DAFTAR ISI
halaman
KATA
PENGANTAR........................................................................... i
DAFTAR
ISI........................................................................................ ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................... 2
1.3 Tujuan ...................................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Kapitalisme............................................................. 3
2.1.1 Sejarah
Kapitalisme............................................................... 4
2.3 Tahap-tahap Sistem Ekonomi Kapitalis.................................. 7
2.3.1 Kapitalisme
Awal.................................................................. 7
2.3.2
Kapitalisme Modern.............................................................. 7
2.4 Peranan Negara yang Menganut Sistem Ekonomi Kapitalis.... 7
2.4.1 Amerika
Serikat..................................................................... 7
2.4.2 Inggris.................................................................................. 8
BAB
III PENUTUP
3.1 Simpulan................................................................................... 9
DAFTAR
RUJUKAN…………………………………………………10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembahasan tentang ekonomi dan
permasalahannya, seperti tidak akan ada habisnya. Baik dalam tingkat yang
paling sederhana ekonomi rumah-tangga, ataupun dalam tataran yang lebih luas,
dalam konteks ekonomi negara misalnya. Sifat dasar manusia yang ingin selalu
memenuhi kebutuhannya, semakin menambah ruang lingkup pembahasan itu semakin
luas. Pembahasan masalah ekonomi berkembang menjadi pembahasan permasalahan
manusia itu sendiri. Dengan kebutuhan yang tidak pernah habis manusia dibuat
menjadi sibuk. Kenyataan inilah yang membuat manusia diliputi masalah-masalah
ekonomi. Perekonomian dunia yang sangat mempengaruhi kehidupan manusia,
memiliki cerita sejarah yang panjang. Deretan tulisan yang menerangkannya pun
tak akan habis dibaca, selalu ada bagian tertentu yang masih tersisa untuk
dibuka dan dipahami. Sistem perkonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu
negara dalam memecahkan berbagai permasalahan ekonomi yang dialami oleh negara
tersebut, misalnya pengalokasian sumber daya yang dimilikinya, pelaksanaan
produksi, distribusi dan konsumsi baik kepada individu maupun organisasi
di negara tersebut. Perbedaan yang mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan
sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor
produksinya. Di dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua
faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di
pegang oleh pemerintah. Salah satu sistem perekonomian yang ada didunia adalah
sistem ekonomi kapitalis, yaitu sistem ekonomi yang kekayaan produktif terutama
dimiliki secara pribadi dan pruduksi terutama untuk penjualan. Tujuan dari
pemilikan pribadi tersebut adalah untuk mendapatkan suatu keuntungan yang
lumayan dari penggunaan kekayaan pruduktif.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah dipaparkan, berikut ini dipaparkan rumusan masalah
dalam makalah.
1)
Bagaimana pengertian istilah Kapitalis?
2)
Bagaimana sejarah sistem ekonomi Kapitalis?
3)
Bagaimana tahap-tahap sistem ekonomi Kapitalis?
4)
Bagaiamana peranan Negara-negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan
masalah yang telah dipaparkan, berikut ini dipaparkan tujuan penulisan makalah
1)
Memaparkan pengertian kapitalis.
2)
Memaparkan sejarah sistem ekonomi kapitalis .
3)
Memaparkan tahap-tahap sistem ekonomi kapitalis.
4)
Memaparkan peranan negara-negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis?
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan masalah
yang telah dirumuskan pada Bab I, pembahasan masalah akan menyajikan tentang
(1) pengertian kapitalis (2)
sejarah sistem ekonomi kapitalis (3) tahap-tahap sistem ekonomi kapitalis (4)
peranan negara-negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis.
2.1 Pengertian Kapitalisme
Kapitalisme
menurut Collins Dictionary, adalah sebuah sistem ekonomi yang
didasarkan pada pemilikan pribadi atau swasta atas alat-alat produksi,
distribusi, dan pertukaran. Secara luas, di dalam sistem ekonomi kapitalisme
ini alat-alat produksi, distribusi dan pertukaran yang utama berada di tangan
swasta (pribadi maupun perusahaan).
