Friday, May 12, 2017

Makalah: Manajemen Bank Umum dan Laporan Keuangannya




BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Dapat di tarik sebuah latar belakang tentang manajemen bank umum dan laporan keuangannya, sebagaimana telah diketahui bahwa bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan. Umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan yang, dan menerbitkanpromes atau yang dikenal dengan sebagai banknote. Peranan bank dewasa ini sangat dominan dalam perekonomian masyarakat di Indonesia pada umumnya. Hampir setiap kegiatan perekonomian masyarakat tidak terlepas dari peran bank maupun lembaga keuangan lainnya diluar bank. Dalam menjalankan aktifitasnya, bank menawarkan berbagai produk yang berisi kegiatan pendukung perekonomian masyarakat, mulaidari jasa menabungkan uang masyarakat pengiriman uang atau jasa-jasa yang lainnya. Intinya adalah mempermudah masyarakat melakukan melakukan aktifitas bisnis dan perekonomian sehari-hari. Sebagian masyarakat sendiri secara tidak sadar telah merasa tergantung dengan kegiatan bank tersebut untuk melakukan aktifitas perekonomiannya, mulai dari berbelanja sehari-hari sampai sekedar untuk pengisian pulsa bagi telepon selularnya. Hal ini bukan hanya sekedar trend dalam masyarakat, tetapi memang perkembangan jaman dan teknologi serta perkembangan kebutuhan masyarakat sehingga menuntun peran besar perbankan dalam sendi-sendi kehidupan perekonomian pada saat ini.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka dapat diperoleh rumusan masalah yaitu:
1.   Bagaimana konsep manajemen bank umum?
2.   Bagaimana konsep laporan keuangan bank umum?
3.   Apa saja indikator yang terdapat di manajemen bank umum dan laporan keuangannya?
1.3  Tujuan Masalah
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui dan lebih memahami tentang Manajemen bank umum dan laporan keuangannya.
2.      Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank”





BAB II
PEMBAHASAN

2.1     Pengertian Bank Umum
Bank umum adalah lembaga keuangan yang paling penting dalam suatu negara dilihat dari jumlah asetnya. Pengertian lain dari bank umum, yaitu Bank umum adalah bank yang hanya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak yang berorientasi laba secara konvesional.
Bank umum menurut kepemilikan modalnya dibedakan menjadi bank umum milik negara, bank umum milik swasta, dan bank umum milik koperasi.
1.      Pengertian bank umum milik negara
Bank umum milik negara adalah bank umum yang seluruh atau sebagai besar modalnya milik negara.
2.      Pengertian bank umum milik swasta
Bank umum milik swasta adalah bank umum yang modalnya dimiliki oleh perseorangan, baik swasta nasional maupun swasta asing.
3.      Pengertian bank umum milik koperasi
Bank umum milik koperasi adalah bank umum yang modalnya berasal dari perkumpulan koperasi.

