Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah
ini dengan tepat waktu dengan judul ”PENENTUAN LETAK PERUSAHAAN “.Makalah ini kami buat untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pengantar Bisnis. Dan tidak lupa pula kami mengucapkan terimakasih
kepada :
1. Bapak Januar Kustiandi, selaku dosen mata kuliah Pengantar Bisnis
2. Semua pihak yang tidak sempat kami sebutkan satu per satu yang turut membantu kelancaran dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah
ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dalam isi maupun penyusunannya.
Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan
makalah ini.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai
akhir.Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua.
Malang, September
2016
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar..........................................................................................................i
Daftar
Isi..................................................................................................................ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang....................................................................................1
B. Tujuan.................................................................................................1
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Pengertian dan Peran
Lokasi Perusahaan...........................................2
B.
Jenis-jenis Lokasi Perusahaan.............................................................2
C.
Teori Alfred Weber.............................................................................5
D.
Lokasi Perusahaan
secara Kualitatif dan secara Kuantitatif...............6
E.
Cabang Perusahaan dan
Lokasi Perusahaan.......................................7
F.
Agglomerasi dan
Deglomerasi............................................................9
BAB
III STUDI KASUS........................................................................................11
BAB
IV PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................12
B. Saran..................................................................................................12
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................................
BIODATA
KELOMPOK...........................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Tempat
dan letak perusahaan merupakan salah
satu faktor pendukung penting yang dapat menjamin tercapainya tujuan
perusahaan. Kadang,
seorang Wirausahawan sering salah dalam menentukan lokasi usahanya,
sehingga usaha mereka kurang lancar atau bahkan
gulung tikar. Ketepatan pemilihan letak
dan tempat perusahaan akan memberikan bantuan yang sangat berharga., baik dalam
kaitanya dengan kemudahan-kemudahan yang diberikan maupun dalam kaitannya
dengan efisiensi biaya produksi..
Makalah ini akan memuat cara mencari lokasi yang
sesuai dengan keadaan sekitar. Juga menentukan lokasi yang sesuai dengan
faktor-faktor lain seperti manusia, pendapatan, geografis, pendidikan dan
lain-lain. Sehingga dengan semua itu, makalah ini diharapkan mampu menjadi
pedoman para wirausahawan dalam menentukan letak perusahaan.
B.
Tujuan
1.
Mendeskripsikan
pengertian dan peran lokasi perusahaan.
2.
Memaparkan
jenis-jenis lokasi perusahaan.
3.
Memaparkan teori
Alfred Weber.
4.
Memaparkan lokasi
perusahaan secara kualitatif dan secara kuantitatif.
5.
Memaparkan cabang
perusahaan dan lokasi perusahaan.
6.
Memaparkan
Agglomerasi dan Deglomerasi.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian dan Peran
Istilah lokasi perusahaan, biasa diganti dengan istilah
tempat kediaman perusahaan. Kedua istilah itu berarti tempat di mana perusahaan
melakukan aktivitasnya. Kedua istilah itu berbeda artinya dengan istilah tempat
kedudukan perusahaan. Tempat kedudukan perusahaan adalah kantor pusat perusahaan yang bersangkutan. Tempat kedudukan
perusahaan pada umunya dipengaruhi faktor kelancaran hubungan dengan
lembaga-lembaga lain, seperti lembaga pemerintah, lembaga keuangan, pelanggan
dan sebagainya. Tempat kediaman
perusahaan dan tempat kedudukan perusahaan tidak selalu berada pada suatu
tempat yang bersamaan.
Pada permulaan pendirian suatu perusahaan persoalan
mengenai lokasi perusahaan selalu muncu. Setiap orang akan selalu berusahan
memilih lokasi perusahaan dimana kemungkinan memberikan keuntungan yang
sebesar-besarnya. Pemilihan lokasi perusahaan ini selalu didasarkan atas motif
ekonomi. Banyak perusahaan industri terpaksa memindahkan lokasi karena beberapa
sebab, antara lain habisnya bahan baku, tidak cukupnya tenaga kerja dan lain
sebagainya.