Di
dalam kapitalisme, modal merupakan milik swasta dan boleh digunakan dengan
bebas oleh pemiliknya untuk menciptakan laba bagi usahanya.
Demikianlah,
di dalam sistem ekonomi ini, produksi dan perdagangan dijalankan atas dasar
yang bersifat individualistis. Individu dan firma
maupun korporasi swasta, dengan bantuan modal yang telah diakumulasikan
sebelumnya, tetapi lebih sering menggunakan modal pinjaman berbunga, memperoleh
laba dan membangun kerajaan bisnis atau industry bagi diri mereka sendiri
dengan cara mempekerjakan orang banyak dengan imbalan upah.
Struktur
ekonomi kapitalisme adalah struktur bersaing karena persaingan dapat
menyebabkan suatu proses seleksi alam dan dengannya setiap individu dapat
mencapai tingkat dalam posisi yang paling mampu untuk didudukinya. Oleh karena
itu, campur tangan pemerintah tidak diperlukan kecuali untuk memantapkan
persaingan dan pasar secara teratur serta untuk menutup kerugian pasar dalam
menjual barang-barang kebutuhan umum. Biarkan saja perekonomian berjalan dengan
sendirinya tanpa campur tangan pemerintah.
Adapun
ciri-ciri dari sistem ekonomi Kapitalis yaitu:
1.
Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal.
2.
Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya.
3.
Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba.
4.
Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (Swasta.)
5.
Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar.
6.
Persaingan dilakukan secara bebas.
7.
Peranan modal sangat vital.
Kelebihan Sistem Ekonomi Pasar yaitu: Menumbuhkan inisiatif dan kreasi
masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi. Setiap individu bebas memiliki
sumber-sumber produksi. Munculnya persaingan untuk maju. Barang yang dihasilkan
bermutu tinggi. Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi
didasarkan atas motif mencari laba.
Kekurangan Sistem Ekonomi Pasar: Sulit melakukan pemerataan pendapatan. Cenderung
terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal. Munculnya monopoli yang
dapat merugikan masyarakat. Sering terjadi gejolak dalam perekonomian.
2.2 Sejarah Ekonomi
Kapitalisme
Kapitalisme
yang lahir dari rahim peradaban barat merupakan titik kulminasi dari berbagai
macam peristiwa yang terjadi di tanah Eropa. Secara lebih spesifik, kemunculan
kapitalisme berkaitan erat dengan munculnya gerakan protestanisme di Eropa.
Gerakan yang menentang otoritas gereja katolik yang tiranik ini berhasil mempengaruhi
sejarah peradaban barat selanjutnya.
Kapitalisme
mulai mendominasi kehidupan perekonomian ekonomi dunia Barat sejak runtuhnya
feodalisme. Akar kapitalisme dalam beberapa hal bersumber dari filsafat Romawi
kuno. Hal itu muncul pada ambisinya untuk memiliki kekuatan dan meluaskan
pengaruh serta kekuasaan. Kapitalisme berkembang secara bertahap dari
feodalisme bourgeoisme sampai pada kapitalisme. Selama prose
situ berlangsung telah bekembang berbagai pemikirran dan ideology yang melanda
dalam arus yang mengarah pada pengukuhan hak milik pribadi dan seruan
kebebasan. Kapitalisme menyeru dan membela liberalisme. Akan tetapi kebebasan
politik telah berubah menjadi kebebasan moral dan sosial, kemudian berubah
menjadi permisifisme. Setelah Eropa memasuki zaman Renaiscance
yaitu zaman dimana pencerahan mulai muncul setelah zaman feudal kapitalisme
muncul bersamaan dengan munculnya ideology baru yaitu munculnya liberalisme.
Bapak
kapitalisme yaitu Adam Smith mengemukakan lima teroti dasar dari kapitalisme
yaitu:
1. Pengakuan
hak milik pribadi tanpa batas-batas tertantu.
2. Pengakuan
hak pribadi untuk melakukan kegiatan ekonomi demi meningkatkan status sosial
ekonomi.