2.2     Fungsi Bank Umum
1.      Penciptaan uang
Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat pembayaran lewat mekanisme pemindah bukuan (kliring). Kemampuan bank umum menciptakan uang giral menyebabkan posisi dan fungsinya dalam pelaksanaan kebijakan moneter. Bank sentral dapat mengurangi atau menambah jumlah uang yang beredar dengan cara mempengaruhi kemampuan bank umum menciptakan uang giral.
2.      Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran
Fungsi lain dari bank umum yang juga sangat penting adalah mendukung kelancaran mekanisme pembayaran. Hal ini dimungkinkan karena salah satu jasa yang ditawarkan bank umum adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran. Beberapa jasa yang amat dikenal adalah kliring, transfer uang, penerimaan setoran-setoran, pemberian fasilitas pembayaran dengan tunai, kredit, fasilitas-fasilitas pembayaran yang mudah dan nyaman, seperti kartu plastik dan sistem pembayaran elektronik.
3.      Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat
Dana yang paling banyak dihimpun oleh bank umum adalah dana simpanan. Di Indonesia dana simpanan terdiri atas giro, deposito berjangka, sertifikat deposito,tabungan dan atau bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Kemampuan bank umum menghimpun dana jauh lebih besar dibandingkan dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya. Dana-dana simpanan yang berhasil dihimpun akan disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, utamanya melalui penyaluran kredit.
4.      Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional
Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan atau memperlancar transaksi internasional, baik transaksi barang/jasa maupun transaksi modal. Kesulitan-kesulitan transaksi antara dua pihak yang berbeda negara selalu muncul karena perbedaan geografis, jarak, budaya dan sistem moneter masing-masing negara. Kehadiran bank umum yang beroperasi dalam skala internasional akan memudahkan penyelesaian transaksi-transaksi tersebut. Dengan adanya bank umum, kepentingan pihak-pihak yang melakukan transaksi internasional dapat ditangani dengan lebih mudah, cepat, dan murah.
5.      Penyimpanan Barang-Barang Berharga
Penyimpanan barang-barang berharga adalah satu satu jasa yang paling awal yang ditawarkan oleh bank umum. Masyarakat dapat menyimpan barang-barang berharga yang dimilikinya seperti perhiasan, uang, dan ijazah dalam kotak-kotak yang sengaja disediakan oleh bank untuk disewa. Perkembangan ekonomi yang semakin pesat menyebabkan bank memperluas jasa pelayanan dengan menyimpan sekuritas atau surat-surat berharga.
6.      Pemberian Jasa-Jasa Lainnya
Di Indonesia pemberian jasa-jasa lainnya oleh bank umum juga semakin banyak dan luas. Saat ini kita sudah dapat membayar listrik, telepon membeli pulsa telepon seluler, mengirim uang melalui atm, membayar gaji pegawai denga menggunakan jasa-jasa bank.

2.3  Penggunaan Dana Bank
Penggunaan dana bank pada prinsipnya dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1.      Prioritas penggunaan dana
Penggunaan dana bank dua prioritas pertama adalah dialokasikan dalam bentuk cadangan likuiditas yang terdiri dari cadangan primer dan cadangan sekunder. Dalam hal ini prioritas penggunaan dana dapat di bagilagi menjadi :
a.    Cadangan Primer
Cadangan primer dimaksudkan antara lain untuk memenuhi ketentuan likuiditas wajib minimum dan untuk keperluan operasi termasuk untuk memenuhi semua penarikan simpanan dan permintaan kredit nasabah. Cadangan primer terdiri dari : uang kas yang ada dalam bank, saldo rekening pada bank sentral, dan warkat-warkat yang dalam proses penagihan.
b.      Cadangan Sekunder
Cadangan sekunder yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan likuiditas yang jangka waktunya diperkirakan kurang dari satu tahun. Tujuan utama yaitu untuk memperoleh keuntungan.
2.      Sifat aktiva bank
Penggunaan dana bank berdasarkan sifat aktiva dimaksud disini adalah pengalokasian dana ke dalam bentuk aktiva yang dapat memberikan hasil dan tidak memberikan hasil bagi bank yang bersangkutan. Oleh karena itu, penggunaan dana berdasarkan sifat aktiva dapat dibedakan sebagai berikut :
a.       Penanaman Dana dalam Aktiva Tidak Produktif
Aktiva tidak produktif adalah penanaman dana bank ke dalam bentuk aktiva yang tidak memberikan hasil bagi bank. 
Komponen dana dalam bentuk aktiva yang tidak produktif terdiri dari :
1)        Alat-alat Likuid
Alat likuid adalah aktiva yang dapat digunakan setiap saat untuk memenuhi kebutuhan likuiditas bank.aktiva ini merupakan aktiva yang palin likuid dari keseluruhan aktiva bank.
2)        Aktiva Tetap dan Inventaris
Penggunaan dana bank dalam bentuk aktiva tetap dan inventaris diatur oleh Bank Indonesia. Jumlah dana yang diperkenankan digunakan untuk membiayai aktiva tetap dan inventaris bagi bank milik Negara berbeda dengan ketentuan bagi bank swasta nasional, BPD, Bank Koperasi dan Bank Asing serta BPR.
b.      Penanaman Dana dalam Aktiva Produktif
Aktiva produktif adalah semua penanaman dana dalam rupiah dan valuta asing yang dimaksudkan untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya. Komponen aktiva produktif bank terdiri dari : Kredit yang diberikan, deposito berjangka pada bank lain, call money, surat-surat berharga, penempatan dana dan penyertaan modal.

