa mengembangkan dengan membuat ukiran dan miniaturnya. Sehingga, mampu dijadikan ciri khas suatu daerah.

2.      Weaknesses (Kelemahan)
Kelemahan dari kerajinan tangan ini adalah :
(1)     Masih kurang diminati. Beberapa orang masih menganggap remeh hasil yang diperoleh dari kerajinan tangan. Mereka lebih memilih kerja di perusahaan atau pabrik yang memiliki gaji pasti daripada mengembangkan kerajinan tangan.
(2)     Lemahnya penguasaan cara membuat suatu kerajinan tangan. Karena masih kurang diminati oleh banyak oranga. Itu membuat tidak banyak orang yang memiliki skill untuk pembuatan suatu kerajinan tangan.
(3)     Kurangnya motivasi dan sosialisasi dalam menumbuhkan semangat berwirausaha.
(4)     Kurangnya lembaga pembiayaan yang mau membiayai. Sehingga hal ini menjadi salha satu kendala bagi perkembangan Industri kerajinan tangan.
(5)     Kurangnya kemampuan pemasaran. Masih banyak para pengrajin yang menjual hasil kerajinanya hanya di rumah atau di toko mereka.

3.      Opportunities (Peluang)
Beberapa peluang yang dapat dilihat dari industri kerajinan tangan antara lain:
(1)     Sebagai salah satu pemenuhan kebutuhan tersier yaitu pemenuhan akan keindahan estetika.
(2)     Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan yang dibuktikan dengan berdirinya sejumlah LSM.
(3)     Karakter masyarakat Indonesia yang konsumtif terlihat dari konsumsi rumah tangga yang masih merupakan penyumbang terbesar dalam penggunaan PDB Indonesia.
(4)     Memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi. Banyaknya pengguna social media di dunia saat ini tentu mampu menjadi peluang untuk para pengrajin dalam memasarkan hasil kerajinan tangannya. Melalu media sosial mereka tidak hanya menyasar konsumen dalam negeri namun juga luar negeri.
(5)     Banyaknya pameran-pameran yang diadakan baik skala nasional atau internasional juga mampu menjadi peluang yang besar untuk memperkenalkan atau memasarkan kerajinan tangan.
(6)     Adanya Perdagangan bebas, hal ini jelas sangat menguntungkan bagi pengrajin kerajinan tangan. Karena biasanaya permintaan akan barang-barang yang memiliki nilai seni tinggi banyak berasal dari luar negeri.

4.      Threats  (Ancaman)
Beberapa ancaman yang mungkin dapat terjadi dalam pertumbuhan industri kreatif berbasis limbah tumbuhan kering antara lain :
(1)     Plagiasi, Tindakan peniruan yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Karena, Produk industri kreatif mudah untuk ditiru.
(2)     Perdagangan bebas  adanya perdagangan bebas mampu menjadi peluang juga menjadi ancaman. Pasalnya, jika pengrajin dalam negeri tidak mampu bersaing di pasar global. Maka produk mereka juga tidak akan dilirik oleh konsumen.
(3)     Maraknya kasus pembajakan dan pelanggaran atas HKI yang berpengaruh terhadap keberlangsungan industri kerajinan.


