PENDAHULUAN
Ekonomi kreatif dipandang semakin
penting dalam mendukung perkembangan perekonomian Indonesia. Ekonomi kreatif
merupakan era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas.
Kedua aspek tersebut diberdayakan dengan cara
mengandalkan ide dan ‘stock of
knowledge` (stok pengetahuan) dari sumber daya manusianya sebagai faktor
produksi utama dalam kegiatan ekonominya. Ekonomi kreatif merupakan wujud dari
upaya mencari pembangunan yang berkelanjutan melalui kreativitas. Berkelanjutan
diartikan sebagai suatu iklim perekonomian yang berdaya saing dan memiliki
cadangan sumber daya yang terbarukan. Hal ini menjadikan ekonomi kreatif
sebagai salah satu sektor industri yang memiliki peranan penting dalam
pembangunan ekonomi nasional serta mampu memberikan solusi bagi permasalahan
perekonomian Indonesia.
Lahirnya Badan Ekonomi Kreatif
(Bekraf) menjadi salah satu bukti pemerintah dalam usaha mengembangkan ekonomi
kreatif di Indonesia. Konsep ekonomi kreatif sendiri menurut Kementrian
Perdagangan merupakan ekonomi yang bertumpu kepada informasi dan kreativitas
yang mengutamakan ide dan pengetahuan dari Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai
faktor produksi utama dalam kegiatan ekonomi. Salah satu yang termasuk dalam
ekonomi kreatif adalah adanya Kerajinan tangan atau Handicraft.
Kerajinan Tangan adalah membuat hasil karya atau barang yang bagus dengan mengandalkan
keterampilan tangan yang dikerjakan dengan kemampuan yang luar biasa yang
memiliki tujuan fungsi untuk dipakai atau digunakan serta tidak mengesampingkan
keindahan atau estetika sehingga memiliki daya beli yang tinggi. Semakin
tinggi nilai kualitas hasil karya tersebut maka semakin mahal harganya. Maka
yang menjadi kepentingan pokok dalam berkarya adalah mengutamakan kualitas demi
pelanggan setia dan masyarakat secara umum.
PEMBAHASAN
A.
Kerajinan
Tangan
Kerajinan Tangan adalah membuat hasil karya atau barang yang bagus
dengan mengandalkan keterampilan tangan yang dikerjakan dengan kemampuan yang
luar biasa yang memiliki tujuan fungsi untuk dipakai atau digunakan serta tidak
mengesampingkan keindahan atau estetika sehingga memiliki daya beli yang
tinggi. Semakin tinggi nilai kualitas hasil karya
tersebut maka semakin mahal harganya. Maka yang menjadi kepentingan pokok dalam
berkarya adalah mengutamakan kualitas demi pelanggan setia dan masyarakat
secara umum.
Kusnadi (2017) kerajinan yaitu kata rajin yang
merupakan sifat rajin dari manusia itu sendiri. dikatakan pula bahwa titik
berat penghasilan atau pembuatan seni kerajinan bukan di karenakan oleh sifat
rajin,tetapi lahir dari sifat terampil seseorang dalam menghasilkan suatu
produk kerajinan. Keterampilan di peroleh dari pengalaman dan ketekunan
dalam bekerja,sehingga dapat meningkatkan teknik penggarapan suatu
produk,kualitas kerja seseorang yang akhirnya mempunyai keahlian bahkan
kemahiran dalam profesi tertentu.
Wiyadi (2017) kerajinan adalah kegiatan dalam
bidang industri atau pembuatan barang sepenuhnya di kerjakan oleh sifat
rajin,terampil,ulet,serta kreatif dalam upaya pencapaiannya.
Soeprapto (2017) Kerajinan merupakan
keterampilan tangan yang menghasilkan barang yang bermutu seni,maka dalam
prosesnya di buat dengan rasa keindahan dan dengan ide ide yang murni sehingga
menghasilkan produk yang berkualitas mempunyai bentuk yang indah dan menarik.
a.
Fungsi Kerajinan Tangan
· Fungsi Pakai adalah hasil karya tersebut memang harus bisa digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, namun juga jangan lupa untuk memperhatikan keindahan
juga, sebab berguna namun tidak indah maka menjadi Tidak Menarik.