2.4       Kegiatan Bank Umum
1.      Menghimpun Dana (Funding)
Kegiatan menghimpun dana merupakan kegiatan membeli dana dari masyarakat. Kegiatan ini dikenal juga dengan kegiatan funding. Kegiatan membeli dana dapat dilakukan dengan cara menawarkan berbagai jenis simpanan. Simpanan sering disebut dengan nama reke ning atauaccount. Jenis-jenis simpanan yang ada dewasa ini adalah:
a.       Simpanan Giro (Demand Deposit)
Simpanan giro merupakan simpanan pada bank yang penarik annya dapat dilakukan dengan menggunakan cek atau bilyet giro. Kepada setiap pemegang rekening giro akan diberikan bunga yang dikenal dengan nama jasa giro. Besarnya jasa giro tergantung dari bank yang bersangkutan. Rekening giro biasa digunakan oleh para usahawan, baik untuk perorangan maupun perusahaannya. Bagi bank jasa giro merupakan dana murah ka rena bunga yang diberikan kepada nasabah relatif lebih rendah dari bunga simpanan lainnya.
b.      Simpanan Tabungan (Saving Deposit)
Simpanan Tabungan adalah simpanan pada bank yang penarikan sesuai dengan persyaratan yang sudah ditetapkan oleh bank. Penarikan tabungan di lakukan menggunakan buku tabungan, slippenarikan, kuitansi atau kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Kepada pemegang rekening tabungan akan diberikan bunga tabungan yang meru pakan jasa atas tabungannya. Sama seperti halnya dengan rekening giro, besarnya bunga tabungan tergantung dari bank yang bersangkutan. Dalam praktiknya bunga tabungan lebih besar dari jasa giro.
c.       Simpanan Deposito (Time Deposit)
Deposito merupakan simpanan yang memiliki jangka waktu tertentu. Penarikannyapun dilakukan sesuai jangka waktu tersebut. Namun saat ini sudah ada bank yang memberikan fasilitas deposito yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat. jenis depositopun beragam sesuai dengan keinginan nasabah.
2.      Menyalurkan Dana (Lending)
Menyalurkan dana merupakan kegiatan menjual dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat. Kegiatan ini dikenal dengan nama kegiatan Lending. Penyaluran dana yang dilakukan oleh bank dila kukan melalui pemberian pinjaman yang dalam masyarakat lebih dikenal dengan nama kredit. Kredit yang diberikan oleh bank terdiri dari beragam jenis, tergantung dari kemampuan bank yang menya lurkannya. Demikian pula dengan jumlah serta tingkat suku bunga yang ditawarkan. Sebelum kredit dilucurkan bank terlebih dulu menilai kelayakan kredit yang diajukan oleh nasabah. Kelayakan ini meliputi berbagai aspek penilaian. Penerima kredit akan dikenakan bunga kredit yang besarnya tergantung dari bank yangmenyalurkannya. Besar kecilnya bunga kredit sangat mempengaruhi keuntungan bank, mengingat keuntungan utama bank adalah dari selisih bunga kredit dengan bunga simpanan. Secara umum jenis-jenis kredit yang ditawarkan meliputi:
a.       Kredit Investasi
Yaitu merupakan kredit yang diberikan kepada pengusaha yang melakukan investasi atau penanaman modal. Biasanya kredit jenis ini memiliki jangka waktu yang relatif panjang yaitu di atas 1 tahun.
b.      Kedit Modal Kerja
Merupakan kredit yang digunakan sebagai modal usaha. Biasanya kredit jenis ini berjangka waktu pendek yaitu tidak.lebih dari 1 (satu) tahun.
c.       Kredit Perdagangan
Merupakan kredit yang diberikan kepada para pedagang dalam rangka memperlancar atau memperluas atau memperbesar kegiatan perdagangannya.
d.      Kredit Produktif
