Sunday, September 24, 2017

Makalah: Sejarah Benua Amerika


 
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Sejarah Dunia sebagai salah satu mata kuliah bidang studi wajib, disajikan dalam rangka memperluas wawasan intelektual para mahasiswa, khususnya yang berkaitan dengan studi wawasan. Salah satu pokok bahasan atau sub tema yang ada dalam mata kuliah Sejarah Dunia adalah Sejarah benua Amerika. Pada pembelajaran mata kuliah Sejarah Dunia khususnya tentang sejarah Amerika Serikat seringkali para mahasiswa mengalami kesulitan untuk memahami materi perkuliahan antara lain dikarenakan masih kurang tersedianya buku referensi. Sekalipun ada, sebagian besar masih ditulis dalam bahasa Inggris yang belum dikuasai sepenuhnya oleh mahasiswa.
Memahami sejarah dan karakteristik bangsa Amerika sangat diperlukan untuk menggali dan mengenali budaya demokrasi maupun kemajuan iptek dan dijadikan bekal untuk pengembangan budaya demokrasi dan kemajuan iptek di Indonesia. Memahami sejarah dan karakteristik bangsa lain, dalam hal ini bangsa Amerika Serikat dapat membantu para mahasiswa dalam mengenali sejarah dan karakteristik bangsanya sendiri untuk dijadikan modal dasar pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.
Amerika merupakan benua terbesar kedua setelah Asia.  Benua Amerika merupakan daratan yang sangat luas di bagian barat bumi, yang mencakup bumi belahan utara dan bumi belahan selatan.  Luas wilayah Amerika mencapai 42.057.100 km2 dengan batas-batas geografis sebagai berikut: sebelah utara berbatasan dengan samudera Arktik, sebelah timur berbatasan dengan samudera Atlantik, sebelah selatan berbatasana dengan selat drake dan Samudra Pasifik. Secara astronomis, Amerika terletak pada 170'BT–35'BB dan 83'LU–55'LS. Wilayahnya dibagi menjadi Amerika Utara, Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
1
 
Berkenaan pada permasalahan di atas, maka pembuatan karya ilmiah berupa makalah Sejarah Amerika dalam bahasa Indonesia akan membantu mahasiswa dalam memahami materi sejarah Amerika khusunya Amerika Serikat sehingga memberi bekal pengetahuan yang memadai bagi mahasiswa untuk memahami lebih mendalam aspek-aspek tertentu dalam perkembangan bangsa Amerika. Karya ilmiah ini memberika informasi mendasar tentang perkembangan sejarah Amerika Serikat yang dimulai sejak kedatangan migrasi orang-orang Asia secara berkala menyeberangi Selat Bering menuju dataran Alaska, menyebar ke seluruh Benua Amerika menjadi penduduk Indian “Indian’ hingga keterlibatan negara Amerika Serikat dalam perang Dunia I dan perang Dunia II.
1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah sebagai berikut.
1.      Bagaimana sejarah terbentuknya benua Amerika?
2.      Bagaimana masa pemerintahan kolonial Inggris di Amerika Utara?
3.      Bagaimana proses terjadinya revolusi Amerika?
1.3  Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, berikut ini dipaparkan tujuan penulisan makalah.
1.         Memaparkan sejarah terbentuknya benua Amerika.
2.         Memaparkan masa pemerintahan kolonial Inggris di Amerika Utara.
3.         Memaparkan proses terjadinya revolusi Amerika.















 
BAB III
PEMBAHASAN
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan pada Bab I, pembahasan masalah akan menyajikan tentang (1) sejarah terbentuknya benua Amerika, (2) masa masa pemerintahan kolonial Inggris di Amerika Utara, (3) proses terjadinya revolusi Amerika.
2.1              Sejarah Terbentuknya Benua Amerika
Sejarah terbentuknya benua Amerika ini dibedakan menjadi dua periode yaitu kedatangan Ras Mongolod dari Asia ke Benua Amerika (sebelum kedatangan Kritoforus Columbus) dan penjelajahan samudra hingga penemuan benua Amerika oleh Kritoforus Columbus.
