|
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejarah Dunia sebagai salah satu mata kuliah bidang studi
wajib, disajikan dalam rangka memperluas wawasan intelektual para mahasiswa,
khususnya yang berkaitan dengan studi wawasan. Salah satu pokok bahasan atau
sub tema yang ada dalam mata kuliah Sejarah Dunia adalah Sejarah benua Amerika.
Pada pembelajaran mata kuliah Sejarah Dunia khususnya tentang sejarah Amerika
Serikat seringkali para mahasiswa mengalami kesulitan untuk memahami materi
perkuliahan antara lain dikarenakan masih kurang tersedianya buku referensi.
Sekalipun ada, sebagian besar masih ditulis dalam bahasa Inggris yang belum
dikuasai sepenuhnya oleh mahasiswa.
Memahami sejarah dan karakteristik bangsa Amerika sangat
diperlukan untuk menggali dan mengenali budaya demokrasi maupun kemajuan iptek
dan dijadikan bekal untuk pengembangan budaya demokrasi dan kemajuan iptek di
Indonesia. Memahami sejarah dan karakteristik bangsa lain, dalam hal ini bangsa
Amerika Serikat dapat membantu para mahasiswa dalam mengenali sejarah dan
karakteristik bangsanya sendiri untuk dijadikan modal dasar pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya.
Amerika merupakan benua terbesar kedua setelah Asia. Benua Amerika merupakan daratan yang sangat
luas di bagian barat bumi, yang mencakup bumi belahan utara dan bumi belahan
selatan. Luas wilayah Amerika mencapai
42.057.100 km2 dengan batas-batas geografis sebagai berikut: sebelah utara
berbatasan dengan samudera Arktik, sebelah timur berbatasan dengan samudera
Atlantik, sebelah selatan berbatasana dengan selat drake dan Samudra Pasifik. Secara
astronomis, Amerika terletak pada 170'BT–35'BB dan 83'LU–55'LS. Wilayahnya
dibagi menjadi Amerika Utara, Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
|
Berkenaan pada permasalahan di
atas, maka pembuatan karya ilmiah berupa makalah Sejarah Amerika dalam bahasa
Indonesia akan membantu mahasiswa dalam memahami materi sejarah Amerika
khusunya Amerika Serikat sehingga memberi bekal pengetahuan yang memadai bagi
mahasiswa untuk memahami lebih mendalam aspek-aspek tertentu dalam perkembangan
bangsa Amerika. Karya ilmiah ini memberika informasi mendasar tentang
perkembangan sejarah Amerika Serikat yang dimulai sejak kedatangan migrasi
orang-orang Asia secara berkala menyeberangi Selat Bering menuju dataran
Alaska, menyebar ke seluruh Benua Amerika menjadi penduduk Indian “Indian’
hingga keterlibatan negara Amerika Serikat dalam perang Dunia I dan perang Dunia
II.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka
rumusan masalah sebagai berikut.
1.
Bagaimana sejarah
terbentuknya benua Amerika?
2.
Bagaimana masa
pemerintahan kolonial Inggris di Amerika Utara?
3.
Bagaimana proses
terjadinya revolusi Amerika?
1.3 Tujuan
Berdasarkan
rumusan masalah yang telah dipaparkan, berikut ini dipaparkan tujuan penulisan
makalah.
1.
Memaparkan sejarah
terbentuknya benua Amerika.
2.
Memaparkan masa
pemerintahan kolonial Inggris di Amerika Utara.
3.
Memaparkan proses
terjadinya revolusi Amerika.
|
BAB III
PEMBAHASAN
Berdasarkan
masalah yang telah dirumuskan pada Bab I, pembahasan masalah akan menyajikan
tentang (1)
sejarah terbentuknya benua Amerika, (2) masa masa
pemerintahan kolonial Inggris di Amerika Utara, (3) proses terjadinya revolusi
Amerika.