Merupakan kredit yang dapat berupa investasi, modal keda atau perdagangan. Dalam arti kredit ini diberikan untuk diusahakan kembali sehingga pengembalian kredit diharapkan dari hasil usaha yang dibiayai.
e.       Kredit Konsumtif
Merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan pribadi mi sainya keperluan konsumsi, baik pangan, sandang maupun papan.
f.       Kredit Profesi
Merupakan kredit yang diberikan kepada para kalangan profesional seperti dosen, dokter atau pengacara.
3.      Memberikan jasa- jasa Bank Lainnya (Services)
Jasa-jasa bank lainnya merupakan kegiatan penunjang untuk mendukung kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana. Sekalipun sebagai kegiatan penunjang, kegiatan ini sangat banyak memberikan keuntungan bagi bank dan nasabah, bahkan dewasa ini kegiatan ini memberikan kontribusi keuntungan yang tidak sedikit bagi keuntungan bank, apalagi keuntungan dari spread based semakin mengecil, bahkan cenderung negatif spread (bunga simpanan lebih besar dari bunga kredit). Semakin lengkap jasa-jasa bank yang dapat dilayani oleh suatu bank maka akan semakin baik. Kelengkapan ini ditentukan dari permodalan bank serta kesiapan bank dalam menyediakan SDM yang handal. Disamping itu ,juga perlu didukung oleh kecanggihan teknologi yang dimilikinya. Dalam praktiknya jasa-jasa bank yang ditawarkan meliputi:
a.       Transfer
Transfer merupakan jasa bank yang banyak dimanfaatkan oleh nasabah. Transfer dapat dilakukan untuk pengiriman uang baik dalam negeri maupun luar negeri.
b.      Kliring
Kliring adalah suatu cara penyelesaian hutang-piutang antara bank-bank peserta kliring dalam bentuk warkat atau surat-surat berharga disuatu tempat tertentu. Dengan mekanisme kliring dapat lebih mempermudah, mempercepat dan lebih efisien terhadap penyelesaian hutang-piutang antara bank-bank peserta kliring.
c.       Inkaso
       Inkasso adalah penagihan yang dilakukan oleh bank atas suatu warkat kliring dengan perintah nasabahnya. Inkasso akan memberi kemudahan dan keamanan nasabah dalam menguangkan warkat-warkatnya.
d.      Safe Deposit Box
Safe Deposit Box atau dikenal dengan istilah safe loket jasa pelayanan ini memberikan layanan penyewaan box atau kotak pengaman tempat menyimpan surat-surat berharga atau barang- barang berharga milik nasabah. Biasanya surat-surat atau barang- barang berharga yang disimpan di dalam box tersebut aman dari pencurian dan kebakaran. Kepada nasabah penyewa box di kenakan biaya sewa yang besarnya tergantung dari ukuran box serta jangka waktu penyewaan.
e.       Kartu kredit
Bank card atau lebih populer dengan sebutan kartu kredit atau juga uang plastik. Kartu ini dapat dibelanjakan di berbagai tempat perbelanjaan atau tempat-tempat hiburan dan dipergunakan sebagai transaksi baik secara tunai maupun tidak tunai.
f.       Bank Notes
      Merupakan jasa penukaran valuta asing. Dalam jual beli bank notes bank menggunakan kurs (nilai tukar rupiah dengan mata uang asing).
g.      Bank Garansi
Bank garansi adalah jaminan yang diberikan oleh bank atas permintaan nasabah untuk memenuhi kewajibannya kepada pihak lain apabila nasabah yang bersangkutan tidak memenuhi kewajibannya.
h.      Bank Draft
Merupakan wesel yang dikeluarkan oleh bank kepada para nasabahnya. Wesel ini dapat diperjualbelikan apabila nasabah membutuhkannya.
i.        Letter of Credit
       LC adalah suatu fasilitas atau jasa yang diberikan bank kepada nasabah dalam rangka mempermudah dan memperlancar transaksi jual beli barang terutama yang berkaitan dengan transaksi internasional.