3. Pengakuan
adanya motivasi ekonomi dalam bentuk semangat meraih keuntungan semaksimal
mungkin.
4. Kebebasan
melakukan kompetisi
5. Mengakui
hukum ekonomi pasar bebas atau mekanisme pasar.
Pendapat
Adam Smith yang paling penting ialah tentang ketergantungan peningkatan
perekonomiaan, kemajuan dan kemakmuran kepada kebebasan ekonomi yang tercermin
kepada kebebasan individu yang memberikan seseorang kebebasan memilih
pekerjaannya sesuai dengan kemampuannya yng dapat mewujudkan penghasilan yang
dapat memenuhi kebutuhan dirinya. Kebebasan berdagang dimana produktivitas peredaran
produksi dan distribbusinya berlangsung dalam iklim persaingan bebas. Kaum
kapitalisme memandang kebebasan adalah suatu kebutuhan bagi individu untuk
menciptakan keserasian antara dirrinya dan masyarakat. Sebsb kebebasan itu
adalah suatu kekuatan pendorong bagi produksi karena ia benar-benar menjadi hak
manusia yang menggambarkan kehormatan kemanusiaan.
Inti
pemikiran Smith adalah bahwa proses produksi dan distribusi ini harus lepas
dari campur tangan pemerintah dan perdagangan bebas. Proses ekonomi hanya akan
berjalan melalui tangan-tangan tak kelihatan yang mengatur bagaimana produksi
dan distribusi kekayaan ekonomi itu berjalan secara adil. Biarkan para
pengusaha, tenaga kerja, pedagang bekerja mencari keuntungan sendiri. Siapapun
tak boleh mencampurinya, karena ekonomi hanya bisa muncul dari perdagangan yang
adil. Karenanya, pemerintah harus menjadi penonton tak berpihak. Ia tak boleh
mendukung siapapun yang sedang menumpuk kekayaan pun yang tak lagi punya
kekayaan. Tangan-tangan yang tak kelihatan akan menunjukkan bagaimana semua
bekerja secara adil, secara fair.
Hisyam, Amdya
(2013) Kapitalisme yang menjalar hingga negara terbelakang menjadikan struktur
sosial di negara terbelakang juga berubah. Kapitalisme memunculkan kelas sosial
baru di negara terbelakang yaitu kelas pemilik modal. Berkembangnya ekonomi
kapitalis ini didukung oleh sistem kekerabatan antara mereka. Kelas borjuis di
negara terbelakang juga dapat dengan mudah memanfaatkan dukungan politik dari
pemerintah. Sebagai sebuah kesatuan ekonomi dunia, asumsi Wallerstein akan
adanya perlawanan dari negara terbelakang sebagai kelas tertindas oleh negara
pusat menjadi hal yang tidak mungkin terjadi. Kapitalisme telah menciptakan
kelompok sosial borjuis di negara terbelakang yang juga menggunakan kapitalisme
untuk meningkatkan keuntungan ekonomi mereka, sehingga sangat tidak mungkin
mereka melakukan perjuangan kelas. Gagasan Marx tentang tahapan revolusi
ternyata runtuh. Marx menyatakan bahwa negara terbelakang akan memerlukan dua
tahap revolusi, yaitu revolusi borjuis dan revolusi sosialis. Revolusi borjuis
dilakukan oleh kelas borjuis nasional untuk melawan penindasan oleh negara maju
dan kemudian baru berlanjut pada revolusi sosialis oleh kelas proletar.
Asumsi
ini runtuh karena kelas borjuis nasional ternyata tidak mampu lagi melaksanakan
tugasnya sebagai pembebas kelas proletar dari eksploitasi kapitalisme, karena
kelas borjuis nasional sendiri merupakan bentukan dan alat kapitalisme negara
maju.