2.1
Sejarah Terbentuknya Benua Amerika
Sejarah
terbentuknya benua Amerika ini dibedakan menjadi dua periode yaitu kedatangan Ras
Mongolod dari Asia ke Benua Amerika (sebelum kedatangan Kritoforus Columbus)
dan penjelajahan samudra hingga penemuan benua Amerika oleh Kritoforus
Columbus.
2.1.1 Kedatangan Ras Mongoloid dari Asia ke Benua Amerika
Benua
Amerika tidak memiliki penduduk asli. Sampai saat ini di Benua Amerika belum
pernah ditemukan jenis manusia primitif seperti manusia Jawa atau manusia
Peking (manusia purba). Para arkeolog maupun para antropolog hingga kini belum
pernah menemukan fosil manusia purba yang mirip kera seperti meganthropus Paleojavanicus dll yang
ditemukan di Jawa. Sesungguhnya kera bukan asli jenis binatang yang berasal
dari benua Amerika karena berdasarkan hasil penelitian purbakala, di benua ini
belum pernah ditemukan fosil kera.
Para
ahli sependapat bahwa nenek moyang bangsa Indian adalag varietas-varietas jenis
Homo Sapiens yang telah mengalami evolusi. Menurut para ahli purbakala
berpendapat bahwa mereka mulai menetap di benua baru yaitu Amerika srjak Kala
Pleistosen (Zaman Es sekitar 34.000-30.000 SM) setelah mendapat perlengkapan
kebudayaan, pakaian hangat, dan tempat berlindung yang memadai untuk
mempertahankan hidup alam dalam iklim dingin di daerah baru. Mereka diduga berasal
dari daratan Asia yakni ras Mongoloid yang datang ke benua Amerika melalui rute
Siberia-Selat Bering menuju Alaska yang pada waktu itu masih terdapat jalan
darat. Belum ada bukti yang menjelaskan sebab-mereka bermigarsi ke Benua
Amerika.
Menurut
Danandjaj (2003:3) menjelaskan bahwa penduduk aslinya adalah orang Indian
|
. Nenek moyang orang-orang Indian
bermigarsi ke Benua Amerika dalam kelompok-kelompok kecil secara bertahap.
Perkiraan waktu kedatangan nenek moyang orang-orang Indian dari daratan Cina ke
Benua Amerika terus bergeser semakin jauh ke dalam jangkauan prasejarah. Para
antropolog (sebelum 1950-an) berpendapat bahwa nenek moyang orang Indian yang
berasal dari Cina untuk pertama kali mengijakkan kaki di Benua Amerika diduga
sekitar 15000 tahun yang lalu.
Pendatang
dari Asia pada masa lampau itu kemudian menyebar luas di daerahnya yang baru
dan meninggalkan tempat perkemahan yang terpencar-pencar dengan meninggalkan
bukti arkeologis beruoa kumpulan alat kasar dari batu seperti kapak serta
penggaruk. Dalam perkembangan dari abad ke abad berikutnya jauh sebelum
Kristoforus Columbus menamai para imigran yang berasal dari Cina tersebut
sebagai bangsa Indian, bangsa ini akhirnya tumbuh dan berkembang menjadi
suku-suku bangsa baru seperti:
1. Suku bangsa Toltec dan Aztek di Meksiko
2. Suku bangsa Arawak dan Karib di Kepulauan Karibia
3. Suku bangsa Maya di Amerika Tengah
4. Suku bangsa Inka di Peru
5. Suku bangsa Chibcha di
Kolombia
6. Suku bangsa Araucania di Chili
7. Suku bangsa Patogonia di Argentina.
Berdasarkan
hasil penelitian arkeologis maka dapat diketahui bahwa jauh sebelum kedatangan
orang-orang Eropa, bangsa Indian tersebut sudah memiliki peradaban yang bermutu
tinggi seperti yang telah diwariskan suku bangsa Maya, Aztek dan Inka.