2.5  Sumber-sumber Dana Bank
Sumber utama dana bank dalam usahanya menghimpun dana berasal dari simpanan dalam bentuk giro (demand deposit), deposito berjangka (time deposit) dan tabungan (savings deposit). Ketiga jenis dana ini sering disebut sebagai sumber dana tradisional bank. Sumber-sumber dana bank dalam bentuk simpanan tersebut dapat berasal dari masyarakat maupun nasabah. Di samping itu sumber dana bank dapat pula berasal dari modal sendirinya dan sumber lainnya yang tidak termasuk dari kedua sumber tersebut di atas.

2.6  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Manajemen Bank
1.      Faktor Internal
a.    Struktur organisasi yang baikmempengaruhi proses pengambilan keputusan dan kebijakan atau pelaksanaan
b.    Filosofi dan gaya manajemen :konservatif atau agresif
c.    Ketersediaan sumberdaya manusia dan penggunaan teknologi
2.      Faktor Eksternal
a.    Kebijakan moneter
b.    Fluktuasi nilai tukar dan tingkat inflasi
c.    Globalisasi
d.   Persaingan antar bank maupun lembaga non bank
e.    Perkembangan teknologi

2.7  Sasaran Manajemen Bank Umum
Sasaran jangka pendek :
a.       Pemenuhan likuiditas, terutama untuk memenuhi wajib minimum
b.      Memenuhi penarikan dana oleh nasabah sehari-hari
c.       Menyediakan jasa-jasa lalu lintas sehari-hari
d.      Penanaman dana dalam bentuk surat-surat berharga jangka pendek atau instrumen pasar uang
Sasaran jangka panjang :
Memperoleh keuntungan dari kegiatan bank untuk meningkatkan nilai perusahaan dan memaksimalkan kekayaan-kekayaan pemilik bank.

2.8  Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status keuangan dari individu, asosiasi, atau organisasi bisnis yang terdiri dari neraca laporan, laba rugi, dan laporan perubahan ekuitas pemilik.
Laporan keuangan bank sama saja dengan laporan keuangan perusahaan. Neraca bank memperlihatkan gambaran posisi keuangan suatu bank pada saat tertentu. Laporan laba rugi memperlihatkan hasil kegiatan suatu bank selama satu periode tertentu. Laporan perubahan posisi keuangan memperlihatkan darimana saja sumber dana bank dan kemana saja  disalurkannya dana tersebut. Laporan ini disusun dari neraca pada dua periode (tanggal) dan laporan laba rugi selama periode yang dilaporkan. Selain dari ketiga komponen diatas, juga harus disertakan catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
Berdasarkan peraturan Bank Indonesia, setiap bank diwajibkan menyampaikan laporan keuangan kepada Bank Indonesia dan publik setiap enam bulan yang terdiri atas laporan inti dan laporan pelengkap.
Laporan inti terdiri atas:
1.      Neraca
2.      Laba/ rugi
Laporan pelengkap terdiri atas:
1.      Laporan komitmen dan kontijensi
2.      Laporan perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum
3.      Laporan transaksi valuta asing dan derivatif
4.      Laporan kualitas aktiva produktif dan derivatif
5.      Perhitungan rasio keuangan
6.      Pengurus bank dan pemilik bank