· Fungsi Hias adalah karya yang kita miliki hanya untuk hiasan saja. Tidak
ada prioritas keindahan.
b. Kerajinan Tangan jika dilihat dari segi bahan dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Kerajinan bahan keras yaitu kerajinan yang bahannya tidak mudah pecah.
Misalnya kayu, bambu, besi, aluminium, dan lain lain. Maka kalau kita ingin
membuat karya dengan teknik tertentu, maka teknik tersebut harus disesuaikan
dengan bahan yang digunakan. Contoh: Bahan besi maka teknik pembuatan karyanya
dengan cara diLas, kemudian jika bahannnya kayu maka cara pembuatan karyanya
dengan cara dipahat.
2. Kerajinan bahan lunak adalah kerajinan yang memang bahannya mudah dibentuk
sekalipun tanpa menggunakan alat bantu, cukup menggunakan tangan. Misalnya kita
ingin membuat keramik, maka bahannya dengan menggunakan tanah liat.
c.
Faktor yang mempengaruhi ciri khas kerajinan suatu
daerah
1. Faktor Budaya menjadi pengaruh pertama, misal budaya dengan rumah ukiran
maka setiap karya selalu diwujudkan dengan ukiran. Terbukti banyak peninggalan
kuno yang menggunakan ukiran.
2. Letak Geografis. Letak geografis juga mempengaruhi kerajinan tangan.
bandingkan saja orang yang hidup dipesisir pantai, maka kerajianannya yaitu
membuat jaring atau pukat ikan, membuat perahu dan lain-lain.
3. Sumber Daya Alam menjadi faktor yang berpengaruh berikutnya. Misalnya saja
disana banyak sekali tumbuhan bambu, maka banyak masyarakat yang membuat
kerajinan dengan bahan bambu.
B. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah instrumen perencanaan strategis yang klasik.
Analisis ini menggunakan kerangka kerja kekuatan, kelemahan dan kesempatan
eksternal, dan ancaman dengan memberikan cara sederhana untuk memperkirakan
mekanisme terbaik dalam melaksanakan suatu strategi. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman industri kerajinan. Hasil
analisis SWOT terhadap kerajinan tangan adalah sebagai berikut :
1. Strengths (Kekuatan)
Kekuatan dari kerajinan tangan ini antara lain :
(1)
Bahan baku yang melimpah. Indonesia adalah negara dengan Sumber daya alam
yang melimpah. tentunya ini sangat membantu bagi mereka yang ingin menjalankan
usaha kerajinan tangan atau usaha lainnya.
(2) Banyaknya Tenaga Kerja.
Dengan banyaknya penduduk Indonesia, ini juga sangat menguntungkan bagi mereka
yang membutuhkan karyawan untuk memperluas usahanaya dan menambah produksi.
(3) Kekayaan Budaya, dengan
kekayaan budaya yang dimiliki Indonesia ini sangat mampu diandalkan untuk
menjadi kekuatan pada Kerajinan Tangan. Contonya saja dengan banyaknya
candi-candi yang ada di Indonesia. Mereka bisa mengembangkan dengan membuat
ukiran dan miniaturnya. Sehingga, mampu dijadikan ciri khas suatu daerah.
2. Weaknesses (Kelemahan)
Kelemahan dari kerajinan tangan ini adalah :
(1)
Masih kurang diminati. Beberapa orang masih menganggap
remeh hasil yang diperoleh dari kerajinan tangan. Mereka lebih memilih kerja di
perusahaan atau pabrik yang memiliki gaji pasti daripada mengembangkan
kerajinan tangan.
(2)
Lemahnya penguasaan cara membuat suatu kerajinan tangan. Karena masih kurang
diminati oleh banyak oranga. Itu membuat tidak banyak orang yang memiliki skill
untuk pembuatan suatu kerajinan tangan.
(3)
Kurangnya motivasi dan sosialisasi dalam menumbuhkan
semangat berwirausaha.
(4)
Kurangnya lembaga pembiayaan yang mau membiayai. Sehingga hal ini
menjadi salha satu kendala bagi perkembangan Industri kerajinan tangan.