1.
Peradaban Maya
Suku
bangsa Maya (Amerika Tengah) ahli bidang arsitektur (kuil Inskripsi, Kuil
Prajurit dan Kuil Kegelapan), astronomi (dapat meramalkan terjadinya gerhana
bulan, gerhana matahari, dan kiamat (21 Desember 2012), ilmu pasti ( mengenal
simbol angka nol dan sistem dua puluhan, berbudi daya tanaman pangan ( lombok,
kacang-kacangan, kentang, kakao, lemon), gemar olahraga bola keranjang
(pok-ta-pok), menyembah banyak dewa (dewa tertinggi Dewa Chac yang berarti dewa
hujan. Kehancuran peradaban Maya akibat serbuan suku bangsa Toltec dari Meksiko
di bawah pimpinan Raja Quetzalcoatl. Akhirnya bangsa Spanyol berhasil menguasai
suku bangsa Maya dan Toltec pada abab XVI.
2.
suku bangsa Arztek (Meksiko) terampil dalam bidang kerajinan (tenun, emas,
perak dan keramik), ahli bidang astronomi (sistem kalender batu), menyembah
banyak dewa (dewa tertinggi yaitu Dewa Huitzilopechtli sebagai dewa perang),
berbudi daya (kakao dan tembakau), anak-anak Aztek mengenyam pendidikan adat
sopan santun, budi pekerti, membaca, menulis, agama, militer dari pendeta
(guru) di kuil-kuil.
3. Suku
bangsa Inka
Peradaban Inka
tumbuh dan berkembang di daerah Peru. Suku bangsa Inka telah bercocok tanam
menggunakan pupuk buatan, membangun pematang dan saluran-saluran air serta
terasering di lereng-lereng pegunungan Andes. Semua hasil pertanian, perindustrian,
dsb dibagi secara merata antara negara dengan rakyatnya. Struktur pemerintahan
kerajaan Inka pada tingkat paling atas adalah raja membawahi gubernur-gubernur,
setiap gubernur membawahi kuraka-kuraka, dan setipa kuraka membawahi kepala
kelompok-kepala kelompok, selanjutnya setiap kelompok membawahi 10-50 keluarga.
4.
Ekspedisi Erik si Merah
Sebelum ekspedisi Kritoforus Kolumbus menginjakkan kakinya ke
Benua Amerika, benua ini pernah diketemukan oleh orang-orang Eropa Utara seperti bangsa Norman yang lebih
dikenal sebagai pelaut yang berani berlayar mengarungi Samudera Atlantik. Salah
satu rombongan orang-orang viking yang dipimpin oleh Erickson yang dikenal
sebagai Erik si Merah yang telah mendarat di Pantai Kanada pad abad X M. Namun
mereka di tempat tersebut tidak banyak meninggalkan jejak-jejak sejarah
sehingga sangat sulit untuk mengatakan sesuatu yang lebih lanjut tentang
kegiatannya di benua Amerika yang telah ditemukannya.
2.1.2 Penjelajahan Samudera
Latar
belakang bangsa-bangsa di Eropa melakukan penjelajahan samudera untuk mencari
daerah-daerah baru, khususnya di benua Amerika seperti yang pernah dilakukan
Spanyol, Portugis, Inggris, Prancis, Belanda untuk kepentingan kolonialisme-imperialisme.
1.
Terputusnya Jalur
Perdagangan Dunia Barat Dengan Dunia Timur.
Sejak permulaan abad Masehi terdapat jalur
pelayaran dan perdagangan yang menghubungkan jalur sutra dan jalur
rempah-rempah. Jalur sutra dikenal sebagai perdagangan melalui darat yang
menempuh rute Cina menyusuri jalan darat menuju Sri Langka, India, lalu
dilajutkan menuju Persia. Dari Persia bertemu pedagang dari Eropa melalui selat
Gibaltar. Barang komoditas yang diperdagangkan adalah sutra dari Cina sehingga
jalur perdagangan tersebut dikenal sebagai jalur Sutra.