2.1.1 Kedatangan Ras Mongoloid dari Asia ke Benua Amerika
Benua Amerika tidak memiliki penduduk asli. Sampai saat ini di Benua Amerika belum pernah ditemukan jenis manusia primitif seperti manusia Jawa atau manusia Peking (manusia purba). Para arkeolog maupun para antropolog hingga kini belum pernah menemukan fosil manusia purba yang mirip kera seperti meganthropus Paleojavanicus dll yang ditemukan di Jawa. Sesungguhnya kera bukan asli jenis binatang yang berasal dari benua Amerika karena berdasarkan hasil penelitian purbakala, di benua ini belum pernah ditemukan fosil kera.
Para ahli sependapat bahwa nenek moyang bangsa Indian adalag varietas-varietas jenis Homo Sapiens yang telah mengalami evolusi. Menurut para ahli purbakala berpendapat bahwa mereka mulai menetap di benua baru yaitu Amerika srjak Kala Pleistosen (Zaman Es sekitar 34.000-30.000 SM) setelah mendapat perlengkapan kebudayaan, pakaian hangat, dan tempat berlindung yang memadai untuk mempertahankan hidup alam dalam iklim dingin di daerah baru. Mereka diduga berasal dari daratan Asia yakni ras Mongoloid yang datang ke benua Amerika melalui rute Siberia-Selat Bering menuju Alaska yang pada waktu itu masih terdapat jalan darat. Belum ada bukti yang menjelaskan sebab-mereka bermigarsi ke Benua Amerika.
Menurut Danandjaj (2003:3) menjelaskan bahwa penduduk aslinya adalah orang Indian
3
 
. Nenek moyang orang-orang Indian bermigarsi ke Benua Amerika dalam kelompok-kelompok kecil secara bertahap. Perkiraan waktu kedatangan nenek moyang orang-orang Indian dari daratan Cina ke Benua Amerika terus bergeser semakin jauh ke dalam jangkauan prasejarah. Para antropolog (sebelum 1950-an) berpendapat bahwa nenek moyang orang Indian yang berasal dari Cina untuk pertama kali mengijakkan kaki di Benua Amerika diduga sekitar 15000 tahun yang lalu.
Pendatang dari Asia pada masa lampau itu kemudian menyebar luas di daerahnya yang baru dan meninggalkan tempat perkemahan yang terpencar-pencar dengan meninggalkan bukti arkeologis beruoa kumpulan alat kasar dari batu seperti kapak serta penggaruk. Dalam perkembangan dari abad ke abad berikutnya jauh sebelum Kristoforus Columbus menamai para imigran yang berasal dari Cina tersebut sebagai bangsa Indian, bangsa ini akhirnya tumbuh dan berkembang menjadi suku-suku bangsa baru seperti:
1.      Suku bangsa Toltec dan Aztek di Meksiko
2.      Suku bangsa Arawak dan Karib di Kepulauan Karibia
3.      Suku bangsa Maya di Amerika Tengah
4.      Suku bangsa Inka di Peru
5.      Suku bangsa  Chibcha di Kolombia
6.      Suku bangsa Araucania di Chili
7.      Suku bangsa Patogonia di Argentina.
Berdasarkan hasil penelitian arkeologis maka dapat diketahui bahwa jauh sebelum kedatangan orang-orang Eropa, bangsa Indian tersebut sudah memiliki peradaban yang bermutu tinggi seperti yang telah diwariskan suku bangsa Maya, Aztek dan Inka.
1.    Peradaban Maya
Suku bangsa Maya (Amerika Tengah) ahli bidang arsitektur (kuil Inskripsi, Kuil Prajurit dan Kuil Kegelapan), astronomi (dapat meramalkan terjadinya gerhana bulan, gerhana matahari, dan kiamat (21 Desember 2012), ilmu pasti ( mengenal simbol angka nol dan sistem dua puluhan, berbudi daya tanaman pangan ( lombok, kacang-kacangan, kentang, kakao, lemon), gemar olahraga bola keranjang (pok-ta-pok), menyembah banyak dewa (dewa tertinggi Dewa Chac yang berarti dewa hujan. Kehancuran peradaban Maya akibat serbuan suku bangsa Toltec dari Meksiko di bawah pimpinan Raja Quetzalcoatl. Akhirnya bangsa Spanyol berhasil menguasai suku bangsa Maya dan Toltec pada abab XVI.
