Monday, November 21, 2016

Makalah: Penentuan Letak Perusahaan

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu dengan judul ”PENENTUAN LETAK PERUSAHAAN “.Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bisnis. Dan tidak lupa pula kami mengucapkan terimakasih kepada :
1.      Bapak Januar Kustiandi, selaku dosen mata kuliah Pengantar Bisnis
2.      Semua pihak yang tidak sempat kami sebutkan satu per satu yang turut membantu kelancaran dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dalam isi maupun penyusunannya. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah  berperan serta  dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.

Malang,   September  2016


  Penyusun










DAFTAR ISI

Kata Pengantar..........................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang....................................................................................1
B.       Tujuan.................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A.      Pengertian dan Peran Lokasi Perusahaan...........................................2
B.       Jenis-jenis Lokasi Perusahaan.............................................................2
C.       Teori Alfred Weber.............................................................................5
D.      Lokasi Perusahaan secara Kualitatif dan secara Kuantitatif...............6
E.       Cabang Perusahaan dan Lokasi Perusahaan.......................................7
F.        Agglomerasi dan Deglomerasi............................................................9
BAB III STUDI KASUS........................................................................................11
BAB IV PENUTUP
A.    Kesimpulan.......................................................................................12
B.     Saran..................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................
BIODATA KELOMPOK...........................................................................................

 BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Tempat dan letak perusahaan merupakan  salah satu faktor pendukung penting yang dapat menjamin tercapainya tujuan perusahaan. Kadang, seorang Wirausahawan sering salah dalam menentukan lokasi usahanya, sehingga usaha mereka kurang lancar atau bahkan gulung tikar. Ketepatan pemilihan letak dan tempat perusahaan akan memberikan bantuan yang sangat berharga., baik dalam kaitanya dengan kemudahan-kemudahan yang diberikan maupun dalam kaitannya dengan efisiensi biaya produksi..
Makalah ini akan memuat cara mencari lokasi yang sesuai dengan keadaan sekitar. Juga menentukan lokasi yang sesuai dengan faktor-faktor lain seperti manusia, pendapatan, geografis, pendidikan dan lain-lain. Sehingga dengan semua itu, makalah ini diharapkan mampu menjadi pedoman para wirausahawan dalam menentukan letak perusahaan.

B.  Tujuan
1.      Mendeskripsikan pengertian dan peran lokasi perusahaan.
2.      Memaparkan jenis-jenis lokasi perusahaan.
3.      Memaparkan teori Alfred Weber.
4.      Memaparkan lokasi perusahaan secara kualitatif dan secara kuantitatif.
5.      Memaparkan cabang perusahaan dan lokasi perusahaan.
6.      Memaparkan Agglomerasi dan Deglomerasi.









BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian dan Peran
Istilah lokasi perusahaan, biasa diganti dengan istilah tempat kediaman perusahaan. Kedua istilah itu berarti tempat di mana perusahaan melakukan aktivitasnya. Kedua istilah itu berbeda artinya dengan istilah tempat kedudukan perusahaan. Tempat kedudukan perusahaan adalah kantor pusat  perusahaan yang bersangkutan. Tempat kedudukan perusahaan pada umunya dipengaruhi faktor kelancaran hubungan dengan lembaga-lembaga lain, seperti lembaga pemerintah, lembaga keuangan, pelanggan dan sebagainya.  Tempat kediaman perusahaan dan tempat kedudukan perusahaan tidak selalu berada pada suatu tempat yang bersamaan.
Pada permulaan pendirian suatu perusahaan persoalan mengenai lokasi perusahaan selalu muncu. Setiap orang akan selalu berusahan memilih lokasi perusahaan dimana kemungkinan memberikan keuntungan yang sebesar-besarnya. Pemilihan lokasi perusahaan ini selalu didasarkan atas motif ekonomi. Banyak perusahaan industri terpaksa memindahkan lokasi karena beberapa sebab, antara lain habisnya bahan baku, tidak cukupnya tenaga kerja dan lain sebagainya.
Dewasa ini di dalam kemajuan  ilmu pengetahuan pemilihan lokasi perusahaan tak dapat lagi dilakukan dengan coba-coba, tetapi haruslah diputuskan dengan sangat berhati-hati dengan berdasarkan kepada  fakta yang lengkap dan dengan mendasarkan baik dari aspek ekonominya maupun dari aspek tekniknya. Rencana masa depan seperti peluasan bangunan, daerah pemasaran hasil produksi, perubahan barang baku dan lain-lain merupakan faktor yang perlu mendapatkan perhatian dalam penetapan lokasi suatu perusahaan.