Dewasa ini di dalam kemajuan ilmu pengetahuan pemilihan lokasi perusahaan
tak dapat lagi dilakukan dengan coba-coba, tetapi haruslah diputuskan dengan
sangat berhati-hati dengan berdasarkan kepada
fakta yang lengkap dan dengan mendasarkan baik dari aspek ekonominya
maupun dari aspek tekniknya. Rencana masa depan seperti peluasan bangunan,
daerah pemasaran hasil produksi, perubahan barang baku dan lain-lain merupakan
faktor yang perlu mendapatkan perhatian dalam penetapan lokasi suatu
perusahaan.
B.
Jenis-jenis lokasi perusahaan
Lokasi perusahaan dapat
dibedakan atas empat jenis lokasi yaitu:
v
Lokasi terikat pada
alam
v
Lokasi berdasarkan
sejarah
v
Lokasi ditetapkan
pemerintah
v
Lokasi atas dasar
faktor ekonomi
Lokasi Terikat pada Alam
Lokasi
perusahaan terikat pada alam ialah lokasi perusahaan yang tidak dipengaruhi oleh
manusia tetapi tergantung atau terikat pada alam. Misalnya Lokasi perusahaan
sayur-mayur, harus berada di tempat beriklim sesuai dengan kebutuhan.
Pertambangan emas harus berada di tempat dimana kedapatan emas. Umumnya segala
perusahaan yang bersifat pertanian dan pertambangan, lokasi perusahaan selalu
terikat pada alam. Lokasi perusahaan seperti ini disebut lokasi terikat pada
alam.
Lokasi
Berdasar Sejarah
Lokasi perusahaan
berdasarkan sejarah ialah bahwa perusahaan menjalankan aktivitasnya di suatu
daerah hanya dapat dijelaskan berdasarkan sejarah. Contoh perusahaan batik
banyak didirikan di Yogya, karena asal mulanya batik dikerjakan para wanita
keraton untuk mengisi waktu senggangnya. Dalam perkembangannya, kegiatan ini
diorganisir dalam perusahaan di Yogyakarta dengan pertimbangan di daerah
tersebut tersedia banyak tenaga kerrja handal di bidang pembatikan, disertai
dengan dukungan budaya yang kuat dari masyarakat sekitarnya.
Lokasi
ditetapkan Pemerintah
Letak perusahaan
ditentukan pemerintah atas dasar pertimbangan keamanan, politik, kesehatan dan
sebagainya. Sebagai contoh, letak perusahaan bahan kimia yang berbahaya
ditentukan dilokasi yang agak terisolir dari masyarakat sekitar dengan harapan
limbah yang dihasilkan perusahaan tersebut tidak menganggu masyarakat.
Lokasi
atas dasar faktor ekonomi
Kimbal
Sr. Dan Kimbal Jr. Bependapat bahwa faktor yang mempengaruhi pemilihan
lokasi perusahaan khusunya industri (pabrik) adalah sebagai berikut:
1.
Nearness to material
2.
Nearness to market
3.
Water power
4.
Supply of labour
5.
Favorable climate
6.
Capital avaiable for investment
Kedua faktor yang
terdahulu merupakan faktor yang mendasar, akrena tanpa bahan, perusahaan tidak
mungkin bekerja tanpa pasar. Tidak ada gunanya memproduksi barang sebab tidak
laku. Sebenarnya ongkos pengangkutan mempengaruhi kedua faktor tersebut.
Semakin kecil ongkos pengangkutan semakin tidak berpengaruh kedua faktor
tersebut, sebaiknya semakin tinggi onhkos pengangkutan semakin berpengaruh
kedua faktor tersebut.
Tenaga
air juga memegang peranan dalam penentuan lokasi perusahaan. Tenaga kerja
berpengaruh dalam pemilihan lokasi perusahaan, baik mengani jumlah, tingginya
upah, dan kualitas tenaga kerja. Perusahaan cenderung mendirikan perusahaan
dimana tenaga kerja banyak yang mau menerima upah yang relatif rendah.
Iklim
suatu daerah juga mempengaruhi apakah ditempat itu akan banyak didirikan
perusahaan-perusahaan sejenis. Tersedianya modal di suatu tempat, juga
berpengaruh bagi perusahaan yang membutuhkan banyak modal.