2. suku bangsa Arztek (Meksiko) terampil dalam bidang kerajinan (tenun, emas, perak dan keramik), ahli bidang astronomi (sistem kalender batu), menyembah banyak dewa (dewa tertinggi yaitu Dewa Huitzilopechtli sebagai dewa perang), berbudi daya (kakao dan tembakau), anak-anak Aztek mengenyam pendidikan adat sopan santun, budi pekerti, membaca, menulis, agama, militer dari pendeta (guru) di kuil-kuil.
3. Suku bangsa Inka
     Peradaban Inka tumbuh dan berkembang di daerah Peru. Suku bangsa Inka telah bercocok tanam menggunakan pupuk buatan, membangun pematang dan saluran-saluran air serta terasering di lereng-lereng pegunungan Andes. Semua hasil pertanian, perindustrian, dsb dibagi secara merata antara negara dengan rakyatnya. Struktur pemerintahan kerajaan Inka pada tingkat paling atas adalah raja membawahi gubernur-gubernur, setiap gubernur membawahi kuraka-kuraka, dan setipa kuraka membawahi kepala kelompok-kepala kelompok, selanjutnya setiap kelompok membawahi 10-50 keluarga.
4.              Ekspedisi Erik si Merah
Sebelum ekspedisi Kritoforus Kolumbus menginjakkan kakinya ke Benua Amerika, benua ini pernah diketemukan oleh orang-orang  Eropa Utara seperti bangsa Norman yang lebih dikenal sebagai pelaut yang berani berlayar mengarungi Samudera Atlantik. Salah satu rombongan orang-orang viking yang dipimpin oleh Erickson yang dikenal sebagai Erik si Merah yang telah mendarat di Pantai Kanada pad abad X M. Namun mereka di tempat tersebut tidak banyak meninggalkan jejak-jejak sejarah sehingga sangat sulit untuk mengatakan sesuatu yang lebih lanjut tentang kegiatannya di benua Amerika yang telah ditemukannya.
2.1.2 Penjelajahan Samudera
Latar belakang bangsa-bangsa di Eropa melakukan penjelajahan samudera untuk mencari daerah-daerah baru, khususnya di benua Amerika seperti yang pernah dilakukan Spanyol, Portugis, Inggris, Prancis, Belanda untuk kepentingan kolonialisme-imperialisme.
1.    Terputusnya Jalur Perdagangan Dunia Barat Dengan Dunia Timur.
     Sejak permulaan abad Masehi terdapat jalur pelayaran dan perdagangan yang menghubungkan jalur sutra dan jalur rempah-rempah. Jalur sutra dikenal sebagai perdagangan melalui darat yang menempuh rute Cina menyusuri jalan darat menuju Sri Langka, India, lalu dilajutkan menuju Persia. Dari Persia bertemu pedagang dari Eropa melalui selat Gibaltar. Barang komoditas yang diperdagangkan adalah sutra dari Cina sehingga jalur perdagangan tersebut dikenal sebagai jalur Sutra.
     Jalur perdagangan rempah-rempah yang dikenal sebagai jalur perdagangan melalui lautan dengan menempuh rute dari Maluku sebagai tempat asal usul rempah-rempah kemudian menyusur lautan menuju pelabuhan sulawesi selatan. Da       ri pelabuhan menuju pelabuhan Kalimantan Selatan, Pantai Utara Jawa, kemudian menuju India. Dari India pedagang melanjutkan perjalanan menuju kota dagang Persia dengan menyusur Teluk Persia. Di Persia, para pedagang dari dunia timur bertemu dengan para pedagang dari Eropa yang telag berada di Laut Tengah. Sedangkan rempah-remoah yang ada di pelabuhan Selat Malaka dibawa para pedagang ke arah utara dengan menyusuri pelabuhan Ayutthaya, Rangon, terus dibawa ke arah Jepang, Korea maupun Cina. Jalur perdagangan melalui lautan dikenal sebagai “Jalur Rempah-rempah” karena rempah-rempah (lada,cengkih, pala dsb) berasal dari Maluku menjadi primadona barang komoditas pada wakty itu yang banyak dicari oleh para pedagang Eropa guna bahan pengobatan maupun sebagai bahan bumbu masakan atau bahan pengawet makanan.