B.  Jenis-jenis lokasi perusahaan
Lokasi perusahaan dapat dibedakan atas empat jenis lokasi yaitu:
v       Lokasi terikat pada alam
v       Lokasi berdasarkan sejarah
v       Lokasi ditetapkan pemerintah
v       Lokasi atas dasar faktor ekonomi
Lokasi Terikat pada Alam
            Lokasi perusahaan terikat pada alam ialah lokasi perusahaan yang tidak dipengaruhi oleh manusia tetapi tergantung atau terikat pada alam. Misalnya Lokasi perusahaan sayur-mayur, harus berada di tempat beriklim sesuai dengan kebutuhan. Pertambangan emas harus berada di tempat dimana kedapatan emas. Umumnya segala perusahaan yang bersifat pertanian dan pertambangan, lokasi perusahaan selalu terikat pada alam. Lokasi perusahaan seperti ini disebut lokasi terikat pada alam.

Lokasi Berdasar Sejarah
Lokasi perusahaan berdasarkan sejarah ialah bahwa perusahaan menjalankan aktivitasnya di suatu daerah hanya dapat dijelaskan berdasarkan sejarah. Contoh perusahaan batik banyak didirikan di Yogya, karena asal mulanya batik dikerjakan para wanita keraton untuk mengisi waktu senggangnya. Dalam perkembangannya, kegiatan ini diorganisir dalam perusahaan di Yogyakarta dengan pertimbangan di daerah tersebut tersedia banyak tenaga kerrja handal di bidang pembatikan, disertai dengan dukungan budaya yang kuat dari masyarakat sekitarnya.

Lokasi ditetapkan Pemerintah
            Letak perusahaan ditentukan pemerintah atas dasar pertimbangan keamanan, politik, kesehatan dan sebagainya. Sebagai contoh, letak perusahaan bahan kimia yang berbahaya ditentukan dilokasi yang agak terisolir dari masyarakat sekitar dengan harapan limbah yang dihasilkan perusahaan tersebut tidak menganggu masyarakat.
Lokasi atas dasar faktor ekonomi
Kimbal Sr. Dan Kimbal Jr. Bependapat  bahwa faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi perusahaan khusunya industri (pabrik) adalah sebagai berikut:
1.      Nearness to material
2.      Nearness to market
3.      Water power
4.      Supply of labour
5.      Favorable climate
6.      Capital avaiable for investment
Kedua faktor yang terdahulu merupakan faktor yang mendasar, akrena tanpa bahan, perusahaan tidak mungkin bekerja tanpa pasar. Tidak ada gunanya memproduksi barang sebab tidak laku. Sebenarnya ongkos pengangkutan mempengaruhi kedua faktor tersebut. Semakin kecil ongkos pengangkutan semakin tidak berpengaruh kedua faktor tersebut, sebaiknya semakin tinggi onhkos pengangkutan semakin berpengaruh kedua faktor tersebut.
            Tenaga air juga memegang peranan dalam penentuan lokasi perusahaan. Tenaga kerja berpengaruh dalam pemilihan lokasi perusahaan, baik mengani jumlah, tingginya upah, dan kualitas tenaga kerja. Perusahaan cenderung mendirikan perusahaan dimana tenaga kerja banyak yang mau menerima upah yang relatif rendah.
            Iklim suatu daerah juga mempengaruhi apakah ditempat itu akan banyak didirikan perusahaan-perusahaan sejenis. Tersedianya modal di suatu tempat, juga berpengaruh bagi perusahaan yang membutuhkan banyak modal.
            Spengler dan klein Berpendapat bahwa plant location dipengaruhi oleh dua faktor yaitu :
1.      Primary factors
2.      Secundary Factors
Yang termasuk Primary factors adalah raw material, market, transportation, labour dan power. Sedangkan untuk secondary factors yang mempengaruhi pemilihan letak perusahaan yaitu fasilitas-fasilitas kredit dan iklim.
Kombinasi dari kedua pendapat diatas maka faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi perusahaan terdiri dari bahan mentah, daerah konsumen, pengangkutan, tenaga air, tenaga kerja, modal, iklim ongkospada umumnya  dan pajak.
Mengenai pajak, terutama harus diiperhatikan tambahan pajak yang mugnkin ditarik oleh pemerintah daerah, terlebih dengan berlakunya daerah otonom dan otonomi daerah sebagai penerapan UU No. 122 dan UU No. 25 Tahun 1999.