Jalur perdagangan rempah-rempah yang
dikenal sebagai jalur perdagangan melalui lautan dengan menempuh rute dari
Maluku sebagai tempat asal usul rempah-rempah kemudian menyusur lautan menuju
pelabuhan sulawesi selatan. Da ri
pelabuhan menuju pelabuhan Kalimantan Selatan, Pantai Utara Jawa, kemudian
menuju India. Dari India pedagang melanjutkan perjalanan menuju kota dagang
Persia dengan menyusur Teluk Persia. Di Persia, para pedagang dari dunia timur
bertemu dengan para pedagang dari Eropa yang telag berada di Laut Tengah. Sedangkan
rempah-remoah yang ada di pelabuhan Selat Malaka dibawa para pedagang ke arah
utara dengan menyusuri pelabuhan Ayutthaya, Rangon, terus dibawa ke arah
Jepang, Korea maupun Cina. Jalur perdagangan melalui lautan dikenal sebagai
“Jalur Rempah-rempah” karena rempah-rempah (lada,cengkih, pala dsb) berasal
dari Maluku menjadi primadona barang komoditas pada wakty itu yang banyak
dicari oleh para pedagang Eropa guna bahan pengobatan maupun sebagai bahan
bumbu masakan atau bahan pengawet makanan.
Hubungan
perdagangan dunia barat dengan dunia timur berakhir sejak Kekaisaran Romawi
Timur berhasil dihancurkan oleh pasukan Islam (Turki Usmani) pada 1453, maka
terputus hubungan dagang antara dunia Timur dengan dunia Brat karena laut
tengah telah diblokade oleh kaum muslim. Sejak saat itu para pedagang barat
berupaya keras untuk mencari jalan alternatif menuju dunia timur dengan
menyusuri sepanjang Pantai Barat Afrika untuk mencari India yang diduga sebagai
tempat asal-usul rempah-rempah seperti yang pernah dilakukan Kritoforus
Kolumbus dengan menyebrang Samudra Atlantik untuk mendapatkan India yang diduga
sabagai asal-usl rempah-rempah.
2.
Jiwa Petualang
Faktor
pendorong bagi dunia barat untuk mencari jalan alternatif menuju dunia timur
guna menemukan India untuk mendapatkan rempah-rempah. Jiwa petualang yang
dimiliki seperti Kritoforus Kolumbus membuat mereka berani menyusuri lauran di
sepanjang Pantai Barat Benua Afrika. Orang Eropa berhasil menemukan hasil
penemuan di bidang Iptek yang dapat dimanfaatkan para pelayar guna mendukung
keberhasilan suatu pelayaran dalam upaya penemuan daerah-daerah baru.
3.
Pembuktian Ajaran
Nicholas Copernius
Faktor lain yaitu keinginan untuk
membuktikan kebenaran ajaran Nicholas Copernius tentang bumi ini bulat. Teori
dasar Copernicus adalah perputaran harian langit akibat perputaran bumi pada
sumbu putaranyya sendiri; dan perubahan tahunan langit merupakan akibat
perputaran planet yang mengelilingi matahari.
2.1.3 Penemuan Benua Amerika
1. Ekspedisi
Bartolomeu Dias
Sejak
terputusnya hubungan dagang antara dunia Timur dengan dunia Barat karena Laut
Tengah telah diblokade oleh kau muslim. Sejak saat itu para pedagang berupaya
keras mencari jalan alternatif menuju dunia timur dengan menyusuri sepanjang
pantai selatan amerika menuju dunia timur dengan menyusuri sepanjang pantai
selatan afrika untuk mencari India yang diduga sebagai asal-usul rempah-rempah.