Hubungan perdagangan dunia barat dengan dunia timur berakhir sejak Kekaisaran Romawi Timur berhasil dihancurkan oleh pasukan Islam (Turki Usmani) pada 1453, maka terputus hubungan dagang antara dunia Timur dengan dunia Brat karena laut tengah telah diblokade oleh kaum muslim. Sejak saat itu para pedagang barat berupaya keras untuk mencari jalan alternatif menuju dunia timur dengan menyusuri sepanjang Pantai Barat Afrika untuk mencari India yang diduga sebagai tempat asal-usul rempah-rempah seperti yang pernah dilakukan Kritoforus Kolumbus dengan menyebrang Samudra Atlantik untuk mendapatkan India yang diduga sabagai asal-usl rempah-rempah.
2.    Jiwa Petualang
Faktor pendorong bagi dunia barat untuk mencari jalan alternatif menuju dunia timur guna menemukan India untuk mendapatkan rempah-rempah. Jiwa petualang yang dimiliki seperti Kritoforus Kolumbus membuat mereka berani menyusuri lauran di sepanjang Pantai Barat Benua Afrika. Orang Eropa berhasil menemukan hasil penemuan di bidang Iptek yang dapat dimanfaatkan para pelayar guna mendukung keberhasilan suatu pelayaran dalam upaya penemuan daerah-daerah baru.
3.    Pembuktian Ajaran Nicholas Copernius
     Faktor lain yaitu keinginan untuk membuktikan kebenaran ajaran Nicholas Copernius tentang bumi ini bulat. Teori dasar Copernicus adalah perputaran harian langit akibat perputaran bumi pada sumbu putaranyya sendiri; dan perubahan tahunan langit merupakan akibat perputaran planet yang mengelilingi matahari.
2.1.3 Penemuan Benua Amerika
1. Ekspedisi Bartolomeu Dias
Sejak terputusnya hubungan dagang antara dunia Timur dengan dunia Barat karena Laut Tengah telah diblokade oleh kau muslim. Sejak saat itu para pedagang berupaya keras mencari jalan alternatif menuju dunia timur dengan menyusuri sepanjang pantai selatan amerika menuju dunia timur dengan menyusuri sepanjang pantai selatan afrika untuk mencari India yang diduga sebagai asal-usul rempah-rempah. Raja Portugis memerintahkan Bartolomeu Dias untuk menuju India. Akhirnya Bartolomeu Dias berhasil menemukan suatu daratan yang diberi nama dengan Tanjung Badai karena kapal-kapal mereka sering ditimpa badai dalam pelayaran tersebut. Sesampai kembali ke Portugis Raja Portugis memberi nama daratan Tanjung Harapan karena ada harapan besar untuk sampai ke India.
Upaya penjelajahan dilanjutkan oleh Vasco de Gama untuk memipin ekspedisi menuju daratan India. Penjelajahan dimulai dari Tanjung Harapan kemudian menuju di Zanzibar, disana bertemu dengan pedagang dari India. Vasco de Gama menyadari bahwa asal-usul rempah-rempahb itu bukan dari India, mereka mengira berasal dari Malaka, ternyata anggapan itu masih salah. Yang benar adalah dari Maluku.
2.    Penemuan Benua Amerika Oleh Kristoforus Kolumbus
Raja Spanyol bernama Ferdinand memerintahkan seorang pedagang dari Genoa bernama Kristoforus Kolumbus untuk memimpin ekspedisi mengarungi samudera guna menemukan daratan India sebagai tempat rempah-rempah. Dengan bermodalkan jiwa petualang dan keinginannya untuk membuktikan kebenaran ajaran Nicholas tentang bumi ini bulat.
     Di dalam rombongan ekspedisi terdapat seorang Italian (Genoa) bernama Amerigo Vespuci yang berperan sebagai pencatat segala hal yang dilihat, dijumpai, dirasakan dan dialami selama mengarungi samudera bersama rombongan. Catatan-catatan itu kemudian sampai ke tangan seorang profesor ilmu bumi di Universitas St. Die di Jerman Barat yang bernama Martin Waldseemuller. Ia mempelajari seluruh catatan Amerigo Vespuci, namun tidak menemukan istilah Amerika dari benua yang telah ditemukan itu, maka Prof. Martin Waldseemuller memberikan nama pada benua tersebut Amerika guna mengenang Amerigo Vespuci. Sejak saat itu hingga sekarang istilah rombongan ekspedisi di bawah pimpinan Kristoforus Kolumbus.