(5)
Kurangnya kemampuan pemasaran. Masih banyak para
pengrajin yang menjual hasil kerajinanya hanya di rumah atau di toko mereka.
3. Opportunities (Peluang)
Beberapa peluang yang dapat dilihat dari industri kerajinan
tangan antara lain:
(1)
Sebagai salah satu pemenuhan kebutuhan tersier yaitu pemenuhan akan
keindahan estetika.
(2)
Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan yang dibuktikan
dengan berdirinya sejumlah LSM.
(3)
Karakter masyarakat Indonesia yang konsumtif terlihat dari konsumsi rumah tangga yang masih merupakan penyumbang terbesar dalam
penggunaan PDB Indonesia.
(4)
Memanfaatkan media sosial sebagai sarana promosi.
Banyaknya pengguna social media di dunia saat ini tentu mampu menjadi peluang
untuk para pengrajin dalam memasarkan hasil kerajinan tangannya. Melalu media
sosial mereka tidak hanya menyasar konsumen dalam negeri namun juga luar
negeri.
(5)
Banyaknya pameran-pameran yang diadakan baik skala
nasional atau internasional juga mampu menjadi peluang yang besar untuk
memperkenalkan atau memasarkan kerajinan tangan.
(6)
Adanya Perdagangan bebas, hal ini jelas sangat
menguntungkan bagi pengrajin kerajinan tangan. Karena biasanaya permintaan akan
barang-barang yang memiliki nilai seni tinggi banyak berasal dari luar negeri.
4. Threats (Ancaman)
Beberapa ancaman yang mungkin dapat terjadi dalam pertumbuhan industri
kreatif berbasis limbah tumbuhan kering antara lain :
(1)
Plagiasi, Tindakan peniruan yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
Karena, Produk industri kreatif mudah untuk ditiru.
(2)
Perdagangan bebas adanya perdagangan
bebas mampu menjadi peluang juga menjadi ancaman. Pasalnya, jika pengrajin
dalam negeri tidak mampu bersaing di pasar global. Maka produk mereka juga
tidak akan dilirik oleh konsumen.
(3)
Maraknya kasus pembajakan dan pelanggaran atas HKI yang berpengaruh terhadap keberlangsungan industri kerajinan.
C.
Peran Industri Kerajinan
Sebagai Tombak Perekonomian
Dalam pengembangan industri nasional, industri kerajinan merupakan salah
satu industri prioritas yang menghasilkan produk bernilai tambah tinggi dan
berdaya saing global. Industri kerajinan memberikan kontribusi yang cukup
signifikan terhadap perekonomian nasional. Salah satunya melalui sumbangsih
nilai eskpor dari produk kerajinan pada tahun 2017 yang mencapai USD776 juta,
naik dibandingkan tahun 2016 sebesar USD747 juta. Pelaku industri kerajinan
tersebar hampir diseluruh wilayah Indonesia.
Dua tahun lalu dari total PDB ekonomi
kreatif sebesar Rp852 triliun, 15,7% di antaranya disumbang dari industri
kerajinan. Sementara itu, dari total ekspor pada 2015 sekitar Rp19,4 miliar,
industri kerajinan berkontribusi 37% di antaranya dengan ekspor terbesar ke
Amerika Serikat. Produk-produk kriya Indonesia terkenal dengan “buatan
tangannya”, dan memanfaatkan hal tersebut sebagai nilai tambah sehingga bisa
dipasarkan dengan harga yang lebih tinggi. Namun, tidak cukup hanya bermodal
itu untuk dapat menembus pasar internasional.
Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Gati Wibawaningsih
menyampaikan, saat ini IKM kerajinan menjadi salah satu tombak ekonomi
kerakyatan yang tahan krisis ekonomi global.
Karena, Meski krisis keuangan melanda dunia, produk kerajinan nasional tetap laku dan berdiri kokoh sebagai salah satu penyumbang komoditas ekspor terbesar di Indonesia (Mitrapol, 2018).