Raja Portugis memerintahkan Bartolomeu Dias untuk menuju India. Akhirnya
Bartolomeu Dias berhasil menemukan suatu daratan yang diberi nama dengan
Tanjung Badai karena kapal-kapal mereka sering ditimpa badai dalam pelayaran
tersebut. Sesampai kembali ke Portugis Raja Portugis memberi nama daratan
Tanjung Harapan karena ada harapan besar untuk sampai ke India.
Upaya
penjelajahan dilanjutkan oleh Vasco de Gama untuk memipin ekspedisi menuju
daratan India. Penjelajahan dimulai dari Tanjung Harapan kemudian menuju di
Zanzibar, disana bertemu dengan pedagang dari India. Vasco de Gama menyadari
bahwa asal-usul rempah-rempahb itu bukan dari India, mereka mengira berasal
dari Malaka, ternyata anggapan itu masih salah. Yang benar adalah dari Maluku.
2.
Penemuan Benua Amerika
Oleh Kristoforus Kolumbus
Raja
Spanyol bernama Ferdinand memerintahkan seorang pedagang dari Genoa bernama Kristoforus
Kolumbus untuk memimpin ekspedisi mengarungi samudera guna menemukan daratan
India sebagai tempat rempah-rempah. Dengan bermodalkan jiwa petualang dan
keinginannya untuk membuktikan kebenaran ajaran Nicholas tentang bumi ini bulat.
Di dalam rombongan ekspedisi terdapat
seorang Italian (Genoa) bernama Amerigo Vespuci yang berperan sebagai pencatat
segala hal yang dilihat, dijumpai, dirasakan dan dialami selama mengarungi
samudera bersama rombongan. Catatan-catatan itu kemudian sampai ke tangan
seorang profesor ilmu bumi di Universitas St. Die di Jerman Barat yang bernama
Martin Waldseemuller. Ia mempelajari seluruh catatan Amerigo Vespuci, namun
tidak menemukan istilah Amerika dari benua yang telah ditemukan itu, maka Prof.
Martin Waldseemuller memberikan nama pada benua tersebut Amerika guna mengenang
Amerigo Vespuci. Sejak saat itu hingga sekarang istilah rombongan ekspedisi di
bawah pimpinan Kristoforus Kolumbus.
Setelah Kristoforus Kolumbus meninggal
dunia, penjelajahan Samudera untuk menemukan daerah baru atas nama pemerintah
Spanyol dilanjutkan oleh adik kandung Kristoforus Kolumbus yang bernama
Bartolome Kolumbus. Pada tahun 1496 berhasil menemukan daerah di Benua Amerika
yang diberi nama Santo Domingo. Pada tahun 1508 ekspedisi di bawah pimpinan
Ponce de Leon berhasil menemukan suatu daerah di bagian utara (Amerika Utara)
yang diberi nama Florida. Daerah ini kelak menjadi salah satu negara bagian
Amerika Serikat.
2.2 Masa Pemerintahan Kolonial Inggris Di Amerika Utara
Adapun
beberapa faktor pendorong kolonialisasi di Amerika bagian utara.
1.
Mencari kebebasan
beragama sperti yang dilakukan kaum puritan yang melakukan ziarah ke Amerika
dengan mendirikan koloni Plyomouth dan teluk Massachusets, kaum Queker di bawah
pimpinan William Pen mendirikan koloni Pensylvania, kaum Katolik Roma Inggris
di bawah pimpinan Cecil Calvert bermigrasi ke Amerika dengan mendirikan Koloni
Maryland.
2.
Orang-orang Eropa
bermigrasi ke Amerika Utara dengan motivasi ekonomi yaitu untuk mendapatkan
segunung emas seperti yang diperoleh orang-orang Spayol belahan selatan Benua
Amerika, atau mengikuti jejak para imigran sebelumnya yang sukses dalam budi
daya tanaman tembakau di Koloni Virginia.
3.
Untuk menghindari
kewajiban militer yang sering digalakkan oleh negara-negara Eropa dalam upaya
pemenuhan kebutuhan perang Eropa.
