BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dapat di tarik sebuah latar belakang
tentang manajemen bank umum dan laporan keuangannya, sebagaimana telah
diketahui bahwa bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan. Umumnya didirikan dengan kewenangan
untuk menerima simpanan yang, dan menerbitkanpromes atau yang dikenal dengan
sebagai banknote. Peranan bank dewasa ini sangat dominan dalam perekonomian
masyarakat di Indonesia pada umumnya. Hampir setiap kegiatan perekonomian
masyarakat tidak terlepas dari peran bank maupun lembaga keuangan lainnya
diluar bank. Dalam menjalankan aktifitasnya, bank menawarkan berbagai produk
yang berisi kegiatan pendukung perekonomian masyarakat, mulaidari jasa
menabungkan uang masyarakat pengiriman uang atau jasa-jasa yang lainnya.
Intinya adalah mempermudah masyarakat melakukan melakukan aktifitas
bisnis dan perekonomian sehari-hari.
Sebagian masyarakat sendiri secara tidak sadar telah merasa tergantung dengan
kegiatan bank tersebut untuk melakukan aktifitas perekonomiannya, mulai dari berbelanja sehari-hari sampai sekedar untuk
pengisian pulsa bagi telepon selularnya. Hal ini bukan hanya
sekedar trend dalam masyarakat, tetapi memang perkembangan jaman dan
teknologi serta perkembangan kebutuhan masyarakat sehingga menuntun peran besar
perbankan dalam sendi-sendi kehidupan perekonomian pada saat ini.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang
permasalahan diatas, maka dapat diperoleh rumusan masalah yaitu:
1. Bagaimana
konsep manajemen bank umum?
2. Bagaimana
konsep laporan keuangan bank umum?
3. Apa saja indikator yang terdapat di manajemen
bank umum dan laporan keuangannya?
1.3 Tujuan
Masalah
Adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah:
1. Untuk
mengetahui dan lebih memahami tentang Manajemen bank umum dan laporan
keuangannya.
2. Untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank”
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Bank Umum
Bank umum adalah lembaga keuangan
yang paling penting dalam suatu negara dilihat dari jumlah asetnya. Pengertian
lain dari bank umum, yaitu Bank umum adalah bank yang
hanya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak yang berorientasi laba secara konvesional.
Bank umum
menurut kepemilikan modalnya dibedakan menjadi bank umum milik negara, bank
umum milik swasta, dan bank umum milik koperasi.
1.
Pengertian bank umum milik negara
Bank umum milik negara adalah bank umum yang seluruh atau
sebagai besar modalnya milik negara.
2. Pengertian
bank umum milik swasta
Bank umum milik swasta adalah bank umum yang modalnya
dimiliki oleh perseorangan, baik swasta nasional maupun swasta asing.
3.
Pengertian bank umum milik koperasi
Bank umum milik koperasi adalah bank umum yang
modalnya berasal dari perkumpulan koperasi.
2.2 Fungsi Bank
Umum
1.
Penciptaan uang
Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat pembayaran
lewat mekanisme pemindah bukuan (kliring). Kemampuan bank umum menciptakan uang
giral menyebabkan posisi dan fungsinya dalam pelaksanaan kebijakan moneter.
Bank sentral dapat mengurangi atau menambah jumlah uang yang beredar dengan
cara mempengaruhi kemampuan bank umum menciptakan uang giral.
2. Mendukung
Kelancaran Mekanisme Pembayaran
Fungsi lain dari bank umum yang juga sangat penting adalah mendukung
kelancaran mekanisme pembayaran. Hal ini dimungkinkan karena salah satu jasa
yang ditawarkan bank umum adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan mekanisme
pembayaran. Beberapa jasa yang amat dikenal adalah kliring, transfer uang,
penerimaan setoran-setoran, pemberian fasilitas pembayaran dengan tunai,
kredit, fasilitas-fasilitas pembayaran yang mudah dan nyaman, seperti kartu
plastik dan sistem pembayaran elektronik.
3. Penghimpunan
Dana Simpanan Masyarakat
Dana yang paling banyak dihimpun oleh bank umum adalah dana simpanan. Di
Indonesia dana simpanan terdiri atas giro, deposito berjangka, sertifikat
deposito,tabungan dan atau bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu.
Kemampuan bank umum menghimpun dana jauh lebih besar dibandingkan dengan
lembaga-lembaga keuangan lainnya. Dana-dana simpanan yang berhasil dihimpun
akan disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, utamanya melalui
penyaluran kredit.