Karena, Meski krisis keuangan melanda dunia, produk kerajinan nasional tetap laku dan berdiri kokoh sebagai salah satu penyumbang komoditas ekspor terbesar di Indonesia (Mitrapol, 2018).
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun
2015 yang diolah Ditjen IKM Kemenperin, sebanyak 695 ribu unit usaha untuk
sektor IKM kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur), serta
produk anyaman dari rotan, bambu dan sejenisnya. Dalam memfasilitasi
perluasan produk IKM, Kemenperin telah mengajak pelaku IKM untuk ikut serta
dalam program e-Smart IKM. Melalui program ini, produk-produk IKM diharapkan
dapat menjangkau pasar yang lebih luas termasuk ekspor dengan memanfaatkan
teknologi digital.
Untuk terus meningkatkan kinerja industri kerajinan di Tanah Air,
Kementerian Perindustrian juga telah
punya berbagai program yang dijalankan, antara lain peningkatan kemampuan
sumber daya manusia serta mendorong penggunaan teknologi terkini dalam upaya
menciptakan kreativitas dan inovasi produk. Contohnya, kegiatan itu dilakukan di Bali Creative
Industry Center (BCIC), sebagai salah satu pusat inovasi yang dimiliki oleh
Kemenperin untuk membangun ekosistem industri kreatif.
Selain itu, untuk mendukung industri kerajinan di Indonesia, pemerintah
juga menggelar event tahunan
Inacraft (The Jakarta International Handicraft Trade Fair) yang mampu menarik banyak buyer dari luar
negeri, menjadi kesempatan bagi pelaku indsustri kecil dan menengah (IKM)
sektor kerajinan ini untuk mempromosikan produknya sekaligus memperluas pasar
untuk ekspor. Adanya Inacraft Award diharapkan dapat mampu menjadi sarana bagi
para pengrajin untuk meningkatkan keterampilan, menambah wawasan, dan terus
berinovasi terutama dengan menggunakan sumber daya alam yang banyak tersebar di
Indonesia agar dapat bernilai tambah tinggi.
KESIMPULAN DAN SARAN
Industri
Kerajinan sebagai salah satu sektor industri yang memiliki peranan penting
dalam pembangunan ekonomi nasional serta mampu memberikan kontribusi yang cukup signifikan
terhadap perekonomian nasional. Dengan peningkatan nilai tambah dari tahun ke
tahun. Terbukti bahwa Industri kerajinan tidak bisa diremehkan. Dukungan
pemerintah seperti e-Smart IKM dan Inacraft untuk dimanfaatkan sebaik mungkin
oleh para pelaku usaha kerajinan.
Diharapkan
kedepannya Industri Kerajinan semakin membaik. Hasil yang optimal akan diperoleh melalui kolaborasi secara
berkesinambungan antar pelaku ekonomi baik pelaku usaha maupun pemerintah. Yaitu,
Dengan meningkatkan kreativitas pelaku usaha dalam mengembangkan desain dan
kualitas produknya. Selain itu pemerintah seharusnya mampu menjalankan programnya
yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan sumber daya manusia serta mendorong
penggunaan teknologi terkini dalam upaya menciptakan kreativitas dan inovasi
produk dengan baik. Sehingga Industri kerajinan
dapat lebih mengembangkan eksistensinya baik di kancah nasional maupun
internasional.
DAFTAR PUSTAKA
Beliana, Nada. 2017. Pengertian Kerajinan Menurut Para Ahli.
(Online), (http://nadaberliana.blogspot.co.id), diakses 28 April 2018.
Farchany, Sitta A. 2011. Strategi Pengembangan Industri Bunga Pajangan Berbasis Limbah Tumbuhan
Kering Sebagai Solusi Mengatasi Permasalahan Ekonomi Dan Lingkungan Indonesia.
(Online), (repository.ipb.ac.id),
diakses 28 April 2018.
Indra, Ravindra. 2017. Seni Kerajinan Tangan. (Online), (https://www.senibudaya.web.id), diakses 28 April 2018.
Mitrapol.
April 2018. Industri Kerajin Tangan Salah
Satu Kekuatan Ekonomi Bangsa Kita. (Online),
(http://www.mitrapol.com/2018/04), diakses 28 April 2018.