PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pengantar Ekonomi Mikro
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN
September 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu dengan judul ”PASAR PERSAINGAN SEMPURNA“.Makalahin kami
buatuntukmemenuhitugasmatakuliahPendidikanKewarganegaraan. Dan tidaklupa pula
kami mengucapkanterimakasihkepada :
1.
Ibu Sri Handayani,selakudosenmatakuliahPengantarEkonomiMikro
2.
Semuapihak yang tidaksempat kami sebutkansatu per satu yang
turutmembantukelancarandalampenyusunanmakalahini.
Kami
menyadaribahwamakalahinimasihbanyakkekurangandankelemahannya,
baikdalamisimaupunpenyusunannya.Olehsebabitu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangununtukmenyempurnakanmakalahini.
Akhir kata, kami mengucapkanterimakasihkepadasemuapihak yang
telahberperansertadalampenyusunanmakalahinidariawalsampaiakhir.Semogamakalahinidapatmemberikanmanfaatkepadakitasemua.
Malang, September 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar..............................................................................................i
Daftarisi.......................................................................................................ii
Bab I :Pendahuluan
1.1 Latarbelakangmasalah.............................................................................1
1.2 Rumusanmasalah......................................................................................2
1.3 Tujuan.................................................................................................... .....................3
Bab II :Pembahasan
2.1 Pengertian pasar
persaingan sempurna.......................................................
2.2 Karakteristik
pasar persaingan
sempurna..................................................
2.3 Permintaan dan
penerimaan pasar persaingan
sempurna.......................
2.4 Keseimbangan
Perusahaan..........................................................................
2.5 Penawaran Perusahaan
dalam Pasar persaingan sempurna.........................
2.6 Kelebihan dan
kekurangan pasar persaingan sempurna..............................
Bab III :Penutup
3.1 Kesimpulan........................................................................................... ......................
3.2 Saran...........................................................................................................
Daftarrujukan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasar persaingan sempurna adalah pasar dimana
terdapat banyak penjual dan pembeli. Adapun harga di tentukan oleh permintaan
dan penawaran dalam pasar. Dalam makalah ini akan membahas pengertian dari
pasar persaingan sempurna,konsep keseimbanga
pasar persaingan sempurna dan kelebihan/kekurangan pasar persaingan
sempurna. Keuntungan pasar persaingan sempurna adalah harga dalam pasar ini adalah yang terendah. Dan kekurangan
dalam pasar ini adalah dalam keseimbangan jangka panjang pasar hanya akan
memperoleh laba normal. Dalam makalah ini juga akan di jelaskan konsep yang ada
dalam pasar persaingan sempurna serta bentuk kurva permintaan dan penerimaan
dalam pasar persaingan sempurna
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latarbelakang yang telah dipaparkan di atas, berikut ini dipaparkan rumusan masalah dalam makalah
1. Bagaimana konsep
tentang pasar persaingan sempurna?
2.
Bagaimana kurva permintaan dan penerimaan dalam
pasarpersaingan sempurna?
3.
Bagaimana konsep keseimbangan perusahaan dalam jangka
pendek maupun jangka panjang?
4.
Apa kelebihan dan kekurangan dalam pasar persaingan
sempurna?
1.3 Tujuan
Berdasarkan
rumusan masalah yang telah dipaparkan, berikut ini dipaparkan tujuan penulisan
makalah
1. Memaparkan Konsep tentang
pasar persaingan sempurna.
2.
Memaparkan kurva permintaan dan penerimaan dalam pasar persaingan
sempurna.
3.
Memaparkan konsep keseimbangan perusahaan dalam jangka
pendek maupun jangka panjang.
4.
Memaparkan
kelebihan dan kekurangan dalam pasar persaingan sempurna.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Pasar faktor produksi persaingan
sempurna merupakan pasar dimana terdapat sejumlah besar penjual dan pembeli
suatu faktor produksi,misalnya tenaga kerja atau bahan baku. Karena tidak ada
pembeli atau penjual tuggal yang bisa mempengaruhi harga faktor produksi maka
tiap pihak berlaku sebagai penerima harga. Sebagai contoh,jika perusahaan
individu yang membeli kayu untuk konstruksi rumah membeli sejumlah bagian dari
volume total kayu yang tersedia,keputusan pembeliannya tidak akan berdampak
pada harga. Demikian pula,apabila setiap pemasok kayu mengendalikan hanya
sebagian kecil kayu di pasar,maka tidak ada pemasok yang bisa mempengaruhi
harga kayu yang di jualnya. Justru,harga kayu (dan kuantitas produksi totalnya)
di tentukan oleh penawaran dan permintaan agregat atas kayu.