4. Mendukung
Kelancaran Transaksi Internasional
Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkan dan atau memperlancar
transaksi internasional, baik transaksi barang/jasa maupun transaksi modal.
Kesulitan-kesulitan transaksi antara dua pihak yang berbeda negara selalu
muncul karena perbedaan geografis, jarak, budaya dan sistem moneter
masing-masing negara. Kehadiran bank umum yang beroperasi dalam skala
internasional akan memudahkan penyelesaian transaksi-transaksi tersebut. Dengan
adanya bank umum, kepentingan pihak-pihak yang melakukan transaksi
internasional dapat ditangani dengan lebih mudah, cepat, dan murah.
5. Penyimpanan
Barang-Barang Berharga
Penyimpanan barang-barang berharga adalah satu satu jasa yang paling awal
yang ditawarkan oleh bank umum. Masyarakat dapat menyimpan barang-barang
berharga yang dimilikinya seperti perhiasan, uang, dan ijazah dalam kotak-kotak
yang sengaja disediakan oleh bank untuk disewa. Perkembangan ekonomi yang
semakin pesat menyebabkan bank memperluas jasa pelayanan dengan menyimpan
sekuritas atau surat-surat berharga.
6. Pemberian
Jasa-Jasa Lainnya
Di Indonesia pemberian jasa-jasa lainnya oleh bank umum juga semakin banyak
dan luas. Saat ini kita sudah dapat membayar listrik, telepon membeli pulsa
telepon seluler, mengirim uang melalui atm, membayar gaji pegawai denga
menggunakan jasa-jasa bank.
2.3
Penggunaan
Dana Bank
Penggunaan dana
bank pada prinsipnya dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Prioritas penggunaan dana
Penggunaan dana
bank dua prioritas pertama adalah dialokasikan dalam bentuk cadangan likuiditas
yang terdiri dari cadangan primer dan cadangan sekunder. Dalam hal ini prioritas penggunaan dana dapat di
bagilagi menjadi :
a.
Cadangan
Primer
Cadangan primer dimaksudkan antara lain untuk memenuhi ketentuan likuiditas
wajib minimum dan untuk keperluan operasi termasuk untuk memenuhi semua
penarikan simpanan dan permintaan kredit nasabah. Cadangan primer terdiri dari
: uang kas yang ada dalam bank, saldo rekening pada bank sentral, dan
warkat-warkat yang dalam proses penagihan.
b.
Cadangan
Sekunder
Cadangan sekunder yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan likuiditas yang jangka waktunya diperkirakan
kurang dari satu tahun. Tujuan utama yaitu untuk memperoleh keuntungan.
2. Sifat aktiva bank
Penggunaan dana bank berdasarkan sifat aktiva dimaksud disini adalah
pengalokasian dana ke dalam bentuk aktiva yang dapat memberikan hasil dan tidak
memberikan hasil bagi bank yang bersangkutan. Oleh karena itu, penggunaan dana
berdasarkan sifat aktiva dapat dibedakan sebagai berikut :
a.
Penanaman
Dana dalam Aktiva Tidak Produktif
Aktiva tidak
produktif adalah penanaman dana bank ke dalam bentuk aktiva yang tidak
memberikan hasil bagi bank.
Komponen dana dalam bentuk aktiva yang tidak produktif terdiri dari :
Komponen dana dalam bentuk aktiva yang tidak produktif terdiri dari :
1)
Alat-alat
Likuid
Alat likuid adalah aktiva yang dapat digunakan
setiap saat untuk memenuhi kebutuhan likuiditas bank.aktiva ini merupakan
aktiva yang palin likuid dari keseluruhan aktiva bank.
2)
Aktiva
Tetap dan Inventaris
Penggunaan dana bank dalam bentuk aktiva tetap
dan inventaris diatur oleh Bank Indonesia. Jumlah dana yang diperkenankan
digunakan untuk membiayai aktiva tetap dan inventaris bagi bank milik Negara
berbeda dengan ketentuan bagi bank swasta nasional, BPD, Bank Koperasi dan Bank
Asing serta BPR.
b.
Penanaman
Dana dalam Aktiva Produktif
Aktiva produktif
adalah semua penanaman dana dalam rupiah dan valuta asing yang dimaksudkan
untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya. Komponen aktiva produktif bank terdiri dari : Kredit
yang diberikan, deposito berjangka pada bank lain, call money, surat-surat
berharga, penempatan dana dan penyertaan modal.