Spengler dan klein Berpendapat bahwa
plant location dipengaruhi oleh dua faktor yaitu :
1.
Primary factors
2.
Secundary Factors
Yang termasuk Primary factors adalah raw material, market, transportation, labour dan power.
Sedangkan untuk secondary factors
yang mempengaruhi pemilihan letak perusahaan yaitu fasilitas-fasilitas kredit
dan iklim.
Kombinasi dari kedua pendapat diatas maka faktor yang
mempengaruhi pemilihan lokasi perusahaan terdiri dari bahan mentah, daerah
konsumen, pengangkutan, tenaga air, tenaga kerja, modal, iklim ongkospada
umumnya dan pajak.
Mengenai pajak, terutama harus diiperhatikan tambahan
pajak yang mugnkin ditarik oleh pemerintah daerah, terlebih dengan berlakunya
daerah otonom dan otonomi daerah sebagai penerapan UU No. 122 dan UU No. 25
Tahun 1999.
C.
Teori Alfred Weber
Menurut Alfred Weber, untuk mendirikan suatu pabrik, harus dikeluarkan
biaya untuk:
v
Membeli tanah
v
Mendirikan
bangunan-bangunan
v
Membeli bahan-bahan mentah
v
Gaji buruh
v
Biaya pengangkutan
v
Bunga modal
v
Penyusutan
Akan tetapi ada dua faktor yang mempengaruhi dalam hal
menetapkan lokasi perusahaan yaitu:
v
Ongkos pengangkutan
v
Ongkos pekerjaan
Dalam analisinya, Weber menitikberatkan pada faktor
pertama yaitu ongkos pengangkutan. Menurut dia, apabila pengangkutan yang dianggap sebagai faktor utama dalam
menentukan pemilihan lokasi perusahaan, maka perusahaan akan didirikan pada
satu titik pada garis lurus yang menghubungkan tempat memperoleh bahan mentah
dan daerah konsumen, (TBM DAN DK)
Untuk dapat menentukan lokasi perusahaam pada garis lurus
antara TBM. Dengan DK maka harus dilihat sifat bahan mentah perusahaan yang
bersangkutan dan corak proses produksinya.
Sifat bahan mentah dan corak-corak produksi secara umum
dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Ubiquited mutlak, artinya bahwa bahan mentah tersedia
banyak dimana saja misalnya udara bagi pabrik gas.
b. Ubiquited relatif, artinya bahwa bahan tersedia tidak
terhingga di suatu tempat. Misalnya tanah liat untuk perusahaan batu bata. ini
ada dua jenis yaitu:
d
Bahan seluruhnya
dipergunakan dalam proses produksi.
d
Bahan hanya sebagian
digunakan dalam proses produksi
c. Dibutuhkan berbagai bahan yang tempatnya terpisah-pisah.
D.
LOKASI
PERUSAHAAN SECARA KUALITATIF DAN SECARA KUANTITATIF
Ada dua cara menetapkan lokasi perusahaan, yaitu:
a)
Cara Kualitatif.
b)
Cara Kuantitatif.
Cara
Kualitatif
Dengan
cara ini maka diadakan penilaian secara kualitatif terhadap berbagai faktor
yang memegang peranan penting pada setiap pilihan lokasi. Ukuran penilaian
dinyatakan dalam, baik sekali (bs), baik (b),sedang (s), kurang (k), dan kurang
sekali (ks).
Misalnya
pabrik kertas akan didirikan di Sumatera Utara, dan lokasi perusahaan
kemungkinan ada di empat kota yaitu, Prapat, Sidikalang, Pematang Siantar dan
Balige.
Faktor yang dinilai terdiri dari, bahan baku,
tenaga kerja, tenaga pembangkit listrik, transport, dan pasar (konsumen).
Dengan demikian disusun table sebagai berikut :
Tabel 1. Analisa pada berbagai lokasi pada
penilaian kualitatif.