Orang-orang
Eropa bermigrasi ke Amerika Utara selain dilakukan dengan berziarah, juga
dilakukan melalui cara mendaftarkan diri ke kongsi-kongsi dangang sebagai kuil
kontrak dengan menandatangani free-willers
atau redemptioners. Namun, ada juga
dari mereka yang datang ke benua baru berstatus sebagai tahanan politik yang /dikirim
pemerintah Kerajaan Inggris ke koloni Georgia.
Bentuk
koloni Inggris di Benua Amerika sebagian besar berupa korporasi atau kerja sama
saham koloni dalam maskapai-maskapai perdagangan (kongsi dagang). Maskapai
tersebut telah memberikan uang sewa kepada raja Inggris. Raja inggris mengelola
koloni di benua Amerika dengan menunjuk seorang wakil raja yang ditugaskan ke
tanah koloni dengan mengemban tugas menyelenggarakan sistem pemerintahan
jajahan Inggris di tanah koloni, menjaga keamanan di tanah ko,oni, memberantas
perdagangan gelap. Bentuk koloni lainnya adalah para imigran yang datang ke tanah koloni mendirikan koloni secara
swadaya dan swasembada. Selain itu koloni didiirakan oleh keluarga raja Inggris
atau keluarga bangsawan yang meminta izin dan memberi uang sewa kepada raja
inggris untuk mendirikan koloni di benua Amerika.
Inggris
di benua Amerika bagian utara memiliki 13 kooni yang berada di sepanjang pantai
timur Samudera Atlantik. Ke 13 koloni tersebut diantaranya: Virginia
(1607), Nw Hamshire ( 1629),
Massachusetts (1629), Maryland (1632), Deleware (1632), Connecticut (1662),
Rhode Island (1663), New York (1664), Nrw Jersey (1664), Pensylavania (1681) Carolina
Utara (1729), Georgia (1732)
Masing-masing
koloni mencerminkan asal-usul yang beragam dan beberapa diantara koloni
tersebut merupakan pertumbuhan dari koloni yang telah ada sebelumnya. Misalnya,
Rhode Island dan Connecticut didirikan oleh rakyat Massachusets yaitu sebagai
koloni induk dan seluruh wilayah New England.
Koloni-koloni
yang berada di daerah selatan mengembangkan sektor pertanian. Koloni
pertama Inggris di Benua Amerika adalah
Jamestown pada tahun 1607. Upaya tersebut dimulai ketika sekelompok pedagang
dan penanaman modal dari London, Plymoth, Bristol, dan para pengusaha kepada
pemerintah Kerajaan Inggris agar mereka diberi izin pengangkutan ke daerah
koloni. Pada tahun 1606 raja James mengeluarkan royal charter kepada mereka dan
mereka digabungkan ke dalam perkumpulan yang dinamakan London Company dengan
dewan yang disebut Council of Virginia yang berkedudukan di London. Selain
London Company terdapat perkumpulan dagang lainnya yang mendapat royal charter
dari raja James yaitu Plymouth Company.
London
Company mendirikan koloni Virginia sehingga mengubah namanya menjadi Virginia
Company. Plymouth Company mendirikan konferensi New England yang meliputi:
Plymouth, Messachusetts,dan New York. Kedua perkumpulan dagang tersebut
mendirika koloni-koloni dan menjalankan pemerintahan sendiri secara penuh, dan
diharapkan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut harus mengabdikan diri kepada
kepentingan-kepentingan negeri Inggris.
2.3 Revolusi Amerika
Revolusi
Amerika adalah sebuah perubahan secara cepat da mendasar yang berpengaruh
terhadap masyarakat luas dalam segala sektor kehidupan. Revolusi Amerika
merupaka buah kemenangan peperangan antara kolonis terhadap pemerintah kolonial
Inggris.