2.4
Kegiatan Bank Umum
1. Menghimpun Dana (Funding)
Kegiatan menghimpun dana merupakan
kegiatan membeli dana dari masyarakat. Kegiatan ini dikenal juga dengan
kegiatan funding. Kegiatan membeli dana dapat dilakukan dengan cara menawarkan
berbagai jenis simpanan. Simpanan sering disebut dengan nama reke ning
atauaccount. Jenis-jenis simpanan yang ada dewasa ini adalah:
a. Simpanan
Giro (Demand Deposit)
Simpanan giro merupakan simpanan pada bank yang penarik annya dapat
dilakukan dengan menggunakan cek atau bilyet giro. Kepada setiap pemegang
rekening giro akan diberikan bunga yang dikenal dengan nama jasa giro. Besarnya
jasa giro tergantung dari bank yang bersangkutan. Rekening giro biasa digunakan
oleh para usahawan, baik untuk perorangan maupun perusahaannya. Bagi bank jasa
giro merupakan dana murah ka rena bunga yang diberikan kepada nasabah relatif
lebih rendah dari bunga simpanan lainnya.
b. Simpanan
Tabungan (Saving Deposit)
Simpanan Tabungan adalah simpanan pada bank yang penarikan sesuai dengan
persyaratan yang sudah ditetapkan oleh bank. Penarikan tabungan di lakukan
menggunakan buku tabungan, slippenarikan, kuitansi atau kartu Anjungan Tunai
Mandiri (ATM). Kepada pemegang rekening tabungan akan diberikan bunga tabungan
yang meru pakan jasa atas tabungannya. Sama seperti halnya dengan rekening
giro, besarnya bunga tabungan tergantung dari bank yang bersangkutan. Dalam
praktiknya bunga tabungan lebih besar dari jasa giro.
c. Simpanan
Deposito (Time Deposit)
Deposito merupakan simpanan yang memiliki jangka waktu tertentu. Penarikannyapun
dilakukan sesuai jangka waktu tersebut. Namun saat ini sudah ada bank yang
memberikan fasilitas deposito yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat.
jenis depositopun beragam sesuai dengan keinginan nasabah.
2. Menyalurkan Dana (Lending)
Menyalurkan dana merupakan kegiatan
menjual dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat. Kegiatan ini dikenal
dengan nama kegiatan Lending. Penyaluran dana yang dilakukan oleh bank
dila kukan melalui pemberian pinjaman yang dalam masyarakat lebih dikenal dengan
nama kredit. Kredit yang diberikan oleh bank terdiri dari beragam jenis,
tergantung dari kemampuan bank yang menya lurkannya. Demikian pula dengan
jumlah serta tingkat suku bunga yang ditawarkan. Sebelum kredit dilucurkan bank
terlebih dulu menilai kelayakan kredit yang diajukan oleh nasabah. Kelayakan
ini meliputi berbagai aspek penilaian. Penerima kredit akan dikenakan bunga
kredit yang besarnya tergantung dari bank yangmenyalurkannya. Besar kecilnya
bunga kredit sangat mempengaruhi keuntungan bank, mengingat keuntungan utama
bank adalah dari selisih bunga kredit dengan bunga simpanan. Secara umum
jenis-jenis kredit yang ditawarkan meliputi:
a. Kredit
Investasi
Yaitu merupakan kredit yang diberikan kepada pengusaha yang melakukan
investasi atau penanaman modal. Biasanya kredit jenis ini memiliki jangka waktu
yang relatif panjang yaitu di atas 1 tahun.
b. Kedit Modal
Kerja
Merupakan kredit yang digunakan sebagai modal usaha. Biasanya kredit jenis
ini berjangka waktu pendek yaitu tidak.lebih dari 1 (satu) tahun.
c. Kredit
Perdagangan
Merupakan kredit yang diberikan kepada para pedagang dalam rangka
memperlancar atau memperluas atau memperbesar kegiatan perdagangannya.
d. Kredit
Produktif
Merupakan kredit yang dapat berupa investasi, modal keda atau perdagangan. Dalam
arti kredit ini diberikan untuk diusahakan kembali sehingga pengembalian kredit
diharapkan dari hasil usaha yang dibiayai.
e. Kredit
Konsumtif
Merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan pribadi mi sainya keperluan
konsumsi, baik pangan, sandang maupun papan.
f. Kredit
Profesi
Merupakan kredit yang diberikan kepada para kalangan profesional seperti
dosen, dokter atau pengacara.