2.2 KARAKTERISTIK PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Pasarpersaingansempurnamemilikikarakteristikkhusus, di antaranyasebagaiberikut...
Ø Homogenitas produk,yang dimaksud
dengan produk yang homogen adalah produk yang mampu memberikan
kepuasan(utilitas)kepada konsumen tanpa perlu mengetahui siapa produsennya.
Konsumen tidak membeli merek barang tapi kegunaan barang. Karena itu semua
semua perusahaan dianggap mampu memproduksi barang dan jasa dengan kualitas dan
karakteristik yang sama.
Ø Pengetahuan sempurna,para pelaku ekonomi(konsumen
dan produsen)memiliki pengetahuan sempurna tentang harga produk yang di jual.
Dengan demikian konsumen tidak akan mengalami perlakuan harga jual yang berbeda
dari suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Dari siapapun produk dibeli, harga
yang berlaku adalah sama. Demikian halna dengan perusahaan hanya akan
menghadapi satu harga yang sama dari berbagai pemilik faktor produksi.
Ø Perusahaan menerima harga yang
ditentukan pasar, perusahaan menjual produknya dengan berpatokan pada harga
yang ditetapkan pasar. Karena secara individu perusahaan tidak mampu
mempengaruhi harga pasar yang dapat dilakukan perusahaan adalah menyesuaikan
jumah output untuk mencapai harga maksimum.
Ø Bebas keluar-masuk pasar, dalam
pasar persaingan sempurna faktor produksi mobilitasnya tidak terbatas dan tidak
ada biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan faktor produksi. Pengertian
mobilitas mencakup pengertian geografis dan antarpekerja. Maksudnya, faktor
produksi seperti tenaga kerja mudah dipindahkan dari satu tempat ke tempat
lainnya atau dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainny, tanpa biaya. Hal tersebut
menyebabkan perusahaan leluasa untuk keluar-masuk pasar. Jika perusahaan
tertarik di satu industri(dalam industri masih memberikan laba), dengan segera
dapat masuk. Bila tak tertarik lagi atau gagal, dengan seger dapat keluar.
2.3 Pemintaan dan penerimaan dalam pasar persaingan
sempurna
(1) Permintaan
Tingkat harga dalam pasar persainga sempurna di tentukan
oleh permintaan dan penawaran misalnya kita berbicara tentang pasar pakaian
anak-anak,maka harga pakaian anak-anak di tentukan oleh kekuatan permintaan dan
penawaran pakaian anak-anak. Perusahaan secara individu harus menerima harga
tersebut sebagai harga jual. Karena sejumlah output perusahaan relatif sangan
kecil di banding output pasar maka berapapun yang di jual perusahaan,harga
relatif tidak berubah karena itu kurva permintaan yang di hadapi perusahaan
secara individu berbentuk garis lurus horizontal.
(2) Penerimaan
Penerimaan total atau(TR/total revenue)perusahaan sama
dengan jumlah output(Q) dikali harga jual (P). Karena harga telah di
tetapkan,penerimaan rata-rata(average revenue)dan penerimaan marginal(marginal
revenue)adalah sama dengan harga. Dengan demikian kurva permintaan(D)sama
dengan kurva penerimaan rata-rata (AR)sama dengan kurva permintaan marginal(MR)
dan sama dengan harga (P) seperti pada diagram 8.2.a. kurva penerimaan total
berbentuk garis lurus dengan sudut kemiringan positif bergerak mulai dari
titik(0,0)seperti di tunjukan oleh diagram 8.2.b
2.4Keseimbangan perusahaan
(1)
Keseimbangan perusahaan
dalam jangka pendek
Ada dua syarat yang
harus dipenuhi agar perusahaan berada dalam keseimbangan :
a.