2.9  Arti Penting Laporan Keuangan
Manajemen suatu organisasi, baik yang berorientasi laba (profit oriented) maupun yang tidak, akan selalu dihadapkan pada pengambilan keputusan untuk masa mendatang. Baik buruknya keputusan yang diambil akan bergantung dan ditentukan oleh informasi yang digunakan dan kemampuan manajemen dalam menganalisis dan menginterpretasikannya. Salah satu sumber informasi penting yang digunakan manajemen dalam pengambilan keputusan tersebut, terutama keputusan keuangan, adalah laporan keuangan.
Manajemen, terutama manajer keuangan, juga berkepentingan terhadap informasi yang disajikan dalam laporan keuangan meskipun memiliki akses terhadap informasi manajemen dan keuangan tambahan yang membantu dalam melaksanakan tanggung jawab perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Manajemen memiliki kemampuan untuk menentukan bentuk dan isi informasi tambahan untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat oleh pihak manajemen untuk memberikan gambaran. Karena itu, laporan keuangan mempunyai sifat historis dan menyeluruh. Laporan keuangan sebagai pregress report terdiri atas data yang merupakan hasil kombinasi antara fakta yan telah dicatat (recorded fact), prinsip-prinsip dan kebiasaaan dalam akuntansi, dan personal judgement.
Analisis laporan keuangan berarti suatu proses penguraian data (informasi) yang terdapat dalam laporan keuangan menjadi komponen-komponen tersendiri, menelaah setiap komponen, dan mempelajari hubungan antar komponen tersebut dengan menggunakan teknik analisis tertentu agar diperoleh pemahaman yang tepat dan gambaran yang komprehensif tentang informasi tersebut.
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu bank atau perusahan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen, atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Laporan keuangan tidak hanya penting bagi pihak-pihak dalam bank atau perusahaan, tetapi juga bagi pihak lainnya. Pemakai laporan keuangan meliputi investor, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok, kreditur, nasabah, pemerintah dan lembaga-lembaganya, dan masyarakat. Sejumlah pemakai laporan ini menggunakannya untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda.
Disamping menjadi sumber informasi dan pedoman keputusan, dilain pihak laporan keuangan mempunyai keterbatasan antara lain:
1.      Laporan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan interm report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) dan bukan merupakan laporan yang final.
2.      Leporan keuangan menunjukan angka dalam rupiah yang seolah bersifat pasti dan tepat, padahal sebenarnya dasar penyusunannya dengan standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah.
3.      Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu, dimana daya beli (purchasing power) uang tersebut semakin menurun.
4.      Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan karena faktor-faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dalam satuan uang (dikuantisasi), misalnya reputasi goodwillatau license, dan prestasi bank atau perusahaan.
Dalam prinsip-prinsip akuntansi keuangan Indonesia, secara terperinci dijelaskan tentang sifat dan keterbatasan laporan keuangan, yaitu disajikan bersifat umum, disusun dengan penaksiran dan pertimbangan, bersifat konservatif menghadapi ketidakpastian, dan memakai istilah-istilah teknis.

2.10           Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 , Tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut :
1.      Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2.      Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.
Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mungkin mencakup, misalnya keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.

2.11           Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Karakteristik kualitatif laporan keuangan menurut PSAK (2007) merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu:
1.      Dapat dipahami.
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai.
2.      Relevan agar bermanfaat
Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu.
3.      Keandalan
Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.
4.      Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat membandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif.

2.12           Keterbatasan Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan produk akhir dari proses akuntansi yang mempunyai beberapa keterbatasan. Keterbatasan yang dimiliki laporan keuangan ini bertujuan agar dalam membaca laporan keuangan tidak menimbulkan salah tafsir. Menurut Jumingan empat keterbatasan laporan keuangan adalah :
1.      Laporan keuangan pada dasarnya merupakan laporan intern report, buka merupakan laporan final karena laba rugi riil/final hanya dapat ditentukan bila perusahaan dijual atau dilikuidasi. Karena alasan tersebut laporan keuangan perlu disusun untuk periode waktu tertentu.
2.      Laporan keuangan ditunjukkan dalam jumlah rupiah yang tampaknya pasti. Sebenarnya jumlah rupiah ini dapat saja berbeda bila dipergunakan standar lain karena adanya lebih dari satu standar yang diperkenankan.
3.      Neraca dan laporan laba rugi mencerminkan transaksi-transaksi keuangan dari waktu ke waktu.
Laporan keuangan tidak memberikan gambaran yang lengkap mengenai keadaan perusahaan. Laporan keuangan tidak mencerminkan semua faktor yang mempengaruhi kondisi keuangan dan hasil usaha karena tidak semua faktor dapat diukur dalam satuan uang.