3. Memberikan jasa- jasa Bank Lainnya (Services)
Jasa-jasa bank lainnya merupakan
kegiatan penunjang untuk mendukung kelancaran kegiatan menghimpun dan
menyalurkan dana. Sekalipun sebagai kegiatan penunjang, kegiatan ini sangat
banyak memberikan keuntungan bagi bank dan nasabah, bahkan dewasa ini kegiatan
ini memberikan kontribusi keuntungan yang tidak sedikit bagi keuntungan bank, apalagi
keuntungan dari spread based semakin mengecil, bahkan cenderung negatif spread
(bunga simpanan lebih besar dari bunga kredit). Semakin lengkap jasa-jasa bank
yang dapat dilayani oleh suatu bank maka akan semakin baik. Kelengkapan ini
ditentukan dari permodalan bank serta kesiapan bank dalam menyediakan SDM yang
handal. Disamping itu ,juga perlu didukung oleh kecanggihan teknologi yang
dimilikinya. Dalam praktiknya jasa-jasa bank yang ditawarkan meliputi:
a. Transfer
Transfer
merupakan jasa bank yang banyak dimanfaatkan oleh nasabah. Transfer dapat
dilakukan untuk pengiriman uang baik dalam negeri maupun luar negeri.
b. Kliring
Kliring
adalah suatu cara penyelesaian hutang-piutang antara bank-bank peserta kliring
dalam bentuk warkat atau surat-surat berharga disuatu tempat tertentu. Dengan
mekanisme kliring dapat lebih mempermudah, mempercepat dan lebih efisien
terhadap penyelesaian hutang-piutang antara bank-bank peserta kliring.
c. Inkaso
Inkasso adalah penagihan yang dilakukan oleh bank atas suatu
warkat kliring dengan perintah nasabahnya. Inkasso akan memberi kemudahan dan
keamanan nasabah dalam menguangkan warkat-warkatnya.
d. Safe Deposit
Box
Safe Deposit Box atau dikenal dengan istilah safe loket jasa pelayanan ini
memberikan layanan penyewaan box atau kotak pengaman tempat menyimpan
surat-surat berharga atau barang- barang berharga milik nasabah. Biasanya
surat-surat atau barang- barang berharga yang disimpan di dalam box tersebut
aman dari pencurian dan kebakaran. Kepada nasabah penyewa box di kenakan biaya
sewa yang besarnya tergantung dari ukuran box serta jangka waktu penyewaan.
e. Kartu kredit
Bank card atau lebih populer dengan sebutan kartu kredit atau juga uang
plastik. Kartu ini dapat dibelanjakan di berbagai tempat perbelanjaan atau
tempat-tempat hiburan dan dipergunakan sebagai transaksi baik secara tunai
maupun tidak tunai.
f. Bank Notes
Merupakan jasa penukaran valuta asing.
Dalam jual beli bank notes bank menggunakan kurs (nilai tukar rupiah dengan
mata uang asing).
g. Bank Garansi
Bank garansi
adalah jaminan yang diberikan oleh bank atas permintaan nasabah untuk memenuhi kewajibannya
kepada pihak lain apabila nasabah yang bersangkutan tidak memenuhi
kewajibannya.
h. Bank Draft
Merupakan wesel yang dikeluarkan oleh bank kepada para nasabahnya. Wesel
ini dapat diperjualbelikan apabila nasabah membutuhkannya.
i.
Letter of Credit
LC
adalah suatu fasilitas atau jasa yang diberikan bank kepada nasabah dalam
rangka mempermudah dan memperlancar transaksi jual beli barang terutama yang
berkaitan dengan transaksi internasional.
2.5 Sumber-sumber Dana Bank
Sumber utama dana
bank dalam usahanya menghimpun dana berasal dari simpanan dalam bentuk giro
(demand deposit), deposito berjangka (time deposit) dan tabungan (savings
deposit). Ketiga jenis dana ini sering disebut sebagai sumber dana tradisional
bank. Sumber-sumber dana bank dalam bentuk simpanan tersebut dapat berasal dari
masyarakat maupun nasabah. Di samping itu sumber dana bank dapat pula berasal
dari modal sendirinya dan sumber lainnya yang tidak termasuk dari kedua sumber
tersebut di atas.
2.6 Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Manajemen Bank
1. Faktor
Internal
a.
Struktur organisasi yang baikmempengaruhi proses
pengambilan keputusan dan kebijakan atau pelaksanaan
b.
Filosofi dan gaya manajemen :konservatif atau agresif
c.
Ketersediaan sumberdaya manusia dan penggunaan
teknologi
2. Faktor Eksternal
a.
Kebijakan moneter
b.