C.  Peran Industri Kerajinan Sebagai Tombak Perekonomian
Dalam pengembangan industri nasional, industri kerajinan merupakan salah satu industri prioritas yang menghasilkan produk bernilai tambah tinggi dan berdaya saing global. Industri kerajinan memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap perekonomian nasional. Salah satunya melalui sumbangsih nilai eskpor dari produk kerajinan pada tahun 2017 yang mencapai USD776 juta, naik dibandingkan tahun 2016 sebesar USD747 juta. Pelaku industri kerajinan tersebar hampir diseluruh wilayah Indonesia.
Dua tahun lalu dari total PDB ekonomi kreatif sebesar Rp852 triliun, 15,7% di antaranya disumbang dari industri kerajinan. Sementara itu, dari total ekspor pada 2015 sekitar Rp19,4 miliar, industri kerajinan berkontribusi 37% di antaranya dengan ekspor terbesar ke Amerika Serikat. Produk-produk kriya Indonesia terkenal dengan “buatan tangannya”, dan memanfaatkan hal tersebut sebagai nilai tambah sehingga bisa dipasarkan dengan harga yang lebih tinggi. Namun, tidak cukup hanya bermodal itu untuk dapat menembus pasar internasional.
Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Gati Wibawaningsih menyampaikan, saat ini IKM kerajinan menjadi salah satu tombak ekonomi kerakyatan yang tahan krisis ekonomi global. 
Karena, Meski krisis keuangan melanda dunia, produk kerajinan nasional tetap laku dan berdiri kokoh sebagai salah satu penyumbang komoditas ekspor terbesar di Indonesia (Mitrapol, 2018).
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015 yang diolah Ditjen IKM Kemenperin, sebanyak 695 ribu unit usaha untuk sektor IKM kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur), serta produk anyaman dari rotan, bambu dan sejenisnya.  Dalam memfasilitasi perluasan produk IKM, Kemenperin telah mengajak pelaku IKM untuk ikut serta dalam program e-Smart IKM. Melalui program ini, produk-produk IKM diharapkan dapat menjangkau pasar yang lebih luas termasuk ekspor dengan memanfaatkan teknologi digital.
Untuk terus meningkatkan kinerja industri kerajinan di Tanah Air, Kementerian Perindustrian juga  telah punya berbagai program yang dijalankan, antara lain peningkatan kemampuan sumber daya manusia serta mendorong penggunaan teknologi terkini dalam upaya menciptakan kreativitas dan inovasi produk. Contohnya, kegiatan itu dilakukan di Bali Creative Industry Center (BCIC), sebagai salah satu pusat inovasi yang dimiliki oleh Kemenperin untuk membangun ekosistem industri kreatif.
Selain itu, untuk mendukung industri kerajinan di Indonesia, pemerintah juga menggelar event tahunan Inacraft (The Jakarta International Handicraft Trade Fair) yang mampu menarik banyak buyer dari luar negeri, menjadi kesempatan bagi pelaku indsustri kecil dan menengah (IKM) sektor kerajinan ini untuk mempromosikan produknya sekaligus memperluas pasar untuk ekspor. Adanya Inacraft Award diharapkan dapat mampu menjadi sarana bagi para pengrajin untuk meningkatkan keterampilan, menambah wawasan, dan terus berinovasi terutama dengan menggunakan sumber daya alam yang banyak tersebar di Indonesia agar dapat bernilai tambah tinggi.


















KESIMPULAN DAN SARAN

Industri Kerajinan sebagai salah satu sektor industri yang memiliki peranan penting dalam pembangunan ekonomi nasional serta mampu memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap perekonomian nasional. Dengan peningkatan nilai tambah dari tahun ke tahun. Terbukti bahwa Industri kerajinan tidak bisa diremehkan. Dukungan pemerintah seperti e-Smart IKM dan Inacraft untuk dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para pelaku usaha kerajinan.
Diharapkan kedepannya Industri Kerajinan semakin membaik. Hasil yang optimal akan diperoleh melalui kolaborasi secara berkesinambungan antar pelaku ekonomi baik pelaku usaha maupun pemerintah. Yaitu, Dengan meningkatkan kreativitas pelaku usaha dalam mengembangkan desain dan kualitas produknya. Selain itu pemerintah seharusnya mampu menjalankan programnya yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan sumber daya manusia serta mendorong penggunaan teknologi terkini dalam upaya menciptakan kreativitas dan inovasi produk dengan baik. Sehingga Industri kerajinan dapat lebih mengembangkan eksistensinya baik di kancah nasional maupun internasional.















DAFTAR PUSTAKA
Beliana, Nada. 2017. Pengertian Kerajinan Menurut Para Ahli. (Online), (http://nadaberliana.blogspot.co.id), diakses 28 April 2018.

Farchany, Sitta A. 2011. Strategi Pengembangan Industri Bunga Pajangan Berbasis Limbah Tumbuhan Kering Sebagai Solusi Mengatasi Permasalahan Ekonomi Dan Lingkungan Indonesia. (Online), (repository.ipb.ac.id), diakses 28 April 2018.

Indra, Ravindra. 2017. Seni Kerajinan Tangan. (Online), (https://www.senibudaya.web.id), diakses 28 April 2018.
Mitrapol. April 2018. Industri Kerajin Tangan Salah Satu Kekuatan Ekonomi Bangsa Kita. (Online), (http://www.mitrapol.com/2018/04), diakses 28 April 2018.