Perusahaan sebaiknya hanya berproduksi, paling tidak,
bila biaya variabel atau VC adalah sama dengan penerimaan total (TR), atau
biaya variabel rata-rata (AVC) sama dengan harga (P). Dalam kondisi ini
prusahaan hanya menanggung kerugian biaya tetap (FC), dimana biaya ini dengan
atau tanpa produksi tetap harus dikeluarkan. Tetapi jika AVC lebih kecil dari
harga maka perusahaan tidak mampu menutupi lagi beban biaya tetap. Kegiatan
produksi hanya menambah beban, karena itu produksi sebaiknya dihentikan.
b.
Perusahaan produksi pada saat MR=MC agar perusahaan
memperoleh laba maksimum atau, dalam kondisi terpuruk, kerugiannya minimum.
Diagram 8.3 menunjukkan bahwa
kondisi MR=MC (titik E) tercapai pada saat output sejumlah Q’. Karena biaya
rata-rata lebih kecil dari harga, dari setiap unit output perusahaan memperoleh
laba sebesar BE per unit. Jik output lebih kecil dri Q’, misalnya Q1, penerimaan
marginal (MR=P) lebih besar dari biaya marginal (MC), sebaiknya lebih
menguntungkan bagi perusahaan menambah output. Bila output lebih besar dari Q’,
MC sudah lebih besar dari MR. Penambahan output akan mengurangi laba karena itu
laba maksimum tercapai hanya bila MR=MC, pada saat jumlah output adalah Q’
Karena
biaya rata-rata (AC) lebih besar dari pada harga (P), untuk setiap unit output
yang terjual diperoleh laba sebesar BE. Laba total diperoleh sama dengan Q’
dikali BE atau sama dengan luas bidang APEB. Laba ini disebut laba super
normal.
Diagram
8.3 hanya memperoleh satu kemungkinan yaitu laba maksimum. Masih ada dua
kemungkinan yang dialami perusahaan yaitu impas dan rugi. Kondisi impas terjadi
bila biaya rata-rata sama dengan harga, dimana laba per uni sama dengan nol,
seperti digambarkan dalam diagram 8.4 keadaan seperti ini dinamakan sebagai
laba normal.
Diagram
8.5 menunjukkan bahwa pada saat MR=MC perusahaan mengalami kerugian sebesar BE
per unit. Sehingga kerugian total adalah seluas bidang PAEB. Kerugian ini
adalah kerugian minimum. Bila perusahaan meproduksi kurang dari Q’ (misal Q1),
kerugian per unit menjadi lebih besar ( CD>BE). Demikian halnya kerugian
total, yang secara grafis terlihat dari luas PKDC>luas PAEB. Bila output
lebih besar dari Q’, kerugian per unit bisa menjadi lebih kecil (bila
memproduksi Q2) atau lebih besar (bila memproduksi Q3), tetapi
kerugian total lebih besar dibanding jika memproduksi sebanyak Q’.
(2)
Keseimbangan perusahaan
dalam jangka panjang
Agar dapat bertahan
dalam pasar, maka dalam jangka panjang perusahaan harus memenuhi 4 persyaratan:
a.
Perusahaan harus bekerja sebaik mungkin, agar perusahaan
mencapai keadaan yang paling optimal. Secara matematis hal ini berarti
perusahaan berproduksi saat MR=MC. Pada saat ini biaya marginal jangka pendek
sama dengan biaya marginal jangka panjang (SMC=LMC) .
b.
Tidak mengalami kerugian, agar dapat mengganti barang
modal yng digunakan dalam produksi. Karena itu biaya rata-rata jangka pendek
harus sama dengan harga jual (SAC=P).
c.
Tidak ada inisiatif bagi perusahaan untuk masuk keluar,
karena laba 0. Laba 0 disebut juga laba normal, yaitu tingkat laba yang
memberikan tingkat pengembalian yang sama,jika uang dan faktor produksi lain
dialokasikan pada kgiatan alternatif. Jika laba lebih besar dari 0 akan ada
perusahaan yang tertarik untuk masuk kedalam pasar. Sebaliknya, jika laba lebih
kecil dari 0 (merugi) akan mendorong perusahaan keluar dari pasar.
d.