     Setelah Kristoforus Kolumbus meninggal dunia, penjelajahan Samudera untuk menemukan daerah baru atas nama pemerintah Spanyol dilanjutkan oleh adik kandung Kristoforus Kolumbus yang bernama Bartolome Kolumbus. Pada tahun 1496 berhasil menemukan daerah di Benua Amerika yang diberi nama Santo Domingo. Pada tahun 1508 ekspedisi di bawah pimpinan Ponce de Leon berhasil menemukan suatu daerah di bagian utara (Amerika Utara) yang diberi nama Florida. Daerah ini kelak menjadi salah satu negara bagian Amerika Serikat.
2.2 Masa Pemerintahan Kolonial Inggris Di Amerika Utara
Adapun beberapa faktor pendorong kolonialisasi di Amerika bagian utara.
1.              Mencari kebebasan beragama sperti yang dilakukan kaum puritan yang melakukan ziarah ke Amerika dengan mendirikan koloni Plyomouth dan teluk Massachusets, kaum Queker di bawah pimpinan William Pen mendirikan koloni Pensylvania, kaum Katolik Roma Inggris di bawah pimpinan Cecil Calvert bermigrasi ke Amerika dengan mendirikan Koloni Maryland.
2.              Orang-orang Eropa bermigrasi ke Amerika Utara dengan motivasi ekonomi yaitu untuk mendapatkan segunung emas seperti yang diperoleh orang-orang Spayol belahan selatan Benua Amerika, atau mengikuti jejak para imigran sebelumnya yang sukses dalam budi daya tanaman tembakau di Koloni Virginia.
3.              Untuk menghindari kewajiban militer yang sering digalakkan oleh negara-negara Eropa dalam upaya pemenuhan kebutuhan perang Eropa.
Orang-orang Eropa bermigrasi ke Amerika Utara selain dilakukan dengan berziarah, juga dilakukan melalui cara mendaftarkan diri ke kongsi-kongsi dangang sebagai kuil kontrak dengan menandatangani free-willers atau redemptioners. Namun, ada juga dari mereka yang datang ke benua baru berstatus sebagai tahanan politik yang /dikirim pemerintah Kerajaan Inggris ke koloni Georgia.
Bentuk koloni Inggris di Benua Amerika sebagian besar berupa korporasi atau kerja sama saham koloni dalam maskapai-maskapai perdagangan (kongsi dagang). Maskapai tersebut telah memberikan uang sewa kepada raja Inggris. Raja inggris mengelola koloni di benua Amerika dengan menunjuk seorang wakil raja yang ditugaskan ke tanah koloni dengan mengemban tugas menyelenggarakan sistem pemerintahan jajahan Inggris di tanah koloni, menjaga keamanan di tanah ko,oni, memberantas perdagangan gelap. Bentuk koloni lainnya adalah para imigran yang datang  ke tanah koloni mendirikan koloni secara swadaya dan swasembada. Selain itu koloni didiirakan oleh keluarga raja Inggris atau keluarga bangsawan yang meminta izin dan memberi uang sewa kepada raja inggris untuk mendirikan koloni di benua Amerika.
Inggris di benua Amerika bagian utara memiliki 13 kooni yang berada di sepanjang pantai timur Samudera Atlantik. Ke 13 koloni tersebut diantaranya: Virginia (1607),  Nw Hamshire ( 1629), Massachusetts (1629), Maryland (1632), Deleware (1632), Connecticut (1662), Rhode Island (1663), New York (1664), Nrw Jersey (1664), Pensylavania (1681) Carolina Utara (1729), Georgia (1732)
Masing-masing koloni mencerminkan asal-usul yang beragam dan beberapa diantara koloni tersebut merupakan pertumbuhan dari koloni yang telah ada sebelumnya. Misalnya, Rhode Island dan Connecticut didirikan oleh rakyat Massachusets yaitu sebagai koloni induk dan seluruh wilayah New England.
Koloni-koloni yang berada di daerah selatan mengembangkan sektor pertanian. Koloni pertama  Inggris di Benua Amerika adalah Jamestown pada tahun 1607. Upaya tersebut dimulai ketika sekelompok pedagang dan penanaman modal dari London, Plymoth, Bristol, dan para pengusaha kepada pemerintah Kerajaan Inggris agar mereka diberi izin pengangkutan ke daerah koloni. Pada tahun 1606 raja James mengeluarkan royal charter kepada mereka dan mereka digabungkan ke dalam perkumpulan yang dinamakan London Company dengan dewan yang disebut Council of Virginia yang berkedudukan di London. Selain London Company terdapat perkumpulan dagang lainnya yang mendapat royal charter dari raja James yaitu Plymouth Company.