Fluktuasi nilai tukar dan tingkat inflasi
c.
Globalisasi
d.
Persaingan antar bank maupun lembaga non bank
e.
Perkembangan teknologi
2.7 Sasaran
Manajemen Bank Umum
Sasaran
jangka pendek :
a.
Pemenuhan likuiditas, terutama untuk memenuhi wajib minimum
b.
Memenuhi penarikan dana oleh nasabah sehari-hari
c.
Menyediakan jasa-jasa lalu lintas sehari-hari
d.
Penanaman dana dalam bentuk surat-surat berharga
jangka pendek atau instrumen pasar uang
Sasaran jangka panjang :
Memperoleh keuntungan dari kegiatan bank untuk meningkatkan nilai
perusahaan dan memaksimalkan kekayaan-kekayaan pemilik bank.
2.8 Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah laporan
periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara
umum tentang status keuangan dari individu, asosiasi, atau organisasi bisnis
yang terdiri dari neraca laporan, laba rugi, dan laporan perubahan ekuitas
pemilik.
Laporan keuangan bank sama saja
dengan laporan keuangan perusahaan. Neraca bank memperlihatkan gambaran posisi
keuangan suatu bank pada saat tertentu. Laporan laba rugi memperlihatkan hasil
kegiatan suatu bank selama satu periode tertentu. Laporan perubahan posisi
keuangan memperlihatkan darimana saja sumber dana bank dan kemana
saja disalurkannya dana tersebut. Laporan ini disusun dari neraca
pada dua periode (tanggal) dan laporan laba rugi selama periode yang
dilaporkan. Selain dari ketiga komponen diatas, juga harus disertakan catatan
dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari
laporan keuangan.
Berdasarkan peraturan Bank
Indonesia, setiap bank diwajibkan menyampaikan laporan keuangan kepada Bank
Indonesia dan publik setiap enam bulan yang terdiri atas laporan inti dan
laporan pelengkap.
Laporan inti terdiri atas:
1. Neraca
2. Laba/ rugi
Laporan pelengkap terdiri atas:
1. Laporan
komitmen dan kontijensi
2. Laporan
perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum
3. Laporan
transaksi valuta asing dan derivatif
4. Laporan
kualitas aktiva produktif dan derivatif
5. Perhitungan
rasio keuangan
6. Pengurus
bank dan pemilik bank
2.9 Arti Penting Laporan Keuangan
Manajemen suatu organisasi, baik
yang berorientasi laba (profit oriented) maupun yang tidak, akan selalu
dihadapkan pada pengambilan keputusan untuk masa mendatang. Baik buruknya
keputusan yang diambil akan bergantung dan ditentukan oleh informasi yang
digunakan dan kemampuan manajemen dalam menganalisis dan
menginterpretasikannya. Salah satu sumber informasi penting yang digunakan
manajemen dalam pengambilan keputusan tersebut, terutama keputusan keuangan,
adalah laporan keuangan.
Manajemen, terutama manajer
keuangan, juga berkepentingan terhadap informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan meskipun memiliki akses terhadap informasi manajemen dan keuangan
tambahan yang membantu dalam melaksanakan tanggung jawab perencanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan. Manajemen memiliki kemampuan untuk
menentukan bentuk dan isi informasi tambahan untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
Laporan keuangan dipersiapkan atau
dibuat oleh pihak manajemen untuk memberikan gambaran. Karena itu, laporan
keuangan mempunyai sifat historis dan menyeluruh. Laporan keuangan
sebagai pregress report terdiri atas data yang merupakan hasil
kombinasi antara fakta yan telah dicatat (recorded fact),
prinsip-prinsip dan kebiasaaan dalam akuntansi, dan personal judgement.
Analisis laporan keuangan berarti
suatu proses penguraian data (informasi) yang terdapat dalam laporan keuangan
menjadi komponen-komponen tersendiri, menelaah setiap komponen, dan mempelajari
hubungan antar komponen tersebut dengan menggunakan teknik analisis tertentu
agar diperoleh pemahaman yang tepat dan gambaran yang komprehensif tentang
informasi tersebut.
Tujuan laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan
posisi keuangan suatu bank atau perusahan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukan
apa yang telah dilakukan manajemen, atau pertanggungjawaban manajemen atas
sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Laporan keuangan tidak hanya penting
bagi pihak-pihak dalam bank atau perusahaan, tetapi juga bagi pihak lainnya.
Pemakai laporan keuangan meliputi investor, karyawan, pemberi pinjaman,
pemasok, kreditur, nasabah, pemerintah dan lembaga-lembaganya, dan masyarakat.