Perbedaan Revolusi Amerika dengan
revolusi-revolusi lain bahwa revolusi Amerika bukan suatu pemberontakan kaum
proletar, namun revolusi ini dipimpin oleh kaum ningrat Whig yang mencari
kebebasan dari tekanan-tekanan politik dan ekonomis yang dipaksaka oleh
pemerintahan kolonial Inggris.
2.3.1 Latar Belakang Revolusi Amerika
Adapun
latar belakang Revolusi Amerika meliputi;
1.
Tradisi sebagai orang
merdeka dimiliki para kolonis Amerika yang diwarisi sejak Raja Inggris
memberikan Royal Charter kepada London Company dan Plymouth Companyd dengan
diberi kebebasan menyelenggarakan pemerintahan sendiri.
2.
Perkembangan penduduk
koloni yang meningkat secara signifikan antara 1688-1750, yakni mencapai
1.600.000 orang. Aspek ini tentu berdampak terhadap motivasi masyarakat koloni
untuk berjuang dalam rangka memperjuangkan hak-haknya. Adapun jumlah orang yang
banyak artinya berpotensi untuk memaksimalkan mobilisasi massa.
3.
Tidak ada garis tegas
politik pemerintah Kerajaan Inggris terhadap koloni-koloni di Amerika, dan
hanya menjadikan tanah koloni di Amerika Utara untuk mengabdikan diri kepada
sistem perekonomian merkantilis melalui penyediaan bahan-bahan komoditas kepada
inggris untuk dijual di pasaran Eropa.
4.
Pengawasan tanah
jajahan koloni oleh gubernur koloni sebagai kepanjangan tangan Raja Inggris
yang tidak berdaya sebab sesuai peraturan, para gubernur tidak memperoleh
pendapatan selain dari badan perwakilan.
5.
Kemenangan Inggris
terhadap Perancis dalam Perang Tujuh Tahun (1756-1763) menyebabkan utang
Inggris menjadi besar, berusaha untuk ditutupi dengan melaksanakan
Undang-Undang Perdagangan (Undang-Undang Gula tahun 1764), Undang-Undang
Materai tahun 1765). Namun, ditolak penduduk koloni dengan alasan penetapan
pajak tersebut tidak memlaui perwakilan. Seharusnya pemungutan pajak oleh
negeri induk terhadap para kolonis Amerika harus dimintakan persetujuan kepada
para wakil rakyar di daerah koloni.
Perlwanan-perlawanan dilakukan oleh kaum intelektual melalui
perang pamflet yang ideologis dan kaum pedagang melakukukan aksi perlawanan
melalui penghentian impor, maksudnya para pedangan di tanah kolonu Amerika
tidak mau membeli atau melakukan tindak pemboikotan terhadap barang-barang yang
didatangkan dari negeri induk.
Sedangkan kaum pedagang melakukan aksi perlawanan melalui
penghentian impor, maksudnya para pedagang di tanah koloni Amerika tidak mau
membeli atau melakukan tindak pemboikotan terhadap barang-barang yang
didatangkan dari negeri induk. Ketika Undang-Undang diberlakukan di tanah
koloni Amerika, banyak perusahaan yang menghentikan pekerjaannya. Demikian juga
berbagai pengadilan di tanah koloni Amerika menutup diri untuk tidak memakai
materai. Namun, ada juga yang mulai bekerja secara terang-terangan untuk
bekerja menggunakan materai.
Selanjutnya, massa melakukan aksi perlawanan di bawah
pimpinan Isaac Barre dengan memaksa agen materai untuk meletakkan jabatannya,
dan memaksa para pedagang untuk menghentikan pesanan barang-barang yang
didatangkan dari negeri induk. Massa melakukan aksi pembakaran terhadap
surat-surat pengadilan laut di Boston. Selain itu massa juga melakukan aksi
perampokan terahadap rumah pengawas keuangan.