C.  Teori Alfred Weber
Menurut Alfred Weber, untuk mendirikan suatu pabrik, harus dikeluarkan biaya untuk:
v       Membeli tanah
v       Mendirikan bangunan-bangunan
v       Membeli  bahan-bahan mentah
v       Gaji buruh
v       Biaya pengangkutan
v       Bunga modal
v       Penyusutan
Akan tetapi ada dua faktor yang mempengaruhi dalam hal menetapkan lokasi perusahaan yaitu:
v       Ongkos pengangkutan
v       Ongkos pekerjaan
Dalam analisinya, Weber menitikberatkan pada faktor pertama yaitu ongkos pengangkutan. Menurut dia, apabila pengangkutan  yang dianggap sebagai faktor utama dalam menentukan pemilihan lokasi perusahaan, maka perusahaan akan didirikan pada satu titik pada garis lurus yang menghubungkan tempat memperoleh bahan mentah dan daerah konsumen, (TBM DAN DK)
Untuk dapat menentukan lokasi perusahaam pada garis lurus antara TBM. Dengan DK maka harus dilihat sifat bahan mentah perusahaan yang bersangkutan dan corak proses produksinya.
Sifat bahan mentah dan corak-corak produksi secara umum dapat dibedakan sebagai berikut:
a.       Ubiquited mutlak, artinya bahwa bahan mentah tersedia banyak dimana saja misalnya udara bagi pabrik gas.
b.      Ubiquited relatif, artinya bahwa bahan tersedia tidak terhingga di suatu tempat. Misalnya tanah liat untuk perusahaan batu bata. ini ada dua jenis yaitu:
d      Bahan seluruhnya dipergunakan dalam proses produksi.
d      Bahan hanya sebagian digunakan dalam proses produksi
c.       Dibutuhkan berbagai bahan yang tempatnya terpisah-pisah.
D.  LOKASI PERUSAHAAN SECARA KUALITATIF DAN SECARA KUANTITATIF
Ada dua cara menetapkan lokasi perusahaan, yaitu:
a)      Cara Kualitatif.
b)      Cara Kuantitatif.
Cara Kualitatif
            Dengan cara ini maka diadakan penilaian secara kualitatif terhadap berbagai faktor yang memegang peranan penting pada setiap pilihan lokasi. Ukuran penilaian dinyatakan dalam, baik sekali (bs), baik (b),sedang (s), kurang (k), dan kurang sekali (ks).
            Misalnya pabrik kertas akan didirikan di Sumatera Utara, dan lokasi perusahaan kemungkinan ada di empat kota yaitu, Prapat, Sidikalang, Pematang Siantar dan Balige.
 Faktor yang dinilai terdiri dari, bahan baku, tenaga kerja, tenaga pembangkit listrik, transport, dan pasar (konsumen). Dengan demikian disusun table sebagai berikut :
Tabel 1. Analisa pada berbagai lokasi pada penilaian kualitatif.
Faktor-faktor
Lokasi
Parapat
P.Siantar
Sidikalang
Balige
a.       Bahan baku
BS
B
KS
BS
b.      Tenaga kerja
B
BS
S
B
c.       Listrik
BS
K
B
S
d.      Transportasi
BS
B
B
B
e.       pasar
B
B
B
K

Dari hasil analisa pada berbagai lokasi, maka disimpulkan bahwa lokasi yang paling ideal adalah Prapat.

Cara Kuantitatif
Tabel 2. Analisa pada berbagai lokasi pada penilaian Kuantitatif.   


Faktor-faktor
Lokasi
Parapat
P.Siantar
Sidikalang
Balige
a.       Bahan baku
5
4
1
5
b.      Tenaga kerja
4
5
3
4
c.       Listrik
5
2
4
3
d.      Transportasi
5
4
4
4
e.       Pasar
4
4
4
2
Jumlah Pasar
24
19
16
18

            Dengan cara ini hasil analisis kualitatif dikuantitatifkan dengan memberikan skor (nilai) pada, masing-masing kriteria. Dengan contoh pada tabel nilai diatas maka ditetapkan skor untuk masing-masing kriteria. BS=5, B=4, S=3, K=2, KS=1. Dengan skor tersebut, dapatlah dibuat tabel di atas.
            Dari tabel nilai di atas ternyata Prapat memperoleh nilai yang paling tinggi dibandingkan dengan ketiga kota lainnya, jadi Prapat dipilih menjadi lokasi pabrik kertas di Sumatera Utara.