Sejumlah pemakai laporan ini menggunakannya untuk memenuhi beberapa kebutuhan
informasi yang berbeda.
Disamping menjadi sumber informasi
dan pedoman keputusan, dilain pihak laporan keuangan mempunyai keterbatasan
antara lain:
1. Laporan yang
dibuat secara periodik pada dasarnya merupakan interm report (laporan
yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) dan bukan merupakan
laporan yang final.
2. Leporan
keuangan menunjukan angka dalam rupiah yang seolah bersifat pasti dan tepat,
padahal sebenarnya dasar penyusunannya dengan standar nilai yang mungkin
berbeda atau berubah-ubah.
3. Laporan
keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau nilai
rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu, dimana daya beli (purchasing
power) uang tersebut semakin menurun.
4. Laporan
keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi
posisi atau keadaan keuangan karena faktor-faktor tersebut tidak dapat
dinyatakan dalam satuan uang (dikuantisasi), misalnya reputasi goodwillatau license,
dan prestasi bank atau perusahaan.
Dalam prinsip-prinsip akuntansi
keuangan Indonesia, secara terperinci dijelaskan tentang sifat dan keterbatasan
laporan keuangan, yaitu disajikan bersifat umum, disusun dengan penaksiran dan
pertimbangan, bersifat konservatif menghadapi ketidakpastian, dan memakai
istilah-istilah teknis.
2.10
Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) No. 1 , Tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut :
1.
Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi
yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi.
2.
Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini
memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. Namun demikian, laporan
keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh
keuangan dari kejadian di masa lalu dan tidak diwajibkan untuk menyediakan
informasi non keuangan.
Laporan keuangan juga menunjukkan
apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban
manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang ingin
menilai apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat
demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mungkin
mencakup, misalnya keputusan untuk menahan atau menjual investasi mereka dalam
perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali atau mengganti manajemen.
2.11
Karakteristik Kualitatif
Laporan Keuangan
Karakteristik kualitatif laporan
keuangan menurut PSAK (2007) merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam
laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif
pokok yaitu:
1. Dapat
dipahami.
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah
kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai.
2. Relevan agar
bermanfaat
Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan
keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi
keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa
lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi
mereka di masa lalu.
3. Keandalan
Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki
kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material
dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari
seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.
4. Dapat
dibandingkan
Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode
untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan.
Pemakai juga harus dapat membandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk
mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan
secara relatif.
2.12
Keterbatasan Laporan
Keuangan
Laporan keuangan merupakan produk
akhir dari proses akuntansi yang mempunyai beberapa keterbatasan. Keterbatasan
yang dimiliki laporan keuangan ini bertujuan agar dalam membaca laporan
keuangan tidak menimbulkan salah tafsir. Menurut Jumingan empat keterbatasan
laporan keuangan adalah :
1. Laporan
keuangan pada dasarnya merupakan laporan intern report, buka merupakan laporan
final karena laba rugi riil/final hanya dapat ditentukan bila perusahaan dijual
atau dilikuidasi. Karena alasan tersebut laporan keuangan perlu disusun untuk
periode waktu tertentu.
2. Laporan
keuangan ditunjukkan dalam jumlah rupiah yang tampaknya pasti. Sebenarnya
jumlah rupiah ini dapat saja berbeda bila dipergunakan standar lain karena
adanya lebih dari satu standar yang diperkenankan.
3. Neraca dan
laporan laba rugi mencerminkan transaksi-transaksi keuangan dari waktu ke
waktu.
Laporan keuangan tidak memberikan
gambaran yang lengkap mengenai keadaan perusahaan. Laporan keuangan tidak
mencerminkan semua faktor yang mempengaruhi kondisi keuangan dan hasil
usaha karena tidak semua faktor dapat diukur dalam satuan uang.
2.13
Jenis Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan hasil
tindakan pembuatan ringkasan data keuangan perusahaan. Laporan keuangan disusun
dan ditafsirkan untuk kepentingan manajemen dan pihak lain yang menaruh
perhatian atau mempunyai kepentingan dengan data keuangan perusahaan. Menurut
PSAK (2007) No. 31, laporan keuangan bank terdiri atas:
1. Neraca
Bank menyajikan aktiva dan kewajiban dalam neraca berdasarkan
karakteristiknya dan disusun berdasarkan urutan likuiditasnya; urutan
likuiditas secara garis besar akan sama dengan urutan jatuh temponya. Pos
lancar dan tidak lancar tidak disajikan secara terpisah karena sebagian besar
aktiva dan kewajiban suatu bank dapat direalisasikan atau diselesaikan dalam
waktu dekat.