Perusahaan tidak dapat menambah laba lagi, walaupun
dengan memperbsar skala produksi, karena sudah berproduksi pada titik minimum
kurva biaya rata rata jangka panjang, pada saat SAC=LAC (short average cost=long average cost)
diagram.
Diagram
8.6.a menunjukan keseimbangan industri jangka panjang terjadi di titik E0
dimana tingkat harga p0dan jumpat output Q0 . Pada saat
itu keseimbangan perusahaan digambarkan pada diagram 8.6.b (Perhatikan kurva
SMC,LMC,SAC, dan LAC berpotongan di satu titik, yaitu titik E) dengan ouput Q1
. Jika ada perusahaan yang masuk, akan terjadi penambahan penawaran.
Diagram 8.6.a menunjukan kurva penawaran bergeser ke kanan (S0à S1 ) . Keseimbangan baru
terjadi di titik E1 , dimana harga keseimbangan p1 dan
output sebanyak Q1 . Sebelum ada perusahaan yang masuk, pada tingkat
harga P1 jumlah output yang ditawarkan hanya Q2 . Selisih
Q1 –Q2 adalah akibat penambahan kapasitas produksi yang berasal
dari perusahaan yang bertahan, karena harga jual lebih besar dari biaya
produksi per unit (P1 < AC) . Lagipula jika output ditambah,
kerugian bertambah besar (jarak SMC –P1 makin besar). Keluarnya
perusahaan menyebabkan penawaran tingkat industri berkurang, misalnya sampai ke
kurva S2 (digagram 8.6.a) yang menaikan harga menjadi P2
. Bagi perusahaan secara individu, keadaan ini sangat menguntungkan, karena
perusahaan memperoleh laba super normal (P2> dari AC). Hal ini
menarik perusahaan lain untuk masuk ke daam industri. Gerakan masuk keluar akan
berhenti bila keseimbangan kembali ke titik E, sehingga perusahaan dalam
industri hanya menikmati laba normal. Hal ini dikarenakan adanya asumsi
kebebasan masuk dan keluar.
2.5Penawaran perusahaan dalam pasar persaingan sempurna
Penawaran industri
adalah total penawaran perusahaan perusahaan. Jumlah output yang ditawarkan
perusahaan adalah jumlah yang menghasilkan laba maksimum (MR=MC). Berdasarkan
hal tersebu dalam dikonstruksi kurva penawaran perusahaan dalam jangka pendek
maupun jangka panjang.
A.
Kurva penawaran jangka pendek
Kurna
penawaran jangka pendek perushaan dapat dikonstruksi dalam kurva biaya marjnal
(MC) jngka pendek seperti pada diagram 8.7 diagram
Diagram
8.7.a menunjukan jika harga dibawah P0, perusahaan tidak mau
berproduksi (tidak ada penawaran) karena harga masih lebih kecil dari biaya
variabel per unit yang paling rendah (AVC berpotongan dengan MC). Jika harga
naik ke P1 agar mencapai laba maksimum perusahaan berproduksi pada
saat MR=MC atau MR=P, sehingga jumlahouput adalah Q1 jika harga jual
terus meningkat, misalnya ke P2, P3, dan P4 ,
maka perusahaan harus memproduksi Q2, Q3, Q4
agar mencapai laba maksimum. Kurva MC menunjukan hubugan antara kurva harga
dengan jumlah output yang diproduksi (ditawarkan). Dengan demikian dalam pasar
persaingan sempurna, Kurva MC setela melewati titik potong dengan minimum kurva
AVC adalah juga kurva penawaran perusahaan jangka pendek( diagram 8.7.b). Dapat
disimpulkan bahwa dalam pasar persaingan sempurna meskipun perusahaan menderita
rugi selama P masih diatas AVC sebaiknya perusahaan tetap berproduksi karena
kerugian yang diderita masih lebih kecil daripada FC yang harus dikeluarkan
apabila perushaan tidak berproduksi. Kalau berproduksi berarti sebagian FC
masih dapat tertutup. Namun bila P dibawah AVC maka sebaiknya perushaaan tidak
berproduksi karena kalau tetap berproduksi kerugian lebih besar dari FC.