Dari
uraian di atas terlihat bahwa kapitalisme yang pada awalnya hanyalah perubahan
cara produksi dari produksi untuk dipakai ke produksi untuk dijual, telah
merambah jauh jauh menjadi dibolehkannya pemilikan barang sebanyak-banyaknya,
bersama-sama juga mengembangkan individualisme, komersialisme, liberalisasi,
dan pasar bebas. Kapitalisme tidak hanya merubah cara-cara produksi atau sistem
ekonomi saja, namun bahkan memasuki segala aspek kehidupan dan pranata dalam
kehidupan masyarakat, dari hubungan antar negara, bahkan sampai ke tingkat
antar individu. Sehingga itulah, kita mengenal tidak hanya
perusahaan-perusahaan kapitalis, tapi juga struktur masyarakat dan bentuk
negara. Upaya untuk memerangi kapitalisme bukan dengan sistem ekonomi sosialis
namun dengan kemandirian ekonomi atau swasembada.
2.3 Tahap-tahap Sistem Ekonomi Kapitalis
2.3.1 Kapitalisme awal
Sistem ekonomi liberal kapitalis klasik berlangsung sekitar abad ke-XVII
sampai menjelang abad ke-XX, yang mana individu/swasta mempunyai kebebasan
penguasaan sumber daya maupun pengusaan ekonomi dengan tanpa adanya campur
tangan pemerintah untuk mencapai kepentingan individu tersebut, sehingga
mengakibatkan munculnya berbagai ekses negatif diantaranya eksploitasi buruh
dan penguasaan kekuatan ekonomi. Untuk masa sekarang, sitem liberal kapitalis
awal/klasik telah ditinggalkan.
2.3.2 Sistem liberal kapitalis modern
Sistem ekonomi liberal kapitalis
modern adalah sistem ekonomi liberal kapitalis yang telah disempurnakan.
Beberapa unsur penyempurnaan yang paling mencolok adalah diterimanya peran
pemerintah dalam pengelolaan perekonomian. Pentingnya peranan pemerintah dalam
hal ini adalah sebagai pengawas jalannya perekonomian. Selain itu, kebebasan
individu juga dibatasi melalui pemberlakuan berbagai peraturan, diantaranya
undang-undang anti monopoli (Antitrust Law). Nasib pekerja juga sudah mulai
diperhatikan dengan diberlakukannya peraturan-peraturan yang melindungi hak
asasi buruh sebagai manusia. Serikat buruh juga diijinkan berdiri dan
memperjuangkan nasib para pekerja. Dalam sistem liberal kapilalis modern tidak
semua aset produktif boleh dimiliki individu terutama yang berkaitan dengan
kepentingan masyarakat banyak, pembatasannya dilakukan berdasarkan undang-undang
atau peraturan-peraturan. Untuk menghindari perbedaan kepemilikan yang
mencolok, maka diberlakukan pajak progresif misalnya pajak barang mewah
2.4 Peranan Negara yang Menganut Sistem
Ekonomi Kapitalis
2.4.1 Amerika Serikat
Salah satu budaya politik Amerika
adalah sistem perekonomian kapital. Kapitalisme adalah metode alternative untuk
mendistribusikan keuntungan dan kerugian ekonomi. Kapitalisme mengharuskan
pemerintah untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi seminimal mungkin. Bebas
berusaha dan kepercayaan diri adalah prinsip-prinsip dasar dari kapitalisme.
Firma atau perusahaan diperbolehkan untuk beroperasi di pasar bebas dan
terbuka, dan individu-individu diharapkan mampu berusaha dengan inisiatif
mereka sendiri untuk membangun keamanan stabilitas ekonomi mereka. Perusahaan
menentukan apa yang akan mereka produksi dan harga untuk barang dan jasa mereka
sementara pembeli menentukan apa yang akan mereka beli dengan harga berapa.
Amerika serikat tidak secara murni menganut sistem kapitalisme, karena
pemerintah mengambil peran dalam mengatur dan mendorong perekonomian. Istilah
ekonomi campuran ini digunakan dalam menentukan bentuk anasir berbeda dari
sistem ekonomi kombinasi antara elemen sosialis dan kapitalis. Amerika Serikat mengadopsi
lebih banyak elemen kapitalis daripada elemen sosialis. Karena tradisi
individualism yang kuat, orang Amerika cenderung membatasi tujuan dari tindakan
pemerintah dalam bidang ekonomi.