2. Laporan Laba
Rugi
Bank menyajikan laporan laba rugi dengan mengelompokkan pendapatan dan
beban menurut karakteristiknya dan disusun dalam bentuk berjenjang (multiple
step) yang menggambarkan pendapatan dan beban yang berasal dari kegiatan
operasional dan non operasional
3. Laporan Arus
Kas
Laporan arus kas harus disusun berdasarkan kas selama periode laporan. Kas
dan setara kas terdiri atas kas, giro BI dan giro bank lain.
4. Laporan
Perubahan Ekuitas
Laporan perubahan ekuitas menyajikan peningkatan dan penurunan aktiva
bersih atau kekayaan bank selama periode bersangkutan berdasarkan prinsip
pengukuran tertentu yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan.
5. Catatan Atas
Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap pos
dalam neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas yang perlu penjelasan
harus didukung dengan informasi yang dicantumkan dalam catatan atas laporan
keuangan.
2.14
Bentuk dan Unsur Laporan
Keuangan
Manajemen suatu bank atau perusahaan
menyiapkan laporan dengan cara yang berbeda sesuai dengan tujuan masing-masing.
Namun demikian, laporan harus mengikuti standar akuntansi apabila diterbitkan
untuk pihak lain. Laporan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba
rugi, laporan perubahan posisi keuangan, catatan (footnote), dan laporan
lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan
keuangan. Di samping itu, termasuk juga skedul dan informasi tambahan yang
berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan segmen industri
dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga. Terdapat tiga bentuk
laporan keuangan yang pokok, yaitu:
1. Neraca
Neraca atau balance sheet adalah laporan keuangan yang
menggambarkan posisi keuangan bank atau perusahaan pada suatu saat yang
merupakan nilai bank atau perusahaan pada waktu tertentu. Neraca biasanya
disajikan tiap akhir tahun, pertengahan tahun, atau kuartal pertama.
Neraca suatu perusahaan dibentuk dari persamaan akuntansi, yaitu harta =
kewajiban + ekuitas. Bagian pertama neraca adalah harta-harta perusahaan, yaitu
harta lancar (current assets) dan harta tetap (fixed assets).
Aset disusun secara runtut berdasarkan likuiditas, yakni aset yang paling cepat
dapat dicairkan menjadi uang atau kas. Bagian kedua berisi kewajiban (liabilities),
yaitu klaim pemberi pinjaman terhadap harta-harta perusahaan dan modal pemilik
(owner’s equity), yaiu nilai investasi pemilik dalam suatu bisnis.
a.
Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh bank atau
perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan darimana manfaat ekonomi
di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan. Bank atau perusahaan
biasanya menggunakan aktiva untuk memproduksi atau nmenyalurkan dana untuk
kebutuhan dan keperluan pelanggan atau nasabah.
b.
Kewajiban merupakan hutang bank atau perusahaan masa
kini yang timbul dari peristiwa masa lalu. Penyelesaiannya diharapkan
mengakibatkan arus keluar dari sumber daya bank atau perusahaan yang mengandung
manfaat ekonomi. Kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai konsekuensi
dari kontrak mengikat atau peraturan perundangan.
c.
Ekuitas adalah hak residual atas aktiva bank atau
perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.
2. Laporan Laba
Rugi
Laporan laba rugi atau income statement/ profit and loss statement membandingkan
pendapatan terhadap beban pengeluarannya untuk menentukan laba atau rugu
bersih. Laporan ini memberikan informasi tentang hasil akhir (bottom line)
bank atau perusahaan selama periode tertentu. Penghasilan bersih seringkali
digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar dari ukuran yang lain
seperti imbalan investasi (return on investment) atau penghasilan per
saham (earnings per share).
Unsur yang langsung berkaitan dengan pengukuran penghasilan bersih (laba)
adalah penghasilan dan beban. Pengakuan dan pengukuran penghasilan dan beban,
dan karenanya juga pengahsilan bersih (laba), sebagian bergantung pada konsep
modal dan pemeliharaan modal yang digunakan bank atau perusahaan dalam
penyusunan laporan keuangannya.
3. Laporan Arus
Kas
Arus kas berarti arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas. Perusahaan
menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan cara
yang paling sesuai dengan bisnis perusahaan tersebut. Klasifikasi menurut
aktivitas memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk
menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap posisi keuangan perusahaan serta
terhadap jumlah kas dan setara kas. Informasi tersebut dapat juga digunakan
untuk mengevaluasi hubungan di antara ketiga aktivitas tersebut.