2.3.2 Sebab Perang Kemerdekaan Amerika
Pemicu meletusnya
Perang Kemerdekaan Amerika adalah insiden Kapal Teh di Boston tahun 1774. Pada tahun
1774 berlabuh tiga kapal Inggris yang memuat teh untuk para kolonis di Amerika.
Para kolonis diwajibkan pemerintah negeri induk untuk membelinya dan mereka
tidak diperkenankan membeli teh dari negara lain. Mereka menolak. Pada malam
harinya, orang-orang Amerika menyaar sebagai orang-orang Indian dan menaiki
kapal tersebut kemudian melempar teh-teh ke dalam lautan. Pemerintah Inggris
marah kemudian menghukum Boston, maka pecahlah perang antara kolonis Inggris di
tanah Amerika melawan pemerintah negeri induk Inggris.
2.3.3 Persiapan
Para Kolonis Menuju Kemerdekaan Amerika
Persiapan para
kolonis menuju kemerdekaan Amerika dengan menyelenggarakan kegiatan sebagai
berikut:
1. Kongres Konstinental I pada 5 September 1774 dihadiri 56
delegasi dari 12 koloni. Hasil kongres memutuskan seluruh koloni untuk
menghentikan impor Inggris termasuk barang-barang mewah.
2. Kongres Konstinental ke 2 pada 10 Mei 1775 yang dihadiri 12
koloni memutuskan pengerahan laskar milisi sebagai angkatan bersenjata koloni
yang diketuai John Hancock. Selain itu kongres juga memilih George Washington
sebagai panglima perang kemerdekaan Amerika.
3. Kongres Konstinental ke-3 pada 4 Juli 1776. Ke 13 koloni yang
hadir diwakili Thomas Jefferson mendeklarasikan kemerdekaan Amerika 4 juli
1776.
4.
Kongres
kontinental yang ke-4 pada tahun 1777 dengan dihadiri 13 negara bagian menyetujui
rencana konfedensi dan terbentuklah United
States of America.
|
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Pada bab II dipaparkan secara rinci penjelasan tentang
(1)
sejarah terbentuknya benua Amerika, (2) masa- masa
pemerintahan kolonial Inggris di Amerika Utara, (3) proses terjadinya revolusi
Amerika.
Berdasarkan pembahasan tersebut dapat dikemukakan simpulan sebagai
berikut.
1.
Nenek moyang bangsa
Indian berasal dari Asia (ras mongoloid)yang datang ke benua Amerika
(34.000-30.000 SM) secara bertahap melalui
rute Siberia-Selat Bering menuju Alaska. Mereka menyebar ke seluruh
penjuru benua Amerika menjadi suku-suku bangsa baru. Bangsa Indian sudah
memiliki peradaban yang bermutu tinggi seperti yang telah diwariskan suku
bangsa Maya, Aztek, dan Inka.
2.
Koloni pertama Inggris di Benua Amerika adalah James town
pada tahun 1607. Pada tahun 1606 raja James mengeluarkan royal charter kepada
mereka dan mereka digabungkan ke dalam perkumpulan yang dinamakan London
Company dengan dewan yang disebut Council of Virginia yang berkedudukan di
London. Selain London Company terdapat perkumpulan dagang lainnya yang mendapat
royal charter dari raja James yaitu Plymouth Company.
3. Revolusi Amerika adalah sebuah perubahan secara cepat dan
mendasar yang berpengaruh terhadap masyarakat luas dalam segala sektor
kehidupan. Revolusi Amerika merupaka buah kemenangan peperangan antara kolonis
terhapa pemerintah kolonial Inggris.
DAFTAR RUJUKAN
Djanandjaja, James. 2003. Folklor
Amerika Cermin Multikultural yang Manunggal. Jakarta: PT Pustaka Utama
Grafiti.
Krisnadi. 2012. Sejarah
Amerika Serikat. Yogyakarta: Ombak Dua.
No comments:
Post a Comment