B.
Kurva penawaran jangka panjang
Dalam
pasar persaingan sempurna, kurva penawaran jangka panjang merupakan fokus
keseimbangan jangaka panjang pada berbagai tingkat produksi.
1.
Industri skala biaya konstan.
Dalam industri skala biaya konstan
penambahan menggunakan faktor produksi karena masuknya perusahaan baru, tidak
akan menaikkan harga faktor produksi. Karenanya kurva kurva biaya perusahaan
yang sudah ada tidak berubah seperti yang ditunjukan diagram 8.8.a. bial
permintaan pasar meningkat (kurva permintaan D1 bergeser ke D2),
harga output meningkat ke P2
(diagram 8.8.b). Harga P2 menyebabkan perusahaan lama
memasuki industri dan menambah penawaran sampai mencapai keseimbangan pada
harga P1 (kurva S1 bergeer ke S2). Kurva
penawaran jangka panjang adalah LX yang berbentuk garis lurus sejajar sumbu
horizontal.
2.
Industri skala biaya menaik
Pada
insutri skala biaya naik, masuknya perusahaan baru menyebabkan harga faktor
produksi naik, sehingga terjadi struktur biaya dan pergeseran titik
keseimbangan. Diagram 8.9
Diagram
8.9.c menunjukan peningkatan permintaan (D1à D2) , menaikka harga ke
P2 yang mengundng msuknya
perusahaan lain kedalam industri.Akibatnya struktur biaya perusahaan berubah
menjadi lebih mahal. Digram 8.9.a adalh struktur biaya sebelum masuknya
perusahaan lain. Diagram 8.9.b adalah struktur biaya setelah msuknya perusahaan
lain. Perubaan struktur biaya menyebakan titik potong MR dn MC bergeser
mendesak perusahaan mengubah jumlah output yg ditawarkan. Akibatnya daam
industri kurva penawaran bergeser ke S2 denga tingkat harga P3
dn output Q3 pada output saat itu perusahaan menikmati laba normal
yng menyebabkn gerak masuk keluar terhenti. Karena itu kurva penawaran jangka
pamjang adalah LS yang mempunyai sudut kemiringan positif.
3.
Industri skala biaya menurun
Pada
industri skala biaya menurun, masuknya perusahaan kain ke dalam industri justru
menurunkan harga faktor produksi karena efisiensi skala besar. Akibatnya
struktur biaya berubah menjadi lebih murah (diagram 8.10.a ke 8.10.b).
Meningkatnya permintaan (D1à D2). Pada diagram 8.10.c. menaikkan harg jual
ke P2 yang mengundang masuknya perusahaan lain. Dengan struktur
biaya yang baru, keseimbangan pun bergeser yang menyebabkan kurva penawaran (S1à S2). Jumlah penawaran
industri adalah Q3. Kurv penawaran jangka panjang adalah LS yang mempunyai
sudut kemiringan negatif.
2.6 KELEBIHAN
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Harga jual barang dan jasa adalah termurah
Jumlah output paing banyak sehingga rasio output per
penduduk maksimal (kemakmuran maksimal)
Masyarakat merasa nyaman dalam mengkonsumsi karena tidak
perlu membuang waktu untuk memilih barang dan jasa (produk yang homogen) dan
tidak takut ditipu dlam kualitas dan harga (informasi sempurna)
KEKURANGAN PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Kelemahan dalam hal asumsi
Asumsi yang dipakai dalam
pasarpersaingan sempurna mustahil terwujud, karena dalam dunia nyata manusia
(produsen dan konsumen) dibatasi oleh dimensi waktu dan tempat. Keterbatasan
itu menyebabkan perpisahan faktor produksi dan pengumpulan informasi membutuhkan
biaya. Hasilnya (output dan informasi yang diperoleh pun tidak homogen dan
sempurna).
Kelemahan dalam pengembangan teknologi
Model pasar persaingan
sempurna menyatakan bahwa keseimbangan dalam jangka panjang akan tercapai dalam
setiap perusahaan memperoleh laba normal. Masalahnya apakah dengan laba normal
perusahaan dapat melakukan kegiatan reset dan pengembangan. Padahal kegiatan
riset dan pengembangan amat dibutuhkan untuk memperoleh teknologi produksi yang
meningkatkan efisiensi produksi.