Beberapa unsur yang dipergunakan yang
berkaitan dengan laporan arus kas didefinisikan sebagai berikut: Aktivitas
operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal
revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan
aktivitas investasi dan akitivitas pendanaan. Jumlah arus kas yang berasal dari
aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya
perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman,
memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen, dan melakukan
investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar.
Informasi tentang arus kas suatu
perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas, dan menilai
kabutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Informasi arus kas
historis sering digunakan sebagai indikator dari jumlah, waktu, dan kepastian
arus kas masa depan. Disamping itu, informasi arus kas juga berguna untuk
meneliti kecermatan taksiran arus kas masa depan yang telah dibuat sebelumnya
dan dalam menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta
dampak perubahan harga.
2.15
Analisis Laporan Keuangan
Metode atau teknik analisis
digunakan untuk menentukan dan mengukur hubungan antara pos-pos yang terdapat
dalam laporan keuangan sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan setiap pos
tersebut bila dibandingkan dengan laporan dari beberapa periode untuk satu
perusahaan tertentu, atau dibandingkan dengan alat-alat pembanding lainnya,
misalnya dengan laporan yang dibudgetkan atau dengan laporan keuangan
perusahaan lain. Tujuan setiap metode analisis adalah untuk menyederhanakan
data agar dapat lebih dimengerti sehingga dapat digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan bagi pihak yang membutuhkan.
Secara umum terdapa dua metode
analisis yang dapat digunakan, yaitu analisis horizontal (dinamis) dan vertikal
(statis). Analisis horizontal adalah analisis dengan membandingkan laporan
keuangan untuk beberapa periode sehingga akan diketahui perkembangannya.
Analisis vertikal adalah apabila laporan keuangan yang dianalisis hanya
meliputi satu periode saja (hanya membandingkan antara pos yang satu dengan pos
yang lain dalam satu laporan keuangan) sehingga hanya akan diketahui keadaan
keuangan atau hasil operasi pada periode itu saja.
Klasifikasi teknik analisis tersebut
secara terperinci dan yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:
1.
Analisis pembandingan laporan keuangan, yaitu metode
atau teknik analisis dengan membandingkan laporan keuangan untuk dua periode
atau lebih. Dengan analisis ini akan diketahui perubahan yang terjadi dan
perubahan mana yang memerlukan penelitian lebih lanjut.
2.
Laporan dengan persentase per komponen atau common
size statement. Teknik analisis ini digunakan untuk mengetahui persentase
investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya dan mengetahui
struktur permodalannya dalam neraca, dan mengetahui komposisi biaya dihubungkan
dengan jumlah penjualannya dalam laporan laba rugi.
3.
Analisis rasio. Teknik ini digunakan untuk mengetahui
hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu
atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam
pembahasan di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa bank umum adalah bank
yang hanya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak yang berorientasi laba secara konvesional. Fungsi dan peran bank
umum dalam perekonomian sangat penting dan strategis. Bank umum sangat penting
dalam hal menopang kekuatan dan kelancaran sistem pembayaran.
Laporan keuangan adalah salah satu
sumber informasi penting yang digunakan manajemen dalam pengambilan keputusan,
terutama keputusan keuangan. Informasi posisi keuangan terutama disediakan
dalam neraca, informasi kinerja terutama disediakan dalam laporan laba rugi,
sedangkan informasi perubahan posisi keuangan disajikan dalam laporan
tersendiri. Informasi kinerja perusahaan, terutama profitabilitas, diperlukan
untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan
pada masa depan. Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas
perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada.
Informasi perubahan posisi keuangan
perusahaan bermanfaat untuk menilai aktivitas investasi, pendanaan dan operasi
selama periode pelaporan. Informasi ini berguna bagi pemakai sebagai dasar
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan kebutuhan
perusahaan untuk memanfaatkan arus kas tersebut. Laporan keuangan merupakan
hasil tindakan pembuatan ringkasan data keuangan perusahaan. Laporan keuangan
disusun dan ditafsirkan untuk kepentingan manajemen dan pihak lain yang menaruh
perhatian atau mempunyai kepentingan dengan data keuangan perusahaan.
DAFTAR
PUSTAKA
Tri
Hendro dan Conny Tjandra Raharja. 2014. Bank
& Institusi Keuangan Non Bank di Indonesia. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
No comments:
Post a Comment