2.4.2 Inggris
Dilihat dari sudut pandang
sejarah, Inggris dikenal luas oleh publik dunia dengan statusnya yang merupakan
Negara penjajah terbesar di dunia dengan menggunakan sistem pembangunan ekonomi
pasar di Negara jajahannya dan berbagi keuntungan dengan Sang Penjajah. Ini
sangat menggambarkan sifat kapitalisnya yang mengandalkan pasar, ini lebih
dikenal dengan istilah Nekolim, Neokolonialisme-Kolonialisme-Imperialisme. Hal
ini disebabkan oleh revolusi industri, Inggris menjadi negara kapitalis dan
berkembang menjadi negara imperialis. Pada bentuk imperialis modern, yaitu
penguasaan politik atau pemerintahan negara yang dikuasai, melakukan
eksploitasi di bidang ekonomi dan penetrasi di bidang kebudayaan. Bangsa-bangsa
yang di bawah jajahan Inggris pada umumnya menggunakan bahasa Inggris sebagai
bahasa resmi setelah bangsa yang bersangkutan merdeka. Dengan demikian
penetrasi kebudayaan Inggris atas daerah jajahan berhasil. Daerah-daerah yang dikuasai Inggris antara
lain: India, Kanada, Amerika Utara.
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Pada bab II dipaparkan
secara rinci penjelasan tentang (1) pengertian kapitalis (2) sejarah sistem
ekonomi kapitalis (3) tahap-tahap sistem ekonomi kapitalis (4) peran
negara-negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis.
Berdasarkan
pembahasan tersebut dapat dikemukakan simpulan sebagai berikut.
(1)
Kapitalisme adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara
penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti
memproduksi barang, manjual barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya.
(2)
Teori dasar ekonomi liberal telah dikembangkan sejak
awal abad ke-19 untuk melawan merkantilisme dan feodalisme. Teori ini pertama
kali dikembangkan oleh Adam Smith yang menganjurkan agar pemerintah tidak
terlalu mengintervensi pasar. Smith berpendapat bahwa jika semua orang
dibiarkan melakukan kegiatan ekonominya sendiri dan bukan dikendalikan oleh
negara, maka hasilnya akan menjadi harmonis dan lebih bermasyarakat dalam
rangka peningkatan kesejahteraan.
(3)
Tahap-tahap sistem ekonomi dikelompokkan menjadi dua
yaitu: sistem kapitalisme awal berlangsung sekitar abad ke-XVII sampai menjelang abad
ke-XX, yang mana individu/swasta
mempunyai kebebasan penguasaan sumber daya maupun pengusaan ekonomi dengan
tanpa adanya campur tangan pemerintah untuk mencapai kepentingan individu
tersebut dan sistem ekonomi.
(4)
Amerika serikat tidak secara murni menganut sistem kapitalisme. Amerika
Serikat mengadopsi lebih banyak elemen kapitalis daripada elemen sosialis. Samekto,
Aji (2005: 79) mengemukakan bahwa “hal ini disebabkan oleh tradisi
individualism yang kuat, orang Amerika cenderung membatasi tujuan dari tindakan
pemerintah dalam bidang ekonomi”. Sedangkan di Inggris sifat kapitalisnya yang
mengandalkan pasar, ini lebih dikenal dengan istilah Nekolim, Neokolonialisme-Kolonialisme-Imperialisme.
Hal ini disebabkan oleh revolusi industri, Inggris menjadi negara kapitalis dan
berkembang menjadi negara imperialis.
DAFTAR RUJUKAN
Hisyam, Amdya. 2013. Liberalisme
dalam Ekonomi Politik Internasional. (Online), (http://deedde.wordpress.com), diakses 30 Oktober 2016.
Samekto, Aji. 2005. Kapitalisme Modernisasai dan Kerusakan Lingkungan.Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
No comments:
Post a Comment