2.13           Jenis Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan hasil tindakan pembuatan ringkasan data keuangan perusahaan. Laporan keuangan disusun dan ditafsirkan untuk kepentingan manajemen dan pihak lain yang menaruh perhatian atau mempunyai kepentingan dengan data keuangan perusahaan. Menurut PSAK (2007) No. 31, laporan keuangan bank terdiri atas:
1.      Neraca
Bank menyajikan aktiva dan kewajiban dalam neraca berdasarkan karakteristiknya dan disusun berdasarkan urutan likuiditasnya; urutan likuiditas secara garis besar akan sama dengan urutan jatuh temponya. Pos lancar dan tidak lancar tidak disajikan secara terpisah karena sebagian besar aktiva dan kewajiban suatu bank dapat direalisasikan atau diselesaikan dalam waktu dekat.
2.      Laporan Laba Rugi
Bank menyajikan laporan laba rugi dengan mengelompokkan pendapatan dan beban menurut karakteristiknya dan disusun dalam bentuk berjenjang (multiple step) yang menggambarkan pendapatan dan beban yang berasal dari kegiatan operasional dan non operasional
3.      Laporan Arus Kas
Laporan arus kas harus disusun berdasarkan kas selama periode laporan. Kas dan setara kas terdiri atas kas, giro BI dan giro bank lain.
4.      Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas menyajikan peningkatan dan penurunan aktiva bersih atau kekayaan bank selama periode bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan.
5.      Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas yang perlu penjelasan harus didukung dengan informasi yang dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan.

2.14           Bentuk dan Unsur Laporan Keuangan
Manajemen suatu bank atau perusahaan menyiapkan laporan dengan cara yang berbeda sesuai dengan tujuan masing-masing. Namun demikian, laporan harus mengikuti standar akuntansi apabila diterbitkan untuk pihak lain. Laporan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan, catatan (footnote), dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di samping itu, termasuk juga skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga. Terdapat tiga bentuk laporan keuangan yang pokok, yaitu:
1.      Neraca
Neraca atau balance sheet adalah laporan keuangan yang menggambarkan posisi keuangan bank atau perusahaan pada suatu saat yang merupakan nilai bank atau perusahaan pada waktu tertentu. Neraca biasanya disajikan tiap akhir tahun, pertengahan tahun, atau kuartal pertama.
Neraca suatu perusahaan dibentuk dari persamaan akuntansi, yaitu harta = kewajiban + ekuitas. Bagian pertama neraca adalah harta-harta perusahaan, yaitu harta lancar (current assets) dan harta tetap (fixed assets). Aset disusun secara runtut berdasarkan likuiditas, yakni aset yang paling cepat dapat dicairkan menjadi uang atau kas. Bagian kedua berisi kewajiban (liabilities), yaitu klaim pemberi pinjaman terhadap harta-harta perusahaan dan modal pemilik (owner’s equity), yaiu nilai investasi pemilik dalam suatu bisnis.
a.       Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh bank atau perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darimana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan. Bank atau perusahaan biasanya menggunakan aktiva untuk memproduksi atau nmenyalurkan dana untuk kebutuhan dan keperluan pelanggan atau nasabah.
b.      Kewajiban merupakan hutang bank atau perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu. Penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya bank atau perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi. Kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi dari kontrak mengikat atau peraturan perundangan.
c.       Ekuitas adalah hak residual atas aktiva bank atau perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.
2.      Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi atau income statement/ profit and loss statement membandingkan pendapatan terhadap beban pengeluarannya untuk menentukan laba atau rugu bersih. Laporan ini memberikan informasi tentang hasil akhir (bottom line) bank atau perusahaan selama periode tertentu. Penghasilan bersih seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar dari ukuran yang lain seperti imbalan investasi (return on investment) atau penghasilan per saham (earnings per share).
Unsur yang langsung berkaitan dengan pengukuran penghasilan bersih (laba) adalah penghasilan dan beban. Pengakuan dan pengukuran penghasilan dan beban, dan karenanya juga pengahsilan bersih (laba), sebagian bergantung pada konsep modal dan pemeliharaan modal yang digunakan bank atau perusahaan dalam penyusunan laporan keuangannya.
3.      Laporan Arus Kas
Arus kas berarti arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Perusahaan menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan cara yang paling sesuai dengan bisnis perusahaan tersebut. Klasifikasi menurut aktivitas memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas. Informasi tersebut dapat juga digunakan untuk mengevaluasi hubungan di antara ketiga aktivitas tersebut.
Beberapa unsur yang dipergunakan yang berkaitan dengan laporan arus kas didefinisikan sebagai berikut: Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan akitivitas pendanaan. Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar.
Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas, dan menilai kabutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Informasi arus kas historis sering digunakan sebagai indikator dari jumlah, waktu, dan kepastian arus kas masa depan. Disamping itu, informasi arus kas juga berguna untuk meneliti kecermatan taksiran arus kas masa depan yang telah dibuat sebelumnya dan dalam menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga.