Faktor-faktor
|
Lokasi
|
|||
Parapat
|
P.Siantar
|
Sidikalang
|
Balige
|
|
a. Bahan
baku
|
BS
|
B
|
KS
|
BS
|
b. Tenaga
kerja
|
B
|
BS
|
S
|
B
|
c. Listrik
|
BS
|
K
|
B
|
S
|
d. Transportasi
|
BS
|
B
|
B
|
B
|
e. pasar
|
B
|
B
|
B
|
K
|
Dari hasil analisa pada
berbagai lokasi, maka disimpulkan bahwa lokasi yang paling ideal adalah Prapat.
Cara
Kuantitatif
Tabel 2. Analisa pada berbagai lokasi pada
penilaian Kuantitatif.
Faktor-faktor
|
Lokasi
|
|||
Parapat
|
P.Siantar
|
Sidikalang
|
Balige
|
|
a. Bahan
baku
|
5
|
4
|
1
|
5
|
b. Tenaga
kerja
|
4
|
5
|
3
|
4
|
c. Listrik
|
5
|
2
|
4
|
3
|
d. Transportasi
|
5
|
4
|
4
|
4
|
e. Pasar
|
4
|
4
|
4
|
2
|
Jumlah
Pasar
|
24
|
19
|
16
|
18
|
Dengan
cara ini hasil analisis kualitatif dikuantitatifkan dengan memberikan skor
(nilai) pada, masing-masing kriteria. Dengan contoh pada tabel nilai diatas
maka ditetapkan skor untuk masing-masing kriteria. BS=5, B=4, S=3, K=2, KS=1.
Dengan skor tersebut, dapatlah dibuat tabel di atas.
Dari
tabel nilai di atas ternyata Prapat memperoleh nilai yang paling tinggi
dibandingkan dengan ketiga kota lainnya, jadi Prapat dipilih menjadi lokasi
pabrik kertas di Sumatera Utara.
E.CABANG
PERUSAHAAN DAN LOKASI PERUSAHAAN
Di
muka telah dijelaskan pemilihan lokasi perusahaan yang dipengaruhi oleh
faktor-faktor ekonomi. Dari uraian tersebut jelas, bahwa lokasi perusahaan yang
dipengaruhi oleh faktor ekonomi menekankan kepada rentabilitas perusahaan. Jadi
lokasi perusahaan pada tempat di mana diperoleh keuntungan yang lebih besar.
Sekarang
akan dijelaskan hubungan lokasi perusahaan dengan cabang perusahaan yaitu
bagaimana lokasi perusahaan dipengaruhi oleh cabang perusahaan. Cabang
perusahaan ada lima golongan yaitu :
a. Agraris
Perusahaan yang bekerja
di lapangan agraris, lokasi perusahaan dipengaruhi oleh keadaan alam.
Perkebunan teh misalnya ada di daerah pegunungan, demikian juga perusahaan sayur-mayur
memilih lokasi perusahaannya pada tempat yang agak tinggi dari permukaan air
laut seperti Berastagi di Sumatera Utara, Sarangan di Jawa Tengah.
Meskipun dewasa ini
manusia telah dapat menguasai sebagian dari alam, namun perusahaan yang
bersifat agraris akan lebih menguntungkan bila memilih lokasi di daerah yang
sesuai dengan iklim.
b. Ekstraktif
Perusahaan yang bekerja
di lapangan pertanian, atau bekerja di lapangan Ekstraktif lokasinya
dipengaruhi oleh alam. Perusahaan pertambangan, cenderung memilih lokasi
perusahaan di mana kedapatan bahan pertambangan. Lokasi perusahaan garam di
Rembang sangat terpengaruh kepada keadaan alam.
c. Perniagaan
Ada dua macam perniagaan,
yaitu perniagaan mendistribusikan dan perniagaan mengumpulkan. Perniagaan
mengumpulkan lokasi perusahaannya mendekati tempat para produsen, misalnya perusahaan yang membeli daun tembakau basah
dari petani Yogyakarta, berada didekat para penanam tembakau. Perusahaan
pembeli kopra umumnya dekat pada daerah
penanaman kelapa.
Bila perniagaan bersifat
mendistribusikan, lokasi perusahaan mendekati konsumen, seperti koperasi
konsusi tidak jauh dari daerah pembelinya.
d. Industri
Pada perusahaan yang
bersifat industri, banyak faktor-faktor
yang perlu diperhatikan dalam pemilihan lokasi perusahaan. Faktor-faktor
tersebut yakni bahan mentah, tenaga kerja, daerah konsumen, lembaga-lembaga
kredit, masing-masing memegang peranan, oleh sebab itu pada saat pemilihaan
lokasi perusahaan industry, harus dilakukan perhitungan yang teliti untuk
mendapatkan lokasi yang paling menguntungkan. Penetapan LP dilakukan baik
secara kualitatif ataupun kuantutatif.
e. Pemberi
Jasa
Perusahaan
yang memberikan jasa, di mana faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan
perniagaan perniagaan yang mendistribusikan hampir bersamaan, pada umumnya
memilih lokasi dekat pada konsumen yang membutuhkan jasanya. Pabrik padi
kedapatan di tengah-tengah sawah, rumah sakit di daerah perkotaan, lembaga
kredit di pusat kota
F. AGLOMERASI DAN DEGLOMERASI
Mempelajari lokasi perusahaan akan terlihat
adanya kecenderungan bahwa perusahaan-perusahaan ini berada di suatu daerah
tertentu secara kelompok. Misalnya perusahaan-perusahaan tekstil di malaysia,
perusahaan rokok kretek mengelompok di kudus, perusahaan batik di yogyakarta,
solo, dan pekalongan.
Gejala
pengelompokan perusahaan di suatu lokasi disebut “Aglomerasi”. Ada beberapa
faktor yang mendorong gejala aglomerasi yakni hal-hal sebagai berikut :
a. Tersedianya tenaga-tenaga terampil yang di butuhkan
perusahaan.
b. Perkembangan perusahaan dari perusahaan kecil menjadi
perusahaan besar.
c. Deferensiasi, yaitu pemisahan produksi dari suatu
perusahaan menjadi beberapa perusahaan.
d. Saling membutuhkan antara perusahaan dengan perusahaan
lain, dalam hal atau pelayanan.
e. Timbulnya perusahaan baru yang mengelola bahan buangan
dari perusahaan yang telah ada.
Kecenderungan aglomerasi yaitu saling berdekatan antara satu perusahaan
dengan perusahaan yang lain, pada hakekatnya karena alasan yang menekan ongkos
produksi.
Sebaliknya apabila terdapat kecenderungan perusahaan untuk memisahkan
diri kelompok lokasi perusahaan-perusahaan maka gejala ini dinamakan
“deglomerasi” jadi kebalikan dari gejala Dglomerasi.
Ada
beberapa faktor yang mendorong terjadinya gejala Deglomerasi yaitu:
a. Harga tanah yang semakin mahal, menyebabkan perusahaan
yang ingin mengadakan ekspansi terpaksa harus pindah ke tempat lain.
b. Timbulnya real estate atau daerah pemukinan, mendorong
perusahaan harus pindah ke daerah di pinggir kota.
c. Transportasi dan sarana jalan yang semakin baik serta
faktor tenaga kerja yang lebih murah di luar kota menjadi faktor yang perlu
dipertimbangkan.
Baik aglomerasi maupun
deglomerasi, faktor utama pertimbangannya adalah maximazing profit. Di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan
pemerintah menetapkan daerah khusus bagi perusahaan industri. Di Medan
misalnya, dikenal KIM (Kawasan Industri Medan), Itu adalah aglomerasi. Demikian
juga ada di Jakarta dan Surabaya dan kawasan yang merupakan tempat khusus
sebagai lokasi industri.
BAB III
STUDI
KASUS
Ini Alasan
Yakult Bangun Pabrik di Mojokerto
Kamis,
6 November 2014 − 14:38 WIB
Alasan
Yakult bangun pabrik di Mojokerto. Foto: Disfiyant Glinmourinse
MOJOKERTO - PT Yakult Indonesia
Persada beralasan, dipilihnya kawasan Ngoro, Mojokerto, Jawa Timur dalam
membangun pabrik lantaran akan mempermudah pendistribusian produk
minuman fermentasi ini ke wilayah IndonesiaTimur.
Sebelumnya, Yakult sudah membangun pabrik di kawasan Cicurug Sukabumi Jawa Barat pada 1997, menggantikan pabriknya yang berdiri di kawasan Pasar Rebo pada 1990.
"Dulu kami pertama kali membuka di Sukabumi, itu menggantikan di Pasar Rebo. Itu mencover semua permintaan. Pada awalnya mencakup Jawa dan Sumatera. Tapi ada keinginan kami untuk mulai kembangkan di Sulawesi, Kalimantan dan Nusa tenggara," ujar Managing Director PT Yakult Indonesia Persada Indra Tjahjono, di Mojokerto, Kamis (6/11/2014).
Menurutnya, pertimbangan itulah yang menyebabkan pihaknya memilih Ngoro, Mojokerto, untuk mambangun pabrik Yakult kedua.
"Ini juga menjadi pertimbangan kami, bahwa proses delivery dari Sukabumi terlalu jauh ke Indonesia Timur. Jadi, dipilih di sini. Lebih dekat untuk delivery ke daerah Jatim, Kalimantan, dan Sulawesi," katanya.
Pabrik di Ngoro berkapasitas produksi sekitar 1,2 juta botol yakult per hari. Jika digabungkan dengan total produksi di pabrik Sukabumi yang 3,6 juta botol per hari, maka yakult mampu memenuhi kebutuhan konsumen per hari di seluruh Indonesia.
Sebelumnya, Yakult sudah membangun pabrik di kawasan Cicurug Sukabumi Jawa Barat pada 1997, menggantikan pabriknya yang berdiri di kawasan Pasar Rebo pada 1990.
"Dulu kami pertama kali membuka di Sukabumi, itu menggantikan di Pasar Rebo. Itu mencover semua permintaan. Pada awalnya mencakup Jawa dan Sumatera. Tapi ada keinginan kami untuk mulai kembangkan di Sulawesi, Kalimantan dan Nusa tenggara," ujar Managing Director PT Yakult Indonesia Persada Indra Tjahjono, di Mojokerto, Kamis (6/11/2014).
Menurutnya, pertimbangan itulah yang menyebabkan pihaknya memilih Ngoro, Mojokerto, untuk mambangun pabrik Yakult kedua.
"Ini juga menjadi pertimbangan kami, bahwa proses delivery dari Sukabumi terlalu jauh ke Indonesia Timur. Jadi, dipilih di sini. Lebih dekat untuk delivery ke daerah Jatim, Kalimantan, dan Sulawesi," katanya.
Pabrik di Ngoro berkapasitas produksi sekitar 1,2 juta botol yakult per hari. Jika digabungkan dengan total produksi di pabrik Sukabumi yang 3,6 juta botol per hari, maka yakult mampu memenuhi kebutuhan konsumen per hari di seluruh Indonesia.
BAB
IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
d
Lokasi perusahaan atau
tempat kediaman perusahaan adalah tempat dimana perusahaan melakuka
aktivitasnya.
d
Tempat kedudukan
perusahaan adalah tempat kantor pusat perusahaan.
d
Jenis lokasi
perusahaan: terikat alam, berdasarkan sejarah, ditetapkan pemerintah, atas
dasar faktor ekonomi.
d
Teori Alfred Weber,
menekankan faktor ongkos pengangkutan dalam pemilihan lokasi perusahaan.
d
Lokasi perusahaan
dapat ditentukan dengan cara kualitatif atau kuantitatif.
d
Aglomerasi adalah
pengelompokan perusahaan disuatu lokasi.
d
Deglomerasi adalah
kecenderungan perusahaan memisahkan diri dari kelompok lokasi perusahaan.
B. Saran
Seharusnya dalam pemilihan letak
perusahaan harus dilakukan uji kelayakan dulu agar tidak jadi kelangkaan air
bersih di masa depan yang mulanya pabrik yakult di Jakarta, sehingga harus
dipindahkan ke Sukabumi. Selain itu pembangunan pabrik harusnya memilih tempat
dimana bisa memudahkan proses produksi dan distribusi. Agar proses produksi
berjalan lancar dan keuntungan ekonomis dapat tercapai sesuai dengan tujuan.
DAFTAR PUSTAKA
Manullang, M. 2013. Pengantar Bisnis. Jakarta: PT Indeks
No comments:
Post a Comment