London Company mendirikan koloni Virginia sehingga mengubah namanya menjadi Virginia Company. Plymouth Company mendirikan konferensi New England yang meliputi: Plymouth, Messachusetts,dan New York. Kedua perkumpulan dagang tersebut mendirika koloni-koloni dan menjalankan pemerintahan sendiri secara penuh, dan diharapkan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut harus mengabdikan diri kepada kepentingan-kepentingan negeri Inggris.
2.3    Revolusi Amerika
Revolusi Amerika adalah sebuah perubahan secara cepat da mendasar yang berpengaruh terhadap masyarakat luas dalam segala sektor kehidupan. Revolusi Amerika merupaka buah kemenangan peperangan antara kolonis terhadap pemerintah kolonial Inggris.
            Perbedaan Revolusi Amerika dengan revolusi-revolusi lain bahwa revolusi Amerika bukan suatu pemberontakan kaum proletar, namun revolusi ini dipimpin oleh kaum ningrat Whig yang mencari kebebasan dari tekanan-tekanan politik dan ekonomis yang dipaksaka oleh pemerintahan kolonial Inggris.
2.3.1 Latar Belakang Revolusi Amerika
Adapun latar belakang Revolusi Amerika meliputi;
1.         Tradisi sebagai orang merdeka dimiliki para kolonis Amerika yang diwarisi sejak Raja Inggris memberikan Royal Charter kepada London Company dan Plymouth Companyd dengan diberi kebebasan menyelenggarakan pemerintahan sendiri.
2.         Perkembangan penduduk koloni yang meningkat secara signifikan antara 1688-1750, yakni mencapai 1.600.000 orang. Aspek ini tentu berdampak terhadap motivasi masyarakat koloni untuk berjuang dalam rangka memperjuangkan hak-haknya. Adapun jumlah orang yang banyak artinya berpotensi untuk memaksimalkan mobilisasi massa.
3.         Tidak ada garis tegas politik pemerintah Kerajaan Inggris terhadap koloni-koloni di Amerika, dan hanya menjadikan tanah koloni di Amerika Utara untuk mengabdikan diri kepada sistem perekonomian merkantilis melalui penyediaan bahan-bahan komoditas kepada inggris untuk dijual di pasaran Eropa.
4.         Pengawasan tanah jajahan koloni oleh gubernur koloni sebagai kepanjangan tangan Raja Inggris yang tidak berdaya sebab sesuai peraturan, para gubernur tidak memperoleh pendapatan selain dari badan perwakilan.
5.         Kemenangan Inggris terhadap Perancis dalam Perang Tujuh Tahun (1756-1763) menyebabkan utang Inggris menjadi besar, berusaha untuk ditutupi dengan melaksanakan Undang-Undang Perdagangan (Undang-Undang Gula tahun 1764), Undang-Undang Materai tahun 1765). Namun, ditolak penduduk koloni dengan alasan penetapan pajak tersebut tidak memlaui perwakilan. Seharusnya pemungutan pajak oleh negeri induk terhadap para kolonis Amerika harus dimintakan persetujuan kepada para wakil rakyar di daerah koloni.
Perlwanan-perlawanan dilakukan oleh kaum intelektual melalui perang pamflet yang ideologis dan kaum pedagang melakukukan aksi perlawanan melalui penghentian impor, maksudnya para pedangan di tanah kolonu Amerika tidak mau membeli atau melakukan tindak pemboikotan terhadap barang-barang yang didatangkan dari negeri induk.
Sedangkan kaum pedagang melakukan aksi perlawanan melalui penghentian impor, maksudnya para pedagang di tanah koloni Amerika tidak mau membeli atau melakukan tindak pemboikotan terhadap barang-barang yang didatangkan dari negeri induk. Ketika Undang-Undang diberlakukan di tanah koloni Amerika, banyak perusahaan yang menghentikan pekerjaannya. Demikian juga berbagai pengadilan di tanah koloni Amerika menutup diri untuk tidak memakai materai. Namun, ada juga yang mulai bekerja secara terang-terangan untuk bekerja menggunakan materai.