E.CABANG PERUSAHAAN DAN LOKASI PERUSAHAAN
            Di muka telah dijelaskan pemilihan lokasi perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi. Dari uraian tersebut jelas, bahwa lokasi perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor ekonomi menekankan kepada rentabilitas perusahaan. Jadi lokasi perusahaan pada tempat di mana diperoleh keuntungan yang lebih besar.
            Sekarang akan dijelaskan hubungan lokasi perusahaan dengan cabang perusahaan yaitu bagaimana lokasi perusahaan dipengaruhi oleh cabang perusahaan. Cabang perusahaan ada lima golongan yaitu :
a.       Agraris  
Perusahaan yang bekerja di lapangan agraris, lokasi perusahaan dipengaruhi oleh keadaan alam. Perkebunan teh misalnya ada di daerah pegunungan, demikian juga perusahaan sayur-mayur memilih lokasi perusahaannya pada tempat yang agak tinggi dari permukaan air laut seperti Berastagi di Sumatera Utara, Sarangan di Jawa Tengah.
Meskipun dewasa ini manusia telah dapat menguasai sebagian dari alam, namun perusahaan yang bersifat agraris akan lebih menguntungkan bila memilih lokasi di daerah yang sesuai dengan iklim.
b.      Ekstraktif
Perusahaan yang bekerja di lapangan pertanian, atau bekerja di lapangan Ekstraktif lokasinya dipengaruhi oleh alam. Perusahaan pertambangan, cenderung memilih lokasi perusahaan di mana kedapatan bahan pertambangan. Lokasi perusahaan garam di Rembang sangat terpengaruh kepada keadaan alam.
c.       Perniagaan
Ada dua macam perniagaan, yaitu perniagaan mendistribusikan dan perniagaan mengumpulkan. Perniagaan mengumpulkan lokasi perusahaannya mendekati tempat para produsen, misalnya  perusahaan yang membeli daun tembakau basah dari petani Yogyakarta, berada didekat para penanam tembakau. Perusahaan pembeli kopra  umumnya dekat pada daerah penanaman kelapa.
Bila perniagaan bersifat mendistribusikan, lokasi perusahaan mendekati konsumen, seperti koperasi konsusi tidak jauh dari daerah pembelinya.
d.      Industri
Pada perusahaan yang bersifat industri,   banyak faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan lokasi perusahaan. Faktor-faktor tersebut yakni bahan mentah, tenaga kerja, daerah konsumen, lembaga-lembaga kredit, masing-masing memegang peranan, oleh sebab itu pada saat pemilihaan lokasi perusahaan industry, harus dilakukan perhitungan yang teliti untuk mendapatkan lokasi yang paling menguntungkan. Penetapan LP dilakukan baik secara kualitatif ataupun kuantutatif.
e.       Pemberi Jasa
Perusahaan yang memberikan jasa, di mana faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan perniagaan perniagaan yang mendistribusikan hampir bersamaan, pada umumnya memilih lokasi dekat pada konsumen yang membutuhkan jasanya. Pabrik padi kedapatan di tengah-tengah sawah, rumah sakit di daerah perkotaan, lembaga kredit di pusat kota


F. AGLOMERASI DAN DEGLOMERASI
Mempelajari lokasi perusahaan akan terlihat adanya kecenderungan bahwa perusahaan-perusahaan ini berada di suatu daerah tertentu secara kelompok. Misalnya perusahaan-perusahaan tekstil di malaysia, perusahaan rokok kretek mengelompok di kudus, perusahaan batik di yogyakarta, solo, dan pekalongan.
            Gejala pengelompokan perusahaan di suatu lokasi disebut “Aglomerasi”. Ada beberapa faktor yang mendorong gejala aglomerasi yakni hal-hal sebagai berikut :
a.       Tersedianya tenaga-tenaga terampil yang di butuhkan perusahaan.
b.      Perkembangan perusahaan dari perusahaan kecil menjadi perusahaan besar.
c.       Deferensiasi, yaitu pemisahan produksi dari suatu perusahaan menjadi beberapa perusahaan.
d.      Saling membutuhkan antara perusahaan dengan perusahaan lain, dalam hal atau pelayanan.
e.       Timbulnya perusahaan baru yang mengelola bahan buangan dari perusahaan yang telah ada.
            Kecenderungan aglomerasi yaitu saling berdekatan antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain, pada hakekatnya karena alasan yang menekan ongkos produksi.
       Sebaliknya apabila terdapat kecenderungan perusahaan untuk memisahkan diri kelompok lokasi perusahaan-perusahaan maka gejala ini dinamakan “deglomerasi” jadi kebalikan dari gejala Dglomerasi.
            Ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya gejala Deglomerasi yaitu:
a.       Harga tanah yang semakin mahal, menyebabkan perusahaan yang ingin mengadakan ekspansi terpaksa harus pindah ke tempat lain.
b.      Timbulnya real estate atau daerah pemukinan, mendorong perusahaan harus pindah ke daerah di pinggir kota.
c.       Transportasi dan sarana jalan yang semakin baik serta faktor tenaga kerja yang lebih murah di luar kota menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan.