2.15           Analisis Laporan Keuangan
Metode atau teknik analisis digunakan untuk menentukan dan mengukur hubungan antara pos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan setiap pos tersebut bila dibandingkan dengan laporan dari beberapa periode untuk satu perusahaan tertentu, atau dibandingkan dengan alat-alat pembanding lainnya, misalnya dengan laporan yang dibudgetkan atau dengan laporan keuangan perusahaan lain. Tujuan setiap metode analisis adalah untuk menyederhanakan data agar dapat lebih dimengerti sehingga dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi pihak yang membutuhkan.
Secara umum terdapa dua metode analisis yang dapat digunakan, yaitu analisis horizontal (dinamis) dan vertikal (statis). Analisis horizontal adalah analisis dengan membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode sehingga akan diketahui perkembangannya. Analisis vertikal adalah apabila laporan keuangan yang dianalisis hanya meliputi satu periode saja (hanya membandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lain dalam satu laporan keuangan) sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil operasi pada periode itu saja.
Klasifikasi teknik analisis tersebut secara terperinci dan yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:
1.    Analisis pembandingan laporan keuangan, yaitu metode atau teknik analisis dengan membandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih. Dengan analisis ini akan diketahui perubahan yang terjadi dan perubahan mana yang memerlukan penelitian lebih lanjut.
2.    Laporan dengan persentase per komponen atau common size statement. Teknik analisis ini digunakan untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya dan mengetahui struktur permodalannya dalam neraca, dan mengetahui komposisi biaya dihubungkan dengan jumlah penjualannya dalam laporan laba rugi.
3.    Analisis rasio. Teknik ini digunakan untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.






BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Dalam pembahasan di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa bank umum adalah bank yang hanya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak yang berorientasi laba secara konvesional. Fungsi dan peran bank umum dalam perekonomian sangat penting dan strategis. Bank umum sangat penting dalam hal menopang kekuatan dan kelancaran sistem pembayaran.
Laporan keuangan adalah salah satu sumber informasi penting yang digunakan manajemen dalam pengambilan keputusan, terutama keputusan keuangan. Informasi posisi keuangan terutama disediakan dalam neraca, informasi kinerja terutama disediakan dalam laporan laba rugi, sedangkan informasi perubahan posisi keuangan disajikan dalam laporan tersendiri. Informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas, diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan pada masa depan. Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada.
Informasi perubahan posisi keuangan perusahaan bermanfaat untuk menilai aktivitas investasi, pendanaan dan operasi selama periode pelaporan. Informasi ini berguna bagi pemakai sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan kebutuhan perusahaan untuk memanfaatkan arus kas tersebut. Laporan keuangan merupakan hasil tindakan pembuatan ringkasan data keuangan perusahaan. Laporan keuangan disusun dan ditafsirkan untuk kepentingan manajemen dan pihak lain yang menaruh perhatian atau mempunyai kepentingan dengan data keuangan perusahaan.



DAFTAR PUSTAKA

Tri Hendro dan Conny Tjandra Raharja. 2014. Bank & Institusi Keuangan Non Bank di Indonesia. Yogyakarta: UPP STIM YKPN

No comments:

Post a Comment