Selanjutnya, massa melakukan aksi perlawanan di bawah pimpinan Isaac Barre dengan memaksa agen materai untuk meletakkan jabatannya, dan memaksa para pedagang untuk menghentikan pesanan barang-barang yang didatangkan dari negeri induk. Massa melakukan aksi pembakaran terhadap surat-surat pengadilan laut di Boston. Selain itu massa juga melakukan aksi perampokan terahadap rumah pengawas keuangan.
2.3.2 Sebab Perang Kemerdekaan Amerika
     Pemicu meletusnya Perang Kemerdekaan Amerika adalah insiden Kapal Teh di Boston tahun 1774. Pada tahun 1774 berlabuh tiga kapal Inggris yang memuat teh untuk para kolonis di Amerika. Para kolonis diwajibkan pemerintah negeri induk untuk membelinya dan mereka tidak diperkenankan membeli teh dari negara lain. Mereka menolak. Pada malam harinya, orang-orang Amerika menyaar sebagai orang-orang Indian dan menaiki kapal tersebut kemudian melempar teh-teh ke dalam lautan. Pemerintah Inggris marah kemudian menghukum Boston, maka pecahlah perang antara kolonis Inggris di tanah Amerika melawan pemerintah negeri induk Inggris.
2.3.3 Persiapan Para Kolonis Menuju Kemerdekaan Amerika
     Persiapan para kolonis menuju kemerdekaan Amerika dengan menyelenggarakan kegiatan sebagai berikut:
1.      Kongres Konstinental I pada 5 September 1774 dihadiri 56 delegasi dari 12 koloni. Hasil kongres memutuskan seluruh koloni untuk menghentikan impor Inggris termasuk barang-barang mewah.
2.      Kongres Konstinental ke 2 pada 10 Mei 1775 yang dihadiri 12 koloni memutuskan pengerahan laskar milisi sebagai angkatan bersenjata koloni yang diketuai John Hancock. Selain itu kongres juga memilih George Washington sebagai panglima perang kemerdekaan Amerika.
3.      Kongres Konstinental ke-3 pada 4 Juli 1776. Ke 13 koloni yang hadir diwakili Thomas Jefferson mendeklarasikan kemerdekaan Amerika 4 juli 1776.
4.      Kongres kontinental yang ke-4 pada tahun 1777 dengan dihadiri 13 negara bagian menyetujui rencana konfedensi dan terbentuklah United States of America.




















 
BAB III
PENUTUP
3.1    Simpulan
Pada bab II dipaparkan secara rinci penjelasan tentang (1) sejarah terbentuknya benua Amerika, (2) masa- masa pemerintahan kolonial Inggris di Amerika Utara, (3) proses terjadinya revolusi Amerika.
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat dikemukakan simpulan sebagai berikut.
1.    Nenek moyang bangsa Indian berasal dari Asia (ras mongoloid)yang datang ke benua Amerika (34.000-30.000 SM) secara bertahap melalui  rute Siberia-Selat Bering menuju Alaska. Mereka menyebar ke seluruh penjuru benua Amerika menjadi suku-suku bangsa baru. Bangsa Indian sudah memiliki peradaban yang bermutu tinggi seperti yang telah diwariskan suku bangsa Maya, Aztek, dan Inka.
2.         Koloni pertama  Inggris di Benua Amerika adalah James town pada tahun 1607. Pada tahun 1606 raja James mengeluarkan royal charter kepada mereka dan mereka digabungkan ke dalam perkumpulan yang dinamakan London Company dengan dewan yang disebut Council of Virginia yang berkedudukan di London. Selain London Company terdapat perkumpulan dagang lainnya yang mendapat royal charter dari raja James yaitu Plymouth Company.
3.      Revolusi Amerika adalah sebuah perubahan secara cepat dan mendasar yang berpengaruh terhadap masyarakat luas dalam segala sektor kehidupan. Revolusi Amerika merupaka buah kemenangan peperangan antara kolonis terhapa pemerintah kolonial Inggris.

DAFTAR RUJUKAN

Djanandjaja, James. 2003. Folklor Amerika Cermin Multikultural yang Manunggal. Jakarta: PT Pustaka Utama Grafiti.

Krisnadi. 2012. Sejarah Amerika Serikat. Yogyakarta: Ombak Dua.
  

No comments:

Post a Comment