Baik aglomerasi maupun deglomerasi, faktor utama pertimbangannya adalah maximazing profit. Di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan pemerintah menetapkan daerah khusus bagi perusahaan industri. Di Medan misalnya, dikenal KIM (Kawasan Industri Medan), Itu adalah aglomerasi. Demikian juga ada di Jakarta dan Surabaya dan kawasan yang merupakan tempat khusus sebagai lokasi industri.




























BAB III
STUDI KASUS
Ini Alasan Yakult Bangun Pabrik di Mojokerto 
Kamis,  6 November 2014  −  14:38 WIB


Alasan Yakult bangun pabrik di Mojokerto. Foto: Disfiyant Glinmourinse
MOJOKERTO - PT Yakult Indonesia Persada beralasan, dipilihnya kawasan Ngoro, Mojokerto, Jawa Timur dalam membangun pabrik lantaran akan mempermudah pendistribusian produk minuman fermentasi ini ke wilayah IndonesiaTimur.

Sebelumnya, Yakult sudah membangun pabrik di kawasan Cicurug Sukabumi Jawa Barat pada 1997, menggantikan pabriknya yang berdiri di kawasan Pasar Rebo pada 1990.

"Dulu kami pertama kali membuka di Sukabumi, itu menggantikan di Pasar Rebo. Itu mencover semua permintaan. Pada awalnya mencakup Jawa dan Sumatera. Tapi ada keinginan kami untuk mulai kembangkan di Sulawesi, Kalimantan dan Nusa tenggara," ujar Managing Director PT Yakult Indonesia Persada Indra Tjahjono, di Mojokerto, Kamis (6/11/2014).

Menurutnya, pertimbangan itulah yang menyebabkan pihaknya memilih Ngoro, Mojokerto, untuk mambangun pabrik Yakult kedua.

"Ini juga menjadi pertimbangan kami, bahwa proses delivery dari Sukabumi terlalu jauh ke Indonesia Timur. Jadi, dipilih di sini. Lebih dekat untuk delivery ke daerah Jatim, Kalimantan, dan Sulawesi," katanya.

Pabrik di Ngoro berkapasitas produksi sekitar 1,2 juta botol yakult per hari. Jika digabungkan dengan total produksi di pabrik Sukabumi yang 3,6 juta botol per hari, maka yakult mampu memenuhi kebutuhan konsumen per hari di seluruh Indonesia.































BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
d      Lokasi perusahaan atau tempat kediaman perusahaan adalah tempat dimana perusahaan melakuka aktivitasnya.
d      Tempat kedudukan perusahaan adalah tempat kantor pusat perusahaan.
d      Jenis lokasi perusahaan: terikat alam, berdasarkan sejarah, ditetapkan pemerintah, atas dasar faktor ekonomi.
d      Teori Alfred Weber, menekankan faktor ongkos pengangkutan dalam pemilihan lokasi perusahaan.
d      Lokasi perusahaan dapat ditentukan dengan cara kualitatif atau kuantitatif.
d      Aglomerasi adalah pengelompokan perusahaan disuatu lokasi.
d      Deglomerasi adalah kecenderungan perusahaan memisahkan diri dari kelompok lokasi perusahaan.
                       
B. Saran
Seharusnya dalam pemilihan letak perusahaan harus dilakukan uji kelayakan dulu agar tidak jadi kelangkaan air bersih di masa depan yang mulanya pabrik yakult di Jakarta, sehingga harus dipindahkan ke Sukabumi. Selain itu pembangunan pabrik harusnya memilih tempat dimana bisa memudahkan proses produksi dan distribusi. Agar proses produksi berjalan lancar dan keuntungan ekonomis dapat tercapai sesuai dengan tujuan.

DAFTAR PUSTAKA
Manullang, M. 2013. Pengantar Bisnis. Jakarta: PT Indeks





No comments:

Post a Comment