Konflik efisiensi keadilan
Pasar persaingan sempurna sangat menekankan efisiensi.
Tetapi
hal ini menimbulkan
masalah jika diterapkan dalam kehidupa nyata. Misalnya dalam kasus
industrialisasi di negara sedang berkembang. Karena industrinnya masih amat
muda atau dalam tahap awal perkembangan, biaya produksinya (biaya rata rata)
jelas lebih tinggi daripada industri di negara maju. Jika dibiarkan bersaing
dalam pasar global, industri di negara berkembang akan ambruk karena kalah
bersaing. Kemakmuran dan kesejahteraan rakyat dinegara berkembang tidak akan
meningkat dibanding di negara maju. Muncul maalah ketidakadilan agar tidak
kalah bersaing, industri di negara berkembang butuh perlindungan sempurna.
Tetapi hal ini akan menimbulkan inefisiensi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pasar persaingan
sempurna ialah dimana jumlah perusahaan sangat banyak dan kemampuan setiap
perusahaan dianggap sedemikian kecilnya, sehingga tidak mampu memengaruhi
pasar.
a)
Syarat yang harus ada adalah homogeneous product, perfect knowledge, small relatively output, price
taker, free entry and exit.
b)
Kelebihan dalam pasar persaingan sempurna adalah harga
barang dan jasa paling murah, Jumlah output paling banyak, Masyarakat tidak
takut ditipu dalam kualitas dan harga.
c)
Kelemahan dalam pasar persaingan sempurna adalah kelemahan dalam hal asumsi, kelemahan dalam
pengembangan teknologi, konflik efisiensi-keadilan.
3.2 Saran
3.3 Studi kasus
KOTA BATU -
Harga kentang di Dusun
Jurang Kuali Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji Kota Batu beranjak naik.
Dari sebelumnya hanya Rp 6 ribu setiap satu kilogramnya, kini menjadi Rp 7 ribu
setiap satu kilogramnya. Petani pun berupaya untuk mempertahankan jumlah
produksi kentang.
Menurut Suraji petani kentang Dusun
Jurang Kuali, harga kentang mengalami kenaikan sejak dua minggu terakhir.
Kenaikan harga kentang dipicu minimnya petani luar Kota Batu yang menanam
kentang. Sedangkan permintaan terus meningkat.
Karena itu Suraji pun terus memacu
produksi kentang dilahan pertaniannya. Memanfaatkan peluang naiknya harga
kentang yang ada di pasaran. ”Ada kenaikan seribu rupiah. Dan petani pun terus
menanam kentang untuk memenuhi permintaan,” terang Suraji.
Dengan cuaca seperti sekarang ini sangat
mendukung produksi kentang. Mengingat tanaman kentang membutuhkan matahari yang
cukup. Selain itu tidak perlu banyak air yang menggenangi tanaman tersebut.
”Hanya butuh penyiraman tiga hari sekali untuk tanaman kentang,” ungkap Suraji.
Sementara itu Ari Handayani Pejabat
Sementara (Pjs) Desa Sumber Brantas mengatakan sekarang ini petani kentang
berusaha memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat. Sebagian besar mereka
konsentrasi di tanaman kentang. ”Sekarang ini waktu yang tepat untuk tanaman kentang,”
urai Ari.
Terpisah, Lendy Agus Susilo, Kasi
Hortikultura dari Dinas Pertanian dan Kehutanan (Distanhut) Pemkot Batu
mengatakan, untuk kebutuhan kentang pada umunya di Kota Batu mencapai 8 ribu
hingga 10 ribu ton setiap tahunnya. ”Sekarang petani kentang sudah mulai
mengurangi pupuk kimia. Mereka ingin mengembangkan pertanian organik,” beber
Lendy. (muk/bb)
Daftar Rujukan
Rahardja, Prathama. dan
Mandala Manurung. 2006 .Teori Ekonomi
Mikro Suatu pengantar.
Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
No comments